Perusahaan juga mencatatkan laba bruto yang melonjak 61,5 persen (yoy) menjadi Rp14,018 miliar pada kuartal II-2024, meningkat signifikan dari Rp8,679 miliar pada tahun sebelumnya.
Di tengah dinamika inovasi periklanan yang pesat, fondasi yang solid dan persiapan yang matang menjadi kunci. "Pada kuartal II-2024, fokus kami adalah memperkokoh posisi sebagai media periklanan terkemuka yang terdaftar di bursa, guna memperkuat daya saing kami dengan keunikan yang kami tawarkan," ungkap Direktur Utama DOOH, Vicktor Aritonang, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024.
Vicktor menjelaskan bahwa perusahaan telah menjalin kerjasama strategis, termasuk dengan OpenIn, yang memungkinkan DOOH untuk menyediakan metrik pemasaran presisi dan prediktif terkait lokasi iklan serta laporan kampanye secara real-time.
Kerja sama lainnya melibatkan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) untuk mengembangkan dan mengelola media reklame di kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Selain itu, DOOH tengah mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi pada CCTV di KRL TV, bertujuan untuk menangkap respons audiens terhadap tayangan iklan dalam gerbong kereta.
Perusahaan juga merencanakan penerapan teknologi Augmented Reality (AR) pada aset media lainnya seperti digital totem, yang memungkinkan interaksi langsung dengan audiens melalui avatar canggih.
"Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi yang meningkatkan efektivitas kampanye iklan serta memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di industri periklanan digital," tegas Vicktor.
Optimisme tinggi diungkapkan oleh manajemen mengenai pertumbuhan perusahaan dan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.
Pada kuartal II-2024, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp239,407 miliar, naik 2,10 persen (yoy) dari Rp234,476 miliar pada akhir 2023. Ekuitas perusahaan juga meningkat 2,51 persen (yoy), mencapai Rp222,342 miliar pada kuartal II-2024.
Laba Bruto Perusahaan
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) melaporkan kinerja keuangan yang solid untuk kuartal II-2024. Laba bruto perusahaan mencapai Rp14,018 miliar, meningkat 61,5 persen dibandingkan dengan Rp8,679 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan 39,46 persen, mencapai Rp5,457 miliar, dibandingkan dengan Rp3,913 miliar pada kuartal II-2023.
Total aset DOOH mencapai Rp239,407 miliar, meningkat 2,10 persen dari Rp234,476 miliar pada akhir 2023. Ekuitas perusahaan tumbuh 2,51 persen, menjadi Rp222,342 miliar, menunjukkan stabilitas keuangan yang kuat dan kapasitas untuk mendukung ekspansi di masa depan.
Direktur Utama DOOH, Vicktor Aritonang, menyatakan bahwa perusahaan fokus pada penguatan fondasi sebagai media periklanan untuk meningkatkan daya saing. Untuk mendukung strategi inovasi, DOOH telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk OpenIn dan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ).
Kerjasama dengan OpenIn bertujuan untuk menyediakan metrik pemasaran presisi dan prediktif serta pelaporan kampanye secara real-time. Sementara itu, kerjasama dengan ITJ akan mengembangkan media reklame di Kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Perusahaan juga tengah mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada CCTV di KRL TV untuk menangkap respon audiens terhadap iklan. Selain itu, DOOH berencana menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) pada aset media seperti digital totem untuk meningkatkan interaksi dengan audiens melalui avatar canggih.
Vicktor menambahkan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas kampanye iklan serta memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri periklanan digital.
Kinerja Keuangan DOOH
Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit per 22 Juli 2024, saham PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) berada di level 52, mengalami penurunan sebesar 1,89 persen atau satu poin dalam satu bulan terakhir. Meskipun demikian, DOOH menunjukkan kinerja yang solid dalam hal penjualan dan laba. Penjualan bersih (TTM) perusahaan tercatat sebesar Rp199 miliar, dengan laba bersih (TTM) mencapai Rp10 miliar.
Pada kuartal pertama 2024, DOOH melaporkan laba bersih sebesar Rp851 juta, yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp9 miliar. Meski demikian, pendapatan bersih tahunan DOOH diperkirakan mencapai Rp3 miliar pada 2024, meningkat signifikan dari Rp428 juta pada 2023.
Secara Year on Year (YoY), DOOH mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 235,9 persen, pertumbuhan laba kotor sebesar 162,8 persen, dan pertumbuhan laba bersih sebesar 109,7 persen.(*)