Logo
>

DPR Dorong Transparansi Harga dan Pengawasan Ketat di Pasar Semen

Ditulis oleh Dian Finka
DPR Dorong Transparansi Harga dan Pengawasan Ketat di Pasar Semen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengatakan DPR sedang mempersiapkan langkah konkret untuk menanggulangi praktik predatory pricing atau penetapan harga predator yang merugikan pasar dan industri, khususnya di sektor semen. Salah satu langkah tersebut adalah dengan merevisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

    Amin menekankan perlunya pembaruan regulasi agar definisi predatory pricing lebih jelas dan sanksi bagi pelaku usaha yang terbukti melakukannya diperkuat. Strategi ini muncul ketika sebuah perusahaan menjual produk dengan harga sangat murah demi menyingkirkan pesaing dan menguasai pasar. Praktik semacam ini dianggap dapat mengganggu keseimbangan persaingan dan mengancam keberlanjutan pasar yang sehat.

    "Predatory pricing dapat merusak daya saing di sektor semen, di mana pemain besar menggunakan harga murah untuk mendominasi pasar dan mengusir pemain kecil. Oleh karena itu, kami di DPR mendorong adanya revisi terhadap UU Persaingan Usaha agar praktik semacam ini bisa dihentikan lebih tegas,” ujar Amin kepada KabarBursa.com di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.

    Amin juga menyoroti perlunya dukungan yang lebih kuat terhadap Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU. Untuk itu, DPR sedang berupaya agar anggaran KPPU ditingkatkan agar lembaga ini dapat bekerja lebih maksimal dalam mengawasi dan menindak praktik monopoli dan persaingan tidak sehat di pasar. “KPPU harus diberdayakan dengan sumber daya yang cukup agar bisa melakukan pengawasan yang efektif, terlebih di sektor-sektor yang rawan praktik predatory pricing seperti semen,” katanya.

    Selain itu, Komisi VI DPR juga mengusulkan agar Kementerian Perdagangan memfasilitasi sistem pemantauan harga yang lebih transparan di seluruh rantai distribusi, mulai dari produsen hingga konsumen. Hal ini dianggap sebagai langkah preventif untuk mencegah manipulasi harga yang dapat merugikan konsumen dan pelaku usaha lainnya.

    “Kementerian Perdagangan harus menginisiasi sistem pemantauan harga yang dapat mengakses data harga di seluruh rantai distribusi. Dengan transparansi harga, kita bisa mengetahui apakah ada ketidakwajaran dalam harga yang diterapkan di pasar,” jelas Amin.

    Amin mengatakan dengan adanya langkah-langkah tersebut, industri semen dan sektor lainnya dapat bersaing dengan lebih sehat dan berkelanjutan. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan lembaga pengawas untuk menciptakan pasar yang lebih adil dan tidak dikuasai oleh perusahaan besar dengan praktik yang merugikan.

    “Tujuan kami adalah memastikan persaingan yang sehat di pasar, di mana perusahaan-perusahaan dapat bersaing dengan adil tanpa harus menjual produk dengan harga yang merugikan dan tidak realistis. Kami akan terus mengawal kebijakan ini untuk menciptakan industri yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak,” kata Amin.

    Inovasi Semen Hijau untuk Mendukung Proyek 3 Juta Rumah

    Meski langkah pengetatan regulasi tengah dipersiapkan untuk menanggulangi praktik predatory pricing di sektor semen, tantangan pembangunan infrastruktur perumahan yang ramah lingkungan tetap menjadi fokus besar lainnya. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melihat peluang ini sebagai ruang untuk berinovasi dan menjawab kebutuhan pasar, terutama dalam mendukung proyek ambisius 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

    Semen Indonesia menghadirkan solusi inovatif untuk mendukung proyek pembangunan 3 juta rumah yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Proyek ambisius ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tenggat waktu yang ketat selama satu tahun, keterbatasan anggaran, hingga rendahnya daya beli masyarakat.

    Sebagai respons atas tantangan tersebut, SIG—dengan kode saham SMGR—menawarkan produk turunan semen hijau berupa precise interlock brick. Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menjelaskan perusahaan menyediakan material bangunan rendah emisi serta fasilitas pembiayaan rumah. Ia menegaskan SIG memiliki kapabilitas untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan rumah ramah lingkungan di Indonesia.

    “Kehadiran semen hijau SIG dan produk turunannya yaitu precise interlock brick, memberikan nilai tambah yang mampu menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah saat ini,” kata Donny dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.

    Donny menambahkan, precise interlock brick menjadi alternatif bagi pengembang properti yang mengutamakan pembangunan rumah dengan proses yang lebih cepat, biaya terjangkau, dan ramah lingkungan untuk meningkatkan daya saing serta keunggulan di pasar. “SIG siap berkolaborasi dengan pihak perbankan dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya akselerasi transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia,” katanya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.