Logo
>

Cek Cara Pengembalian Saldo Kartu Multi Trip MRT

Ditulis oleh Yunila Wati
Cek Cara Pengembalian Saldo Kartu Multi Trip MRT

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengumumkan penghentian penggunaan Kartu Multi Trip (KMT) pada 31 Oktober 2024, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan sistem pembayaran di transportasi umum. Keputusan ini mencerminkan pergeseran menuju metode pembayaran yang lebih modern dan efisien, seperti penggunaan aplikasi digital dan e-wallet.

    Lewat akun Instagram @martjkt dan @mrtjktinfo, Rabu, 16 Oktober 2024, ini alasan penghentian KMT:

    1. Transisi ke Pembayaran Digital: Dengan semakin populernya penggunaan aplikasi mobile dan e-wallet, MRT Jakarta berupaya mengadopsi teknologi yang lebih canggih untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna. Pembayaran melalui aplikasi MyMRTJ dan e-wallet seperti Gopay dan DANA memungkinkan proses transaksi yang lebih cepat dan efisien, mengurangi antrean di loket.
    2. Efisiensi Operasional: Penggunaan sistem pembayaran berbasis aplikasi dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan pengelolaan dan pemeliharaan kartu fisik. Hal ini juga dapat mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan kartu.
    3. Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan mengintegrasikan sistem pembayaran ke dalam aplikasi, MRT Jakarta dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna, termasuk fitur pelacakan saldo dan riwayat transaksi yang lebih transparan.

    Lantas, bagaimana cara pengembalian saldo KMT?

    Para pengguna yang masih memiliki saldo di KMT dapat mengembalikan kartu mereka di loket-loket yang tersedia di stasiun MRT Jakarta terdekat. Proses pengembalian saldo akan berlangsung hingga 14 November 2024. Pengembalian ini tidak hanya memungkinkan pengguna untuk mendapatkan kembali uang mereka, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menyimpan kartu sebagai kenang-kenangan.

    Pengembangan Layanan MRT

    PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda) terus berupaya meningkatkan layanan kereta api di Ibu Kota dengan berfokus pada kebutuhan masyarakat yang kian dinamis.

    Seiring dengan inovasi terbaru, MRT Jakarta telah meluncurkan sistem paylater dalam pembelian tiket hasil kerjasama dengan Kredivo. Ini merupakan langkah signifikan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap transportasi publik, khususnya bagi pengguna yang lebih memilih metode pembayaran fleksibel.

    Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad H Mahfud, menjelaskan bahwa per Oktober 2024, MRT Jakarta akan menghentikan penggunaan Kartu Jelajah Multi Trip.

    Sebagai gantinya, perusahaan akan beralih ke tiket digital yang lebih praktis dan dapat digunakan untuk transaksi di berbagai merchant di setiap stasiun. Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam proses pembelian tiket, tetapi juga mendorong adopsi teknologi di kalangan pengguna.

    Dengan lebih dari 158 ribu pengguna aktif aplikasi MyMRTJ, MRT Jakarta optimis dapat meningkatkan jumlah penumpang harian, menargetkan 92 ribu penumpang per hari pada akhir tahun 2024. Dengan total penumpang yang telah mencapai 18.487.922 orang sepanjang 2024, sistem ini terbukti menarik minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi publik.

    Selain inovasi dalam sistem pembayaran, MRT Jakarta juga berencana mengembangkan sejumlah jalur terowongan baru yang akan terhubung dengan area strategis, termasuk Monumen Nasional, Kota, hingga Ancol pada 2027. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkau berbagai destinasi.

    Farchad menekankan pentingnya merancang kawasan di sekitar stasiun agar lebih berorientasi pada pengguna transportasi publik. Upaya ini termasuk memperbaiki trotoar dan membangun jembatan yang memudahkan akses ke stasiun. Dengan pendekatan ini, MRT Jakarta berkomitmen untuk menjadi pusat transit yang efisien dan nyaman bagi masyarakat.

    Lonjakan Penumpang Capai 68 Persen

    Sebelumnya, pada 30 Januari 2023, Blu by BCA Digital mengumumkan kolaborasi dengan MRT Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah dan menawarkan kemudahan bagi pengguna transportasi umum. Edwin Tirta, Head of Business BCA, menyatakan bahwa dari 80 ribu pengguna harian MRT, pihaknya menargetkan untuk menjaring 20 ribu nasabah baru dalam satu tahun ke depan melalui kerja sama ini.

    Blu by BCA Digital optimis bahwa jumlah nasabah akan mencapai 2 juta pada akhir tahun 2023, yang berarti pertumbuhan 100 persen dari 1,1 juta nasabah di tahun sebelumnya. Dengan strategi ini, pihaknya berharap Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp11 triliun pada akhir tahun 2023, meningkat sekitar Rp5 triliun dibandingkan tahun lalu.

    Salah satu keuntungan dari kolaborasi ini adalah pengguna aplikasi MRT-J dapat membeli tiket menggunakan saldo Blu by BCA, serta membuka rekening baru langsung melalui aplikasi MRT-J. Selain itu, integrasi aplikasi juga akan memudahkan pengguna dengan penambahan fitur perbankan, termasuk pembayaran melalui QRIS, transfer, dan transaksi lainnya tanpa harus beralih aplikasi.

    Dengan adanya inovasi dan kemudahan ini, diharapkan dapat mendorong lebih banyak pengguna MRT untuk beralih ke Blu by BCA Digital, sekaligus meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam penggunaan layanan transportasi publik.

    Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan pengalaman pengguna dalam menggunakan moda transportasi umum di Jakarta.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79