Logo
>

Data PMI: Pertumbuhan Bisnis di Zona Euro Mandek

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Data PMI: Pertumbuhan Bisnis di Zona Euro Mandek

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Aktivitas bisnis di zona euro mengalami stagnasi pada bulan lalu, terdampak oleh ekspansi yang melambat dalam sektor jasa yang dominan serta penurunan lebih dalam di sektor manufaktur.

    Indeks Manajer Pembelian (PMI) gabungan HCOB untuk serikat mata uang, yang disusun oleh S&P Global dan dianggap sebagai indikator kesehatan ekonomi yang andal, turun menjadi 50,2 pada Juli dari 50,9 pada Juni.

    Mengutip laporan The Business Times, Selasa, 6 Agustus 2024, indeks ini hampir tidak melampaui angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi, meskipun sedikit di atas estimasi awal 50,1 dan mencatat bulan kelima berturut-turut di wilayah positif.

    "Perekonomian zona euro tumbuh sangat lambat pada Juli. Dari segi sektor, jasa tidak meningkat pesat seperti yang terjadi di awal tahun, sementara kemerosotan industri terus berlanjut," kata Kepala Ekonom Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia.

    PMI final yang mencakup sektor jasa turun menjadi 51,9 bulan lalu dari 52,8, sesuai dengan estimasi awal. Sementara itu, PMI manufaktur yang dipublikasikan minggu lalu menunjukkan aktivitas pabrik masih terperosok dalam kontraksi di tengah penurunan yang meluas, dengan output menurun pada laju tercepat tahun ini.

    Lebih jauh, permintaan keseluruhan di seluruh wilayah juga turun untuk bulan kedua berturut-turut dan pada laju yang lebih tajam daripada Juni. Indeks gabungan bisnis baru turun menjadi 49 dari 49,4, mengisyaratkan bahwa tidak ada perubahan signifikan yang akan segera terjadi.

    Penurunan Sektor Manufaktur

    Penurunan sektor manufaktur zona euro mulai berakhir pada bulan lalu. Ini tercermin pada data purchasing manager’s index (PMI) manufaktur final zona euro Hamburg Commercial Bank (HCOB), yang disusun bersama S&P Global.

    Indeks ini naik menjadi 47,3 pada Mei dari 45,7 pada April 2024. “Ini bisa menjadi titik balik bagi sektor manufaktur. Industri ini berada di ambang menghentikan penurunan produksi yang berlangsung sejak April 2023,” kata Kepala Ekonom HCOB Cyrus de la Rubia seperti dikutip.

    Namun angka tersebut sedikit di bawah perkiraan awal 47,4. “Yang menggembirakan, kepercayaan bisnis mengenai produksi masa depan berada pada tingkat tertinggi sejak awal 2022,” ujar Cyrus de la Rubia.

    Kepercayaan bisnis atas produksi juga mencapai level tertinggi sejak awal 2022. Peningkatan tersebut kemungkinan disebabkan pesanan baru yang naik ke level tertinggi dalam dua tahun di 47,3 dari 44,1.

    Turunnya biaya produksi kembali memungkinkan pabrik-pabrik menurunkan harga barang. Ini bisa memberikan ruang bagi European Central Bank untuk menurunkan suku bunga pada rapat Kamis, 6 Juni 2024 ini. Langkah ini diperkirakan bisa meredakan inflasi.

    Penurunan sektor manufaktur zona euro mulai berakhir pada bulan lalu. Ini tercermin pada data purchasing manager’s index (PMI) manufaktur final zona euro Hamburg Commercial Bank (HCOB), yang disusun bersama S&P Global.

    Indeks ini naik menjadi 47,3 pada Mei dari 45,7 pada April 2024. “Ini bisa menjadi titik balik bagi sektor manufaktur. Industri ini berada di ambang menghentikan penurunan produksi yang berlangsung sejak April 2023,” kata Kepala Ekonom HCOB Cyrus de la Rubia.

    Titik Balik Sektor

    Namun angka tersebut sedikit di bawah perkiraan awal 47,4. “Yang menggembirakan, kepercayaan bisnis mengenai produksi masa depan berada pada tingkat tertinggi sejak awal 2022,” ujar Cyrus de la Rubia.

    Kepercayaan bisnis atas produksi juga mencapai level tertinggi sejak awal 2022. Peningkatan tersebut kemungkinan disebabkan pesanan baru yang naik ke level tertinggi dalam dua tahun di 47,3 dari 44,1.

    Turunnya biaya produksi kembali memungkinkan pabrik-pabrik menurunkan harga barang. Ini bisa memberikan ruang bagi European Central Bank untuk menurunkan suku bunga pada rapat Kamis, 6 Juni 2024 ini. Langkah ini diperkirakan bisa meredakan inflasi.

    “Investasi-investasi ini termasuk komitmen pesanan pemasok, pembangunan persediaan, dan pengeluaran modal. Eksekusi produksi terus berkembang tetapi secara keseluruhan datar dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pemasok terus memiliki kapasitas, dengan waktu tunggu membaik dan kekurangan tidak seberat dulu,” ungkapnya

    Fiore menambahkan bahwa 55 persen dari PDB kotor manufaktur mengalami kontraksi pada bulan Mei, naik dari 34 persen pada April. Sementara itu, bagian dari PDB sektor yang mendaftar dalam perhitungan PMI komposit pada atau di bawah 45 persen, suatu indikator baik tentang kelemahan manufaktur secara keseluruhan, mengulangi angka April yaitu 4 persen. Di antara enam industri teratas berdasarkan kontribusi terhadap PDB manufaktur pada bulan Mei, tidak ada yang memiliki PMI pada atau di bawah 45 persen.

    Tujuh industri manufaktur yang melaporkan pertumbuhan pada bulan Mei adalah, secara berurutan: Percetakan & Aktivitas Pendukung Terkait; Produk Minyak dan Batubara; Produk Kertas; Pabrik Tekstil; Logam Primer; Produk Logam Fabrikasi; dan Produk Kimia.

    Tujuh industri yang melaporkan kontraksi pada bulan Mei adalah, secara berurutan: Produk Kayu; Produk Plastik & Karet; Mesin; Produk Komputer & Elektronik; Perabot & Produk Terkait; Peralatan Transportasi; dan Produk Makanan, Minuman & Tembakau.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.