KABARBURSA.COM - Saham-saham Eropa berhasil keluar dari tekanan tiga pekan terakhir, dan ditutup menguat pada perdagangan Jumat waktu setempat, 26 September 2025. Penguatan didorong oleh rebound di sektor keuangan dan industri.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,8 persen dan menutup pekan hanya 0,07 persen lebih tinggi, menunjukkan bahwa reli menjelang akhir pekan cukup untuk menahan pelemahan yang sempat terjadi sebelumnya.
Pasar Spanyol menjadi bintang dengan indeks IBEX yang melesat 1,3 persen ke level tertinggi dalam lebih dari sepekan. Aksi beli selektif di sektor keuangan, industri, serta saham berbasis komoditas memperlihatkan bahwa pelaku pasar masih mencari peluang di tengah ketidakpastian global.
Di sektor keuangan, saham-saham asuransi memimpin reli. Munich Re dari Jerman dan SCOR dari Prancis membantu mengangkat indeks asuransi Eropa sebesar 2,1 persen, memutus tren penurunan tiga hari beruntun.
Sektor konstruksi dan material juga menjadi pendorong, dengan Kingspan asal Irlandia naik 1,2 persen setelah Citigroup menaikkan target harga.
Rencana Uni Eropa Berlakukan Tarif 25-50 Persen
Sentimen paling dominan datang dari kabar rencana Uni Eropa memberlakukan tarif 25 persen hingga 50 persen terhadap baja dan produk terkait asal Tiongkok. Laporan ini mendorong lonjakan harga saham produsen baja.
ArcelorMittal menguat 2,6 persen, Aperam naik 2,2 persen, sementara Thyssenkrupp dan Salzgitter masing-masing melonjak 3,5 persen dan 5,2 persen. Reli sektor baja mencerminkan ekspektasi pasar terhadap perlindungan perdagangan yang bisa menopang margin industri di Eropa.
Namun tidak semua sektor menikmati penguatan. Saham-saham kesehatan, yang sehari sebelumnya terpukul oleh pengumuman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump — termasuk bea masuk 100 persen untuk obat bermerek — hanya mampu menutup sesi dengan stagnan. Investor menilai dampak kebijakan tersebut sebagian besar sudah diantisipasi pasar.
Meski begitu, sektor kesehatan tetap menjadi salah satu yang paling tertekan sepanjang tahun ini, dengan Novo Nordisk menjadi penyumbang beban terbesar akibat pelemahan tajam di lini obat penurun berat badan.
Tarif juga menghantam sektor otomotif. Pengumuman bea masuk 25 persen untuk truk berat menekan saham Daimler Truck dan Traton, yang masing-masing terkoreksi lebih dari 2 persen. Di sisi lain, sektor pariwisata justru mendapat angin segar setelah InterContinental Hotels Group melesat 4 persen berkat upgrade peringkat dari JPMorgan.
Di Italia, saham Brunello Cucinelli masih menghadapi tekanan, turun 1,7 persen setelah laporan negatif dari short-seller Morpheus Research. Sementara itu, Lufthansa naik 1,6 persen usai Reuters melaporkan rencana pemangkasan ribuan pekerjaan yang diharapkan memperbaiki efisiensi jangka panjang.
Secara makro, data inflasi AS yang sesuai perkiraan memberi sedikit kelegaan bagi pasar global. Investor sebelumnya khawatir tekanan harga yang persisten bisa menghambat langkah Federal Reserve dalam memangkas suku bunga.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan sekitar 39 basis poin hingga akhir tahun, sedikit turun dari ekspektasi sebelumnya lebih dari 40 bps.
Penyesuaian kecil ini tetap mencerminkan keyakinan bahwa bank sentral AS akan melanjutkan sikap akomodatif, memberi ruang bagi saham Eropa untuk bernapas.
Dengan rebound di akhir pekan, bursa Eropa memperlihatkan daya tahan meski performa pekanan nyaris stagnan. Sentimen positif dari kebijakan perdagangan Uni Eropa, aksi korporasi, serta data makro AS membantu mengangkat pasar, sekalipun risiko dari tarif tambahan, perlambatan global, dan ketidakpastian kebijakan moneter masih membayangi.
Dalam waktu dekat, arah pasar kemungkinan akan sangat dipengaruhi perkembangan negosiasi perdagangan, pernyataan bank sentral, dan laporan keuangan kuartal ketiga emiten besar di kawasan.(*)