Logo
>

Bursa Eropa Melemah, Investor Tunggu Kepastian dari Washington

Indeks STOXX 600, yang menjadi barometer utama kinerja pasar saham Eropa, ditutup turun 0,6 persen.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa Melemah, Investor Tunggu Kepastian dari Washington
Ilustrasi suasana di Bursa Eropa.

KABARBURSA.COM – Bursa saham utama Eropa kembali terseret ke zona merah pada perdagangan Rabu, 28 Mei 2025, di tengah sentimen pasar yang masih dibayangi ketidakpastian arah kebijakan dagang Amerika Serikat serta serangkaian data ekonomi kawasan yang memberikan sinyal beragam.

Indeks STOXX 600, yang menjadi barometer utama kinerja pasar saham Eropa, ditutup turun 0,6 persen. Ini menjadi koreksi pertama setelah dua hari sebelumnya sempat menguat, menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump menunda rencana tarif baru terhadap Uni Eropa. 

Meski penundaan tersebut sempat menyuntikkan optimisme, investor tampaknya belum beranjak dari sikap hati-hati.

Laporan pada Selasa, 27 Mei 2025, menyebutkan bahwa para pejabat Uni Eropa meminta perusahaan-perusahaan besar, khususnya dari sektor otomotif, untuk merinci rencana investasi mereka di Amerika Serikat. 

Langkah ini dinilai sebagai bentuk persiapan menjelang negosiasi lanjutan. Nama-nama besar seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen bahkan dikabarkan sudah membuka pembicaraan dengan Washington terkait kemungkinan kesepakatan tarif impor.

Namun, para analis menilai situasi masih jauh dari pasti. Nick Brooks, kepala riset ekonomi dan investasi di ICG, mengatakan bahwa selama beberapa pekan ke depan pasar kemungkinan akan bergerak dalam kisaran yang sempit. 

“Investor masih menunggu langkah konkret dari Presiden Trump. Belum ada kepastian soal arah kebijakan dagang,” ujar Brooks. 

Ia juga mengingatkan bahwa isu ini bukan hanya soal satu atau dua perusahaan, melainkan urusan strategis di level Uni Eropa secara keseluruhan.

Data Pengangguran Naik Lebih Cepat

Dari Jerman, data terbaru memperlihatkan adanya tekanan di beberapa sektor. Harga impor tercatat turun 0,4 persen secara tahunan pada April, jauh dari ekspektasi. Sementara tingkat pengangguran naik lebih cepat dari perkiraan pada Mei, memberi sinyal bahwa ekonomi terbesar di kawasan euro ini belum sepenuhnya pulih. 

DAX, indeks utama Frankfurt, sempat menyentuh rekor tertinggi di awal sesi, namun akhirnya ditutup melemah 0,8 persen. Sementara indeks saham menengah MDAX justru mencatat level tertinggi sejak April 2022.

Kondisi makroekonomi yang masih rapuh tersebut memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Tekanan inflasi yang melandai dan prospek pertumbuhan yang lemah menjadi alasan utama.

Di Paris, indeks CAC 40 turun 0,5 persen setelah sempat menguat di awal sesi. Data produk domestik bruto (PDB) Prancis menunjukkan pertumbuhan tipis pada kuartal pertama, sesuai ekspektasi, namun tidak cukup kuat untuk mendorong pasar.

Sektor pertahanan menjadi satu-satunya yang mencatat kinerja positif. Indeks sektor tersebut naik 0,7 persen, didorong oleh minat investor terhadap saham-saham perusahaan amunisi dan militer. Ketegangan geopolitik di Eropa Timur masih menjadi pemicu utama. 

Reuters melaporkan bahwa Rusia hanya bersedia mengakhiri perang di Ukraina jika negara-negara Barat menyatakan secara tertulis bahwa mereka tidak akan lagi memperluas keanggotaan NATO ke arah timur dan mencabut sebagian sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Saham Elekta Jadi Sorotan

Dari sisi korporasi, saham Elekta menjadi sorotan usai mencatat kinerja penjualan yang melebihi ekspektasi pada kuartal terakhir. Harga saham perusahaan teknologi kesehatan asal Swedia itu naik 5,9 persen dan memuncaki daftar penguatan di indeks STOXX 600. 

Sebaliknya, saham Kingfisher, perusahaan ritel peralatan rumah tangga asal Inggris, tertekan dan turun 3,6 persen setelah hasil kuartal pertamanya dinilai mengecewakan.

Produsen mobil Stellantis juga ikut melemah 2,2 persen. Penunjukan Antonio Filosa sebagai CEO baru perusahaan belum cukup memberi kepercayaan bagi investor, yang mungkin masih menunggu arah strategis di bawah kepemimpinan baru.

Sementara itu, perhatian pasar global juga tertuju ke Wall Street. Investor menunggu hasil laporan keuangan Nvidia, raksasa chip AI, yang dirilis setelah penutupan bursa AS. Hasil Nvidia diyakini akan menjadi penentu sentimen risiko di pasar saham global dalam waktu dekat.

Secara umum, pelaku pasar di Eropa masih memilih langkah hati-hati. Ketidakpastian arah kebijakan AS, data ekonomi yang belum solid, serta dinamika geopolitik membuat investor enggan mengambil posisi agresif. 

Sampai ada kejelasan lebih lanjut, pasar tampaknya masih akan berputar-putar dalam rentang yang sempit.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79