KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turut serta dalam mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui program BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah). Program ini diadakan bersamaan dengan persiapan acara internasional MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Dalam kegiatan tersebut, BRI melaksanakan berbagai aksi untuk mendorong pengelolaan sampah terpadu dengan pendekatan sistematis, menyeluruh, dan berkelanjutan, serta berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat. Program ini bertepatan dengan peringatan World Clean Up Day yang jatuh setiap tanggal 20 September.
Sebagai bagian dari program, Bank BRI mengadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi 300 peserta. Para peserta nantinya akan bertugas sebagai pengelola sampah selama event MotoGP berlangsung dari 26 hingga 29 September 2024.
"Pelatihan ini berfokus pada mekanisme pemilahan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan berbagai metode inovatif," ujar Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, dalam pernyataan resminya, Sabtu, 28 September 2024.
Peserta pelatihan juga dibekali pengetahuan mengenai pembuatan ecoenzym dan Pupuk Organik Cair (POC) guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sampah untuk keperluan ekonomi. Prinsip 9R (Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recondition, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover) juga diajarkan sebagai panduan dalam pengelolaan sampah.
Selama MotoGP, 300 petugas terlatih ini akan bertanggung jawab mengelola sampah di area Sirkuit Mandalika yang mencakup lahan seluas 1200 hektare. Sampah yang terkumpul akan ditimbang dan diolah sesuai jenisnya. Ke depannya, Program Yok Kita GAS diharapkan menjadi sumber pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan sekaligus membuka peluang pendapatan ekonomi baru.
Catur menambahkan, BRI terus berkomitmen dalam menciptakan budaya keberlanjutan melalui program Zero Waste to Landfill, termasuk memberikan edukasi kepada para pekerja mengenai pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga lingkungan.
"Sebagai bagian dari inisiatif ini, kami juga memperkenalkan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di Mandalika untuk mendaur ulang botol plastik," katanya.
Melalui Program RVM Botol Plastik BRI Peduli – Tukar Botolmu Raih Poinmu, BRI menghadirkan dua mesin RVM di Mandalika. Masyarakat yang memasukkan botol plastik ke mesin ini akan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan saldo e-wallet.
Catur menekankan, dua program tersebut merupakan langkah nyata BRI dalam memperingati World Clean Up Day dan mendukung keberlanjutan lingkungan. "Kami yakin, inisiatif ini dapat membantu masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih baik dan turut menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Raup Laba Bersih Rp4,8 Triliun
Selain terlibat aktif dalam program peduli lingkungan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI juga mencatatkan kinerja keuangan yang solid. Pada Rabu, 25 September 2024, perseroan merilis laporan keuangan untuk Agustus 2024, yang menunjukkan capaian signifikan dalam laba bersih.
BBRI melaporkan laba bersih pada bulan tersebut mencapai Rp4,8 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu 51 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) dan 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY).
Dengan hasil ini, total laba bersih BBRI selama delapan bulan pertama tahun 2024 (8M24) telah mencapai Rp36,2 triliun, meningkat 4 persen YoY.
Mengutip hasil riset Stockbit yang dipublikasikan oleh Rahmanto Tyas Raharja, Lead Investment Analyst di Stockbit hari ini, kinerja positif BBRI didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, pertumbuhan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) yang kuat, yang tercatat mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan.
Pendapatan Non-Interest Income (NII) BBRI meningkat menjadi Rp5,4 triliun, mengalami kenaikan 18 peren MoM dan 65 persen YoY, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dan pendapatan lainnya. Meskipun ada sedikit penurunan pada Net Interest Income, rasio Net Interest Margin (NIM) tetap stabil di level 6,4 persen.
Namun, perlu dicatat bahwa beban operasional (opex) mengalami kenaikan sebesar 13 persen MoM. Meskipun demikian, opex tetap terjaga berkat penurunan beban gaji yang signifikan, yakni sebesar 28 persen MoM.
Peningkatan Kualitas Aset
Salah satu perhatian utama terkait kinerja BBRI adalah credit cost (CoC), yang menunjukkan perbaikan signifikan pada Agustus 2024, turun menjadi 2,6 persen, yang mencerminkan penurunan 118 basis poin MoM dan 92 basis poin YoY. Selama 8M24, CoC tercatat sebesar 3,2 persen.
Meskipun realisasi ini sedikit lebih tinggi dari panduan manajemen yang menargetkan CoC maksimum 3 persen untuk tahun fiskal 2024, perbaikan yang terlihat pada beban provisi, yang turun menjadi Rp2,6 triliun (32 persen MoM, 21 persen YoY), mengindikasikan peningkatan kualitas aset bank.
Kredit Melandai dan Penurunan Deposito
Di sisi kredit, pertumbuhan terpantau melandai per 8M24 berada di level 7,1 persen YoY, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 8,6 persen YoY pada 7M24. Angka ini juga berada di bawah panduan manajemen yang mengharapkan pertumbuhan kredit konsolidasi di kisaran 10-12 persen untuk FY24.
Manajemen BBRI tampaknya mengadopsi strategi yang lebih berhati-hati, menyeimbangkan pertumbuhan kredit dengan profitabilitas dan kualitas aset.
Rasio Loan-to-Deposit (LDR) BBRI juga mengalami peningkatan, mencapai 89,2 persen, sementara rasio CASA meningkat menjadi 64,8 persen, seiring dengan penurunan deposito.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia pada Agustus 2024 menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan laba bersih yang solid dan perbaikan dalam kualitas aset. Meskipun terdapat tantangan dalam pertumbuhan kredit, langkah-langkah strategis yang diambil oleh manajemen BBRI menunjukkan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas, serta menjaga kualitas aset yang baik.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.