Logo
>

Dolar Menguat, Emas Rontok Lebih dari Satu Persen

Pasar pun mengurangi peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember.

Ditulis oleh Syahrianto
Dolar Menguat, Emas Rontok Lebih dari Satu Persen
Ilustrasi: Setumpuk emas batangan (Foto: Unsplash/Jingming Pan)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas turun lebih dari 1 persen pada Senin, 17 November 2025, tertekan oleh penguatan dolar dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS bulan depan, sementara investor menunggu rilis data ekonomi yang tertunda pekan ini untuk mencari petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

    Dilansir Reuters, harga emas spot melemah 1,5 persen ke USD4.019,12 per ounce. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,5 persen di USD4.074,50 per ounce.

    Indeks dolar bergerak menguat, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

    Pasar memperlihatkan “pergerakan yang berombak menjelang rilis serangkaian data ekonomi setelah pemerintah AS kembali dibuka,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

    “Saat ini, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga tambahan oleh The Fed berkurang, dan hal ini menekan optimisme terhadap emas.”

    Agenda pekan ini mencakup rilis data pekerjaan AS untuk September pada Kamis, serta notulen rapat terakhir The Fed—yang memangkas suku bunga 25 bps—pada Rabu.

    Sementara itu, semakin banyak pejabat The Fed mempertahankan sikap hawkish terkait peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember.

    Pedagang kini memperkirakan peluang 41 persen untuk pemangkasan 25 bps pada Desember, turun dari lebih dari 60 persen pekan lalu, menurut CME FedWatch.

    Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, mengatakan bank sentral perlu “melangkah perlahan” terkait pemangkasan suku bunga lanjutan karena kebijakan sedang menuju level yang tidak lagi memberikan tekanan penurunan terhadap inflasi.

    Emas sebagai aset lindung nilai cenderung mendapat dukungan di lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.

    Analis Scotiabank memperkirakan harga emas berada di USD3.800 per ounce pada 2026, dibanding perkiraan USD3.450 per ounce tahun ini, dengan alasan ketidakpastian ekonomi dan potensi penurunan suku bunga riil di masa mendatang.

    Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 1,2 persen ke USD49,94 per ounce, platinum melemah hampir 1 persen ke USD1.526,45, dan paladium turun 0,4 persen ke USD1.379,02. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.