KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa kembali mencatatkan pencapaian bersejarah pada perdagangan Jumat WIB, 3 Oktober 2025, ketika indeks pan-Eropa STOXX 600 menorehkan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
Lonjakan saham sektor industri dan teknologi menjadi motor penggerak reli, sementara sentimen pasar kian didorong oleh ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan ini.
STOXX 600 ditutup naik 0,53 persen atau 2,98 poin ke level 567,60 setelah sempat menyentuh titik tertinggi intraday dalam sejarahnya. Hampir seluruh bursa utama kawasan Eropa mencatat kenaikan, dengan DAX Jerman memimpin penguatan sebesar 1,28 persen ke 24.422,56 dan CAC 40 Prancis melesat 1,13 persen ke 8.056,63.
Sebaliknya, FTSE 100 Inggris justru melemah tipis 0,20 persen ke posisi 9.427,73, menjadi pengecualian di tengah reli kawasan.
Dari sisi sektoral, industri menjadi pendorong utama setelah mencatat lonjakan 1,5 persen. Saham Siemens melesat 4,2 persen dan Schneider Electric naik 2,3 persen. Kenaikan ini empertegas optimisme investor terhadap prospek manufaktur dan energi berkelanjutan.
Namun, sorotan terbesar datang dari sektor teknologi yang terkerek 2,3 persen, mengikuti reli global saham chip. Momentum tersebut semakin diperkuat oleh kabar Samsung Electronics dan SK Hynix yang sepakat memasok chip memori bagi pusat data OpenAI, sehingga mendongkrak saham semikonduktor Eropa.
ASML terbang 4,3 persen dan ASMI melonjak lebih tinggi, 6,5 persen, membawa indeks Belanda ke rekor baru.
Sektor otomotif juga ikut menopang reli dengan kenaikan 2,4 persen. Saham Stellantis melambung 8,3 persen setelah data penjualan mobil di Italia dan Amerika Serikat menunjukkan tren membaik. Ferrari turut melesat 2,7 persen usai mendapat rekomendasi kenaikan peringkat dari HSBC, dari “hold” menjadi “buy”.
Dari sisi kesehatan, sektor farmasi memperpanjang reli setelah kesepakatan pemerintah AS dan Pfizer mengenai harga obat resep mengurangi ketidakpastian di pasar.
Saham Individu Justru Melemah
Meski dominasi sentimen positif jelas terlihat, beberapa saham individu justru melemah tajam. Experian jatuh 4,2 persen setelah FICO mengumumkan program lisensi langsung baru yang menekan peran biro kredit dalam akses skor pinjaman hipotek.
Thyssenkrupp juga terkoreksi 4,1 persen usai miliarder Ceko, Daniel Kretinsky, sepakat melepas 20 persen sahamnya di unit baja perusahaan dan membatalkan rencana joint venture. Sementara itu, Tesco justru melonjak 5,3 persen setelah menaikkan proyeksi laba tahunannya, memperlihatkan kinerja yang lebih solid di sektor ritel Inggris.
Secara makro, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi katalis dominan yang menghidupkan pasar Eropa. Laporan ketenagakerjaan sektor swasta Amerika yang lebih lemah dari perkiraan mendorong probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini ke level 99 persen, naik dari 86 persen sepekan lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
Meski demikian, bayangan penutupan sebagian pemerintahan AS tetap menjadi faktor yang diawasi ketat investor, karena berpotensi menunda rilis data penting seperti laporan ketenagakerjaan non-pertanian (NFP).
Dengan reli terbaru ini, STOXX 600 sudah naik lebih dari 11 persen sepanjang tahun berjalan, meski masih tertinggal dibandingkan S&P 500 AS yang melejit 14 persen dan baru saja menorehkan rekor penutupan.
Performa bursa Eropa menegaskan bahwa sentimen optimisme global atas pelonggaran moneter tetap menjadi bahan bakar utama reli pasar, meski risiko geopolitik dan ketidakpastian politik di Amerika masih membayangi.(*)