Logo
>

Bursa Eropa Terpantau Merah, Asia Sedikit Menghijau

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa Terpantau Merah, Asia Sedikit Menghijau

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa terpantau merah pada penutupan perdagangan Kamis pagi, 24 Oktober 2024. Sementara, pasar saham Asia justru terlihat menghijau pada beberapa sisi.

    Bursa saham Eropa kembali mengalami penurunan. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa yang mencakup saham-saham utama di kawasan ini ditutup turun 0,3 persen, dengan hampir semua sektor dan bursa utama berakhir di zona merah.

    Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya perhatian investor terhadap laporan keuangan perusahaan yang mulai dirilis, serta kenaikan imbal hasil obligasi AS yang memberikan tekanan tambahan terhadap pasar. Dalam situasi ini, investor terlihat melakukan aksi jual di berbagai sektor.

    Sementara Deutsche Bank melaporkan laba kuartal ketiga yang melebihi ekspektasi pasar, saham bank tersebut tetap mengalami penurunan setelah pengadilan Jerman memutuskan melawan mereka dalam sengketa akuisisi Postbank.

    Di sisi lain, ada beberapa saham yang mencatat kenaikan, seperti saham Heineken yang naik 2,6 persen dan Swedbank yang melonjak 5 persen. Namun, tidak semua perusahaan bernasib baik; Volvo Cars anjlok 5,9 persen, diikuti oleh Akzonobel yang turun 3,5 persen, dan L’Oreal yang merosot 2,5 persen setelah laporan keuangannya dirilis.

    Kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, yang menyentuh 4,2 persen pada penutupan perdagangan Rabu, menambah tekanan bagi pasar saham Eropa. Hal ini membuat investor semakin waspada, mengingat volatilitas pasar yang dipicu oleh kombinasi laporan keuangan dan kenaikan imbal hasil obligasi belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Tokyo Metro Curi Perhatian

    Dari pasar saham Asia, bursa saham berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu sore, 23 Oktober 2024. Sementara, beberapa indeks mencatatkan kenaikan, perhatian publik tertuju pada debut Tokyo Metro, operator kereta bawah tanah terbesar di Jepang, yang mengalami lonjakan harga saham hingga 45 persen di hari pertamanya.

    IPO ini sukses besar, berhasil mengumpulkan dana 348,6 miliar yen dengan harga awal saham 1.200 yen per lembar, menjadikannya IPO terbesar di Jepang sejak 2018 dan oversubscribed hingga 15 kali.

    Bursa saham di Singapura dan Korea Selatan juga menunjukkan hasil yang positif. Di Singapura, inflasi inti yang naik 2,8 persen pada September 2024 tidak mengurangi optimisme di pasar yang tetap kuat.

    Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,12 persen, sementara Kosdaq menguat 0,93 persen. Meskipun ada beberapa pasar Asia yang mengalami pelemahan, seperti indeks Nikkei 225 yang turun 0,8 persen, kinerja gemilang Tokyo Metro memberikan dorongan positif bagi investor.

    Secara keseluruhan, meskipun bursa saham Eropa mengalami penurunan yang signifikan, bursa Asia menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, menciptakan harapan di tengah volatilitas pasar global.

    Sejak kemarin, bursa Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Beberapa indeks utama berhasil menguat, sementara yang lain mengalami pelemahan.

    Dilansir dari Reuters, S&P ASX All Ordinaries Index di Australia naik 0,22 persen, ditutup pada 8.487,40 poin, yang menunjukkan penguatan di tengah sentimen pasar yang stabil. Sementara itu, KSE 100 Index di Pakistan juga menguat, naik 0,48 persen menjadi 86.466,58 poin.

    Kenaikan lainnya dicatat oleh Nikkei 225 di Jepang, yang naik tipis 0,06 persen ke 38.433,18 poin, serta Shanghai SE Composite Index yang mencatat pergerakan stabil di 3.285,87 poin.

    Namun, beberapa pasar mencatatkan pelemahan. FTSE Bursa Malaysia KLCI turun 0,17 persen, berakhir di 1.642,91 poin. HNX 30 Index Vietnam mengalami penurunan cukup tajam sebesar 1,17 persen, ditutup pada 487,21 poin. Penurunan terbesar dialami oleh Thailand SET Index, yang turun 1,24 persen ke level 1.470,32 poin, dan BSE Sensex di India yang melemah 1,15 persen menjadi 80.220,72 poin.

    Hang Seng Index di Hong Kong mencatat posisi stabil di 20.498,95 poin, begitu juga The Philippine Stock Exchange PSEI di Filipina di 7.413,16 poin, dengan keduanya tidak mencatat perubahan persentase signifikan.

    Pergerakan variatif ini menunjukkan sentimen investor yang beragam, dengan beberapa pasar Asia masih mampu mempertahankan momentum positif meski sebagian lainnya terdampak sentimen global yang lebih luas.

    Indeks Nikkei 225 Jepang diperdagangkan sedikit di bawah garis datar pada Rabu, tetapi Topix yang lebih luas naik 0,18 persen. Kospi Korea Selatan menguat 0,15 persen, namun Kosdaq yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil turun 1,16 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 memulai hari dengan naik 0,13 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit menguat, sementara CSI 300 China daratan diperdagangkan mendekati garis datar.

    Sementara itu, di Amerika Serikat, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average pada Selasa malam ditutup sedikit lebih rendah, mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut. S&P 500 turun tipis 0,05 persen, menandai penurunan berturut-turut pertama sejak awal September. Dow yang terdiri dari 30 saham turun 0,02 persen, sedangkan Nasdaq Composite justru naik 0,18 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79