KABARBURSA.COM - Perdagangan Bursa Asia hingga Selasa sore, 10 September 2024, menunjukkan pergerakan yang bervariasi, di mana pasar tampak kesulitan mempertahankan reli. Hal ini masih disebabkan adanya kekhawatiran tentang perekonomian China yang sedang goyang.
Data menunjukkan ekspor China tumbuh dengan kecepatan terbaiknya sejak Maret 2023 hingga Agustus kemarin. Hal ini menandakan bahwa produsen mempercepat pesanan menjelang tarif yang diharapkan dari mitra dagang. Tapi, impor gagal memenuhi perkiraan karena permintaan domestik masih lemah.
Kepala ekonom ING untuk Tiongkok Raya Lynn Song, mengatakan, ia melihat belum adanya kepastian sampai kapan momentum seperti ini akan bertahan. Hal ini terkait dengan surplus perdagangan yang lebih baik dari perkiraan berkat pertumbuhan ekspor.
Bursa China Terdampar
Indeks saham unggulan di bursa China, CSI300, merosot ke titik terendah dalam tujuh bulan terakhir. Ini mencerminkan lesunya permintaan konsumen. Harapan adanya stimulus dari pemerintah China yang lebih besar ternyata hanya dilakukan dalam porsi yang sangat kecil dan terarah. Akibatnya, ekonomi tidak membaik dengan cepat. Begitu dijelaskan oleh Jun Bei Liu, manajer portofolio di Tribeca Investment Partners.
Ketegangan perdagangan juga meningkat setelah DPR AS pada Senin, 9 September 2024, meloloskan RUU yang bertujuan membatasi bisnis dengan beberapa perusahaan bioteknologi China seperti WuXi AppTec dan BGI, dengan alasan keamanan nasional.
Fokus Investor Beralih ke Laporan Inflasi AS
Investor kini memusatkan perhatian pada laporan inflasi AS yang akan dirilis Rabu, 11 September 2024. Data ini diharapkan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve dalam pertemuan mendatang.
Ekspektasi inflasi utama di AS diperkirakan akan melambat menjadi 2,6 persen tahunan pada Agustus, dibandingkan dengan 2,9 persen pada Juli.
"Jika angka inflasi berbeda secara signifikan dari ekspektasi, maka proyeksi pemangkasan suku bunga yang telah dihitung bisa berubah," kata Liu dari Tribeca.
Dan ternyata, harga pasar menunjukkan ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 110 basis poin dari Fed pada tahun ini.
Indeks Saham Asia:
- Nikkei 225 (Jepang): -0,16 persen ke 36.159
- Topix (Jepang): -0,12 persen ke 2.576
- Shanghai Composite (China): +0,28 persen ke 2.744
- Shenzhen Component (China): +0,13 persen ke 8.073
- CSI300 (China): +0,09 persen ke 3.195
- Hang Seng (Hong Kong): +0,22 persen ke 17.234
- Kospi (Korsel): -0,49 persen ke 2.523
- Taiex (Taiwan): -0,38 persen ke 21.064
- S&P/ASX 200 (Australia): +0,30 persen ke 8.011
Pergerakan Mata Uang:
- USD-JPY: 143,48 (+0,21 persen)
- USD-SGD: 1,3062 (+0,03 persen)
- AUD-USD: 0,6658 (-0,05 persen)
- USD-CNY: 7,1206 (+0,10 persen)
- USD-MYR: 4,3475 (-0,56 persen)
- USD-THB: 33,8090 (-0,19 persen)
- USD-IDR: 15.455 (-0,01 persen)
IHSG Merangsek ke Zona Positif
Sementara Bursa Asia bergerak tak menentu, Indeks Bursa Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke arah yang semakin positif. IHSG merangsek ke zona positif dengan kenaikan 58 poin (+0,76 persen) ke posisi 7.761. Volume perdagangan mencapai 232,02 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp10,97 triliun.
Adapun sektor terkuat dan menjadi pendorong utama IHSG ini adalah sektor teknologi, yang mengalami lonjakan sebesar 2,9 persen. Sementara, sektor terlemah pada hari ini adalah perindustrian, yang mencatatkan penurunan sebesar 1,03 persen.
Saham Top Gainers LQ45:
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Saham Top Losers LQ45:
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITNG)
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Bursa Eropa Variatif
Sementara itu, saham Eropa menunjukkan pergerakan yang variatif. Hal ini terjadi setelah sesi yang lebih positif di awal minggu. Indeks-indeks utama bursa Eropa bergerak naik dan turun seiring dengan sentimen pasar yang bervariasi.
Indeks Pan-European Stoxx 600 naik 0,22 persen dengan sektor teknologi mengalami kenaikan 0,86 persen. Sebaliknya, sektor kesehatan turun 0,93 persen, menunjukkan perbedaan performa antar sektor.
Indeks Saham Utama:
- DAX (Jerman): +0,08 persen ke 18.458
- FTSE (Inggris): -0,40 persen ke 8.238
- CAC (Prancis): +0,48 persen ke 7.461
Harga Minyak Turun
Harga minyak mengalami penurunan pada perdagangan Selasa sore, 10 September 2024 akibat melemahnya permintaan dari China yang mengimbangi gangguan pasokan di AS akibat Badai Tropis Francine. Risiko pasokan minyak global yang berlebih juga menambah tekanan pada pasar.
Harga Minyak:
- Brent Crude: Turun 32 sen menjadi USD71,51 per barel
- WTI Crude: Turun 38 sen ke USD68,33 per barel
Kedua acuan harga minyak sempat naik sekitar 1 persen pada penutupan perdagangan hari ini sebelum terkena dampak dari faktor-faktor lainnya.
Jadi, dalam perdagangan hari ini pergerakan pasar di China membawa pengaruh besar dalam pergerakan saham di bursa global.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.