Logo
>

Ditopang Suku Bunga: Emas Turun ke Level Terendah

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Ditopang Suku Bunga: Emas Turun ke Level Terendah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas spot cenderung stabil pada hari Senin, seiring perdagangan yang sepi setelah sebelumnya mengalami penguatan, didorong oleh pelemahan dolar AS secara keseluruhan dan penurunan imbal hasil Treasury pada hari Jumat, setelah data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan inflasi.

    Pada pukul 00.57 GMT, harga emas spot diperdagangkan di level USD2.621,19 per ons, sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD2.637,00. Seperti dilansir reuters di Jakarta, Senin 23 Desember 2024.

    Data yang dirilis pada Jumat lalu menunjukkan inflasi bulanan di AS melambat pada November, setelah sedikit perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1 persen bulan lalu, setelah kenaikan 0,2 persen yang tidak direvisi pada Oktober.

    Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, bersama dua pembuat kebijakan Fed lainnya, menyatakan pada Jumat bahwa bank sentral kemungkinan besar akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada tahun depan, namun proses tersebut memerlukan waktu karena fase kalibrasi ulang sudah berakhir.

    Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed pada 18 Desember, ditambah dengan proyeksi ekonomi yang menunjukkan ekspektasi pemangkasan yang lebih sedikit pada tahun 2025, telah membawa harga emas turun ke level terendah sejak 18 November.

    Pada hari yang sama, Bank Sentral Rusia mengejutkan pasar dengan keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 21 persen, meskipun pasar memperkirakan kenaikan dua poin persentase. Bank tersebut menyatakan bahwa pengetatan kebijakan baru-baru ini telah menciptakan kondisi yang mendukung penurunan inflasi mendekati targetnya.

    Kenaikan suku bunga ini membuat daya tarik emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih lemah.

    Di sisi lain, data menunjukkan bahwa spekulan emas di Comex memangkas posisi beli bersih sebanyak 16.251 kontrak menjadi 203.937 pada minggu yang berakhir 17 Desember.

    Di India, permintaan emas tetap lesu pekan lalu, dengan harga yang fluktuatif mendorong banyak calon pembeli menunda pembelian. Sementara itu, suku bunga yang lebih tinggi di Tiongkok diperkirakan akan mengimbangi permintaan musiman yang datang.

    Harga perak spot naik 0,3 persen menjadi USD29,59 per ons, sedangkan harga platinum meningkat 0,4 persen menjadi USD929,83. Namun, harga paladium justru turun 0,9 persen menjadi USD912,21.

    Hawkish The Federal Reserve

    Harga emas dunia mengalami perjalanan yang berliku sepanjang pekan ini. Harganya benar-benar terbebani oleh kebijakan hawkish The Federal Reserve (The Fed), meskipun mendapat dukungan sementara dari pelemahan dolar AS dan data inflasinya yang mulai menunjukkan perlambatan.

    Berdasarkan data Refinitiv, yang dikutip Kabarbursa.com di Jakarta, Minggu, 22 Desember 2024, harga emas di pasar spot pada Jumat, 20 Desember 2024, tercatat menguat sebesar 1,04 persen menjadi USD2.620,79 per troy ons. Namun, kenaikan ini belum cukup mengimbangi tren pelemahan dalam sepekan terakhir.

    Secara keseluruhan, harga emas dunia tercatat melemah 1,04 persen sepanjang pekan ini. Penurunan terbesar terjadi pada Rabu, 19 Desember 2024, saat harga emas anjlok 2,19 persen menjadi USD2.587,63 per troy ons. Anjloknya harga emas ini terjadi sehari setelah pengumuman kebijakan suku bunga oleh The Fed.

    Diketahui, pada pekan ini, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,35–4,50 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Meskipun demikian, sikap hati-hati The Fed terhadap kemungkinan pemangkasan lebih lanjut pada 2025 memberi sinyal ketatnya pendekatan kebijakan moneter.

    Dalam dot plot terbaru, The Fed memperkirakan hanya akan ada dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025—setengah dari yang diantisipasi pada pembaruan sebelumnya di bulan September. Bahkan, untuk 2026 dan 2027, bank sentral AS hanya memproyeksikan satu hingga dua kali lagi penurunan.

    Chairman The Fed Jerome Powell, dalam konferensi pers usai pertemuan, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam melakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga, meskipun kebijakan moneter saat ini dinilai sudah lebih longgar dibandingkan sebelumnya. Dalam jangka panjang, tingkat suku bunga “netral” dipandang akan berada di sekitar 3 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya di angka 2,9 persen. Hal ini mencerminkan pergeseran pandangan komite terhadap perekonomian yang semakin kompleks.

    Namun, di penghujung pekan, harga emas berhasil pulih. Pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury menjadi pemicu utama kebangkitan tersebut. Dolar AS, yang sempat mencapai level tertinggi dalam dua tahun, melemah 0,6 persen, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang selain dolar.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.