Logo
>

Citi Indonesia Lihat Peluang dari Potensi Perang Dagang AS-China

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Citi Indonesia Lihat Peluang dari Potensi Perang Dagang AS-China

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menimbulkan beragam kecemasan, salah satunya adalah perang dagang Amerika dan China kembali memanas seperti tahun 2018 silam.

    Perang dagang bermula ketika pemerintah AS memberlakukan tarif impor tinggi semua produk China. Selain karena masalah politik dan ideologi, penerapan bea impor yang tinggi dilakukan untuk mengurangi defisit perdagangan dan mengatasi apa yang disebut sebagai praktik perdagangan tidak adil oleh China.

    Sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan AS di bawah Presiden Trump, China juga memberlakukan tarif balasan pada produk-produk AS. Perang dagang ini berlangsung selama beberapa tahun dan berdampak pada ekonomi global hingga mencapai kesepakatan parsial atau Phase One Deal pada Januari 2020.

    Namun, ketegangan antara kedua negara masih berlanjut dalam berbagai bentuk, meskipun tidak setegas tarif tinggi seperti pada puncak perang dagang tersebut. Dampak perang dagang ini tidak hanya dirasakan oleh kedua negara, tapi juga dirasakan oleh negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Chief Economist Citibank, N.A., Indonesia Helmi Arman menilai perang dagang antara China dan AS mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Perang dagang mengubah supply chain atau rantai pasok produk yang keluar dari China.

    Helmi mengungkapkan bahwa terjadi deficit neraca perdagangan antara AS dan China yang terparah terjadi ketika Trump pertama kali menjabat, yakni pada tahun 2016-2017. Defisit neraca perdagangan mulai mereda baru pada periode 2017-2023.

    “Realokasi supply chain manufaktur ini dilakukan oleh berbagai perusahaan multinasional sejak periode pertama Presiden Trump,” kata Helmi saat memberikan paparan kinerja keuangan Citi Indonesia di Jakarta, Rabu, 13 November 2024.

    Perpindahan rantai nilai ini, kata Helmi, mencakup berbagai macam industri. Namun, yang paling banyak terdampak adalah industri elektronika. Karena, fokus dari ketegangan perang dagang banyak menimpa industri elektronika.

    Adapun negara yang banyak diuntungkan dari menerima masuknya rantai nilai industri elektronika yang keluar dari China ke ASEAN adalah Vietnam. Sedangkan negara seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia juga mendapat bagian meski jumlahnya tidak setinggi Vietnam.

    “Naik yang paling banyak itu Vietnam. Tapi diikuti juga oleh Thailand. Sebenarnya di luar Asia Tenggara dan India juga naik. Defisit perdagangan AS dengan India juga naik. Indonesia juga naik walaupun sedikit,” ungkap Helmi.

    Helmi menjelaskan, sebelum terjadi perang dagang, terjadi dinamika perubahan struktur neraca perdagangan AS. Menurutnya, China menjadi negara penyumbang defisit terbesar perdagangan AS.

    Industri Elektronika Seret

    Perang dagang berdampak langsung kepada peningkatan harga komponen elektronik. Penerapan tarif impor pada tahun 2018 mengakibatkan biaya produksi semikonduktor, papan sirkut dan perangkat keras elektronik meroket. Hal ini membuat harga perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop meningkat di AS dan pasar global lainnya.

    Kenaikan harga komponen juga terjadi karena gangguan rantai pasok atau supply chain global. Tarif yang terlalu tinggi mendorong perusahaan elektronik memutar otak untuk mencari pemasok komponen lain yang lebih murah dan mengubah rantai pasok global.

    Masalah di industri elektronika secara tidak langsung menurunkan minat investasi dan peningkatan biaya produksi. Investor mundur perlahan karena tidak ada kepastian di industri elektronika. Hal ini juga membuat pabrikan elektronika di dua negara berupaya memindahkan fasilitas produksi ke negara lain.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.