Logo
>

Faisal Basri Tentang Kenaikan PPN 12 Persen: Penting Bersikap Adil

Ditulis oleh Yunila Wati
Faisal Basri Tentang Kenaikan PPN 12 Persen: Penting Bersikap Adil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada Kamis pagi, 5 September 2024, dunia ekonomi Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya, ekonom senior Faisal Basri. Faisal Basri meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 65 tahun. Berita duka ini disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini.

    Faisal Basri mengalami serangan jantung pada hari Senin, 2 September 2024, dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta, selama tiga hari. Sayangnya, ia menghembuskan napas terakhirnya pada pagi ini pukul 03.50 WIB.

    Faisal Basri dikenal luas sebagai ekonom yang berpengaruh di Indonesia, dengan kontribusi signifikan dalam bidang ekonomi dan kebijakan publik. Karyanya dan pemikirannya mengenai ekonomi sering menjadi referensi dalam diskusi dan keputusan kebijakan di tanah air. Kehilangan ini merupakan duka mendalam bagi komunitas ekonomi dan masyarakat Indonesia secara umum.

    Ada satu pesan dari Faisal Bahri terkain penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang direncanakan menjadi 12 persen. Beberapa hari sebelum wafat, Faisal kembali menekankan kekhawatirannya tentang dampak kenaikan pajak ini terhadap berbagai lapisan masyarakat.

    Dalam podcast berjudul Peninggalan Utang Menanti Pemerintah Baru yang diunggah oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) delapan hari lalu, Faisal menyoroti pentingnya prinsip keadilan dalam sistem perpajakan.

    "Tugas negara adalah hadir bukan untuk membela yang kaya, bukan untuk memberikan berbagai fasilitas kepada yang kaya," ungkap Faisal.

    Menurutnya, sistem pajak seharusnya berfungsi untuk redistribusi kekayaan, dengan cara mengambil sebagian dari yang kaya dan membagikannya kepada masyarakat yang kurang mampu.

    Faisal juga pernah menyarankan pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen yang dijadwalkan pada 2025. Ia berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya mencari cara lain untuk meningkatkan penerimaan tanpa membebani masyarakat.

    "Kalau menurut saya wajiblah ditunda," tegas Faisal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, pada 10 Juli 2024.

    Ia mengkritik PPN sebagai solusi yang terlalu sederhana, sementara pemerintah belum memaksimalkan potensi penerimaan dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan.

    Lebih lanjut, Faisal mengkritik kebijakan pemerintah yang sering kali memberikan insentif kepada korporasi besar melalui tax holiday atau tax deduction, serta subsidi kepada kalangan mampu seperti untuk mobil listrik. Ia menilai insentif tersebut tidak menyentuh kelas menengah dan miskin yang lebih membutuhkan.

    "PPN paling gampang, kalau PPh masih suka nilep-nilep," katanya, menandakan ketidakpuasan terhadap pengelolaan pajak yang ada.

    Mengenang Faisal Basri

    Faisal Basri, meninggalkan warisan yang mendalam dan berharga bagi dunia ekonomi dan pendidikan di Indonesia. Meskipun kesehatannya menurun, Faisal tetap aktif menulis dan berkunjung ke kantor Institute for Development of Economics and Finance (Indef), tempat di mana ia sering berinteraksi dengan rekan-rekannya.

    Berikut adalah perjalanan hidup Faisal Basri yang patut dicontoh:

    1. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan: Faisal Basri lahir dari keluarga yang dekat dengan dunia politik, sebagai keponakan Wakil Presiden RI Adam Malik. Meskipun memiliki latar belakang politik, Faisal memilih jalur ekonomi dan pendidikan. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan melanjutkan studi ke Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, menyelesaikan Master of Arts dalam bidang ekonomi pada tahun 1988.
    2. Karier Akademik: Setelah kembali ke Indonesia, Faisal Basri melanjutkan perannya sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Ia mengajar berbagai mata kuliah penting seperti Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi. Faisal juga terlibat dalam pengajaran di program magister dan pascasarjana UI, termasuk Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP). Kepemimpinannya tercermin ketika ia menjabat sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan (ESP) FEBUI antara tahun 1995-1998.
    3. Kontribusi di Dunia Politik: Di luar dunia akademik, Faisal Basri turut berkontribusi dalam politik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menggabungkan keahlian ekonominya dengan keterlibatannya dalam politik untuk memajukan agenda pembangunan dan kebijakan publik.

    Jenazah Faisal Basri akan dibawa ke rumah duka di kompleks Gudang Peluru, Jakarta Selatan, dan akan dimakamkan setelah salat Asar di Masjid Az-Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Kehilangan Faisal Basri adalah duka mendalam bagi komunitas akademik dan masyarakat Indonesia. Warisan pemikirannya dan dedikasinya dalam bidang ekonomi dan pendidikan akan terus dikenang dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.

    Panutan Ekonom Muda

    Faisal Basri merupakan sosok teladan dalam dunia ekonomi dan reformasi kebijakan di Indonesia, dikenal karena integritas dan dedikasinya dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan reformasi ekonomi. Ia tidak hanya mengajukan teori dan ide tetapi juga aktif terlibat dalam implementasi kebijakan di lapangan. Dedikasinya untuk keadilan dan transparansi terlihat dari partisipasinya dalam demonstrasi dan perjuangan kebijakan yang dianggapnya penting, mencerminkan betapa dalamnya integrasinya dalam memperjuangkan prinsip-prinsip yang diyakini.

    Sebagai akademisi, Faisal Basri tidak hanya berbagi pemikiran melalui tulisan dan seminar, tetapi juga aktif menyebarluaskan ide-idenya di berbagai forum. Buku-bukunya dan publikasinya tentang ekonomi Indonesia menunjukkan betapa rajinnya ia dalam memajukan pengetahuan dan pemahaman tentang ekonomi negara. Keterlibatannya dalam seminar, podcast, dan diskusi publik menegaskan dedikasinya terhadap pendidikan dan pengetahuan.

    Keteguhan prinsip Faisal Basri juga sangat menginspirasi. Ia dikenal konsisten dalam memegang prinsipnya, baik melalui advokasi kebijakan maupun melawan berbagai upaya yang dianggapnya merugikan kepentingan publik, seperti upaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keteguhan ini mencerminkan komitmennya untuk memastikan bahwa ide-idenya tidak hanya menjadi teori, tetapi juga dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

    Warisan Faisal Basri meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia akademik dan publik, memberikan inspirasi bagi peneliti muda dan pelaku kebijakan. Karyanya menunjukkan bagaimana pemikirannya dapat diaplikasikan untuk memajukan kesejahteraan rakyat dan mendorong reformasi yang positif. Faisal Basri akan selalu dikenang sebagai sosok yang memperjuangkan prinsip-prinsip yang diyakininya dengan penuh integritas dan dedikasi, memberikan kontribusi yang berarti bagi ekonomi dan masyarakat Indonesia.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79