KABARBURSA.COM - Kapten Karsten Börner dan krunya bangun dini hari pada Senin, 19 Agustus 2024, bersiap menghadapi badai petir yang mendekat di lepas pantai Sisilia.
Mereka mengoperasikan sekunar Sir Robert Baden Powell yang ditambatkan dengan kapal pesiar mewah bernama Bayesian, milik taipan teknologi Mike Lynch.
Kapal seharga 30 juta poundsterling ini dibangun untuk menahan badai, namun badai yang datang pada pukul 4 pagi itu membawa ancaman serius.
Dengan panjang 56 meter, Bayesian dikenal sebagai salah satu kapal layar kelas atas paling mumpuni. Cuaca semakin memburuk di laut saat Börner dan krunya bekerja keras untuk menjaga kapal mereka tetap tegak.
Meskipun sudah berlabuh, mereka harus menyalakan mesin dengan kekuatan penuh agar kapal tetap stabil. Namun, hembusan angin kencang dan hujan deras yang diperkirakan sebagai angin puting beliung tiba-tiba menghantam dan membuat Bayesian menghilang dari pandangan.
"Saya tidak percaya itu bisa tenggelam begitu saja," kata Börner. Pada awalnya, dia mengira kapal itu mungkin telah pergi begitu saja. Namun, kelasi pertamanya bersikeras bahwa kapal tersebut telah tenggelam. Beberapa hari kemudian, tim penyelam Italia menemukan bangkai kapal Bayesian sekitar 50 meter di bawah permukaan laut dan mulai mengambil jenazah dari kapal tersebut.
Mike Lynch, putrinya yang berusia 18 tahun, dan pimpinan Morgan Stanley International, Jonathan Bloomer, adalah sebagian dari mereka yang tewas dalam insiden tersebut.
Perjalanan mereka seharusnya menjadi liburan keluarga untuk merayakan berakhirnya masa-masa sulit bagi Lynch, yang sebelumnya menghadapi ancaman hukuman 25 tahun penjara di Amerika Serikat atas tuduhan penipuan terhadap Hewlett Packard Co.
Namun, setelah dibebaskan oleh juri di San Francisco pada Juni, Lynch merasa bahwa dia telah diberi kesempatan kedua dalam hidupnya. Sayangnya, perjalanan ini berubah menjadi tragedi.
Pada pagi hari saat kapal tenggelam, Fabio Cefalù, seorang nelayan setempat, nekat melaut meskipun kondisi cuaca buruk. Ketika dia memutuskan untuk kembali ke pelabuhan, badai tiba-tiba menghantam Porticello.
Keadaan menjadi sangat kacau, dengan meja restoran dan barang-barang lainnya tersapu oleh angin kencang dan hujan lebat. Kapal Bayesian mengirimkan suar sekitar pukul 4:20 pagi, namun hanya butuh sekitar 60 detik sebelum kapal tersebut tenggelam ke dasar laut.
Penyelamatan Tiga Jam
Nelayan setempat berusaha melakukan upaya penyelamatan selama tiga jam atas instruksi otoritas pelabuhan, namun yang mereka temukan hanyalah puing-puing kapal.
Börner dan krunya yang berada di sekunar mereka, menemukan sebuah rakit penyelamat yang menampung 15 orang, termasuk seorang bayi.
Beberapa dari mereka terluka dan segera diberi pakaian kering serta makanan oleh kru Börner. Istri Mike Lynch, Angela Bacares, yang selamat dari insiden tersebut, tampak masih syok dan tidak ingin meninggalkan kapal Börner.
Bayesian adalah kapal pesiar yang dibangun oleh pembuat kapal Italia, Perini Navi, dan diluncurkan pada 2008. Kapal ini direparasi terakhir kali pada tahun 2020 dan dikenal memiliki tiang layar tertinggi kedua di dunia, dengan ketinggian 72 meter.
Kapal ini dapat menempuh jarak hingga 3.600 mil laut, menjadikannya salah satu kapal yang paling tangguh di laut.
Jaksa penuntut di Sisilia membuka penyelidikan atas insiden ini, dengan fokus untuk memeriksa apakah lunas kapal terangkat, yang dapat membuat kapal lebih rentan terhadap kemiringan sebelum dibanjiri air.
Meskipun lunas dirancang untuk menjaga kapal tetap tegak bahkan dalam kondisi buruk, ada kekhawatiran bahwa mungkin ada komponen yang tidak berfungsi dengan baik, yang menyebabkan kapal tenggelam begitu cepat. Investigasi ini dipimpin oleh MAIB (Cabang Investigasi Kecelakaan Laut Inggris), karena kapal Bayesian berbendera Inggris.
Fenomena cuaca yang menyebabkan tenggelamnya kapal ini adalah puting beliung. Menurut ahli meteorologi Andrew Pedrini, puting beliung umum terjadi di Italia pada akhir musim panas, dipicu oleh hangatnya perairan Mediterania.
Angin yang berputar dan air yang melintasi geladak kapal dapat menyebabkan kerusakan besar dalam hitungan detik. Meskipun puting beliung sering kali tidak terlaporkan di laut, kejadian seperti ini semakin parah akibat perubahan iklim.
Börner tetap terkejut dengan kecepatan tenggelamnya kapal tersebut. Salah satu awak kapal yang berhasil diselamatkan menyatakan bahwa semua pintu dan jendela sudah tertutup dengan baik, namun kapal tetap tenggelam dalam waktu yang sangat singkat.
Pertanyaan mengenai apakah ada yang salah dengan desain atau konstruksi kapal masih belum terjawab, sementara keluarga Lynch berduka atas kehilangan yang tak terduga ini.
Investigasi lebih lanjut akan menentukan penyebab pasti dari tenggelamnya kapal pesiar Bayesian dan apakah ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.