Logo
>

Harga Bitcoin Berpotensi Terjun Bebas hingga Level 44.180 Dolar

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
Harga Bitcoin Berpotensi Terjun Bebas hingga Level 44.180 Dolar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga aset kripto, terutama Bitcoin, diprediksi akan menghadapi tekanan besar pada tahun 2025. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menyampaikan bahwa koreksi signifikan dapat terjadi pada Bitcoin, dengan level terendah yang diperkirakan mencapai 44.180 Dolar.

    “Ada tiga level kunci yang menjadi perhatian, yaitu USD91.080, USD72.900, dan yang paling ekstrem USD44.180,” ungkap Ibrahim kepada Kabarbursa.com, Rabu, 8 Januari 2025.

    Penurunan drastis ini, menurut dia, dipicu oleh berbagai faktor geopolitik dan kebijakan moneter global, khususnya di Amerika Serikat. Misalnya, adanya perbedaan pendapat antara mantan Presiden Donald Trump dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve). Trump disebut mendukung penggunaan aset kripto sebagai alat pembayaran resmi di AS, namun Bank Sentral menunjukkan sikap yang bertentangan.

    “Bank Sentral Amerika kemungkinan besar tidak akan menyetujui kripto sebagai alat pembayaran, mengingat risiko yang dianggap terlalu besar bagi stabilitas ekonomi negara adidaya ini,” ujarnya.

    Kekhawatiran semakin meningkat dengan jumlah pengaduan terkait aset kripto di Amerika yang mencapai 60 ribu kasus.

    Selain itu, kondisi makroekonomi AS turut menambah tekanan pada pasar kripto. Ibrahim mencatat, kebijakan moneter yang ketat, seperti kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS, dapat semakin menekan nilai aset kripto. Di tengah perang dagang yang terus berlanjut dan penguatan ekonomi AS, pasar kripto menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan nilainya.

    Ibrahim juga menyoroti bahwa meskipun ada optimisme dari sebagian pelaku pasar yang memperkirakan harga Bitcoin bisa melonjak hingga 104.000 Dolar, ia lebih meyakini bahwa pasar akan bergerak ke arah yang lebih bearish.

    “Jika harga turun ke 72.900 Dolar, ada peluang besar bahwa Bitcoin akan terus jatuh hingga 44.180 Dolar,” tambahnya.

    Namun, jika terjadi kenaikan, itu diperkirakan hanya bersifat sementara dan terbatas.

    “Meskipun potensi kenaikan harga tetap ada, risiko koreksi signifikan hingga ke level 44.180 Dolar tidak dapat diabaikan,” pungkasnya. 

    Pukulan Telak Pasar Kripto

    Kemarin, suasana pasar kripto sangat suram. Berdasarkan data terbaru CoinMarketCap yang diakses pukul 06.22 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 5,76 persen menjadi USD3,38 triliun (sekitar Rp54.080 triliun). Dengan dominasi Bitcoin di 56,76 persen, Fear & Greed Index berada di level 66—masih masuk zona “greed”, meskipun performa harga sedang babak belur.

    Bitcoin (BTC) diperdagangkan dengan harga USD97.032,67 atau sekitar Rp1.552.522.720, dengan total market cap mencapai USD1,92 triliun (Rp30.720 triliun). Ethereum (ETH) dihargai USD3.386,22 (Rp54.179.520), dan market cap-nya sebesar USD406,99 miliar (Rp6.511,84 triliun).

    Sementara Tether (USDT) diperdagangkan di harga USD0,9998 (Rp15.996,8) dan memiliki market cap USD137,52 miliar (Rp2.200,32 triliun).

    XRP berada di harga USD2,29 (Rp36.640) dengan market cap USD130,99 miliar (Rp2.095,84 triliun). Binance Coin (BNB) diperdagangkan di harga USD695,10 (Rp11.121.600), dan total market cap-nya adalah USD99,87 miliar (Rp1.597,92 triliun). Solana (SOL) dihargai USD203,14 (Rp3.250.240) dengan market cap USD97,92 miliar (Rp1.566,72 triliun).

    Untuk Dogecoin (DOGE) diperdagangkan pada harga USD0,3506 (Rp5.609,6) dengan market cap USD51,51 miliar (Rp824,16 triliun). USD Coin (USDC) berada di harga USD0,9999 (Rp15.998,4), dengan market cap USD45,50 miliar (Rp728 triliun).

    Cardano (ADA) dihargai USD1,00 (Rp16.000) dengan market cap USD35,06 miliar (Rp560,96 triliun). TRON (TRX) diperdagangkan di harga USD0,2531 (Rp4.049,6) dan memiliki market cap USD21,79 miliar (Rp348,64 triliun).

    Sementara pasar kripto global sedang mengalami turbulensi harga, di Indonesia ada pergeseran yang tak kalah penting, yakni perubahan pengawasan kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, memastikan proses pengalihan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK berjalan mulus tanpa ada hambatan berarti.

    Menurut Mahendra, kelancaran ini berkat persiapan matang lewat Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Aset Keuangan Digital Termasuk Aset Kripto.

    Dengan regulasi tersebut, proses transisi menjadi terarah dan mengikuti standar yang telah ditetapkan. Mahendra bahkan sempat berdiskusi santai dengan Menteri Perdagangan untuk membahas format resmi proses pemindahan tersebut. Diskusi penting yang terjadi di tengah gemuruh acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2025 pada Kamis, 2 Januari di Jakarta Selatan itu menegaskan OJK sudah siap mengemban tugas barunya.

    Meskipun peraturan pemerintah terkait transisi pengawasan ini belum resmi dirilis, Mahendra tetap optimistis. Ia menegaskan, proses ini hanyalah pemindahan penanggung jawab yang tidak membutuhkan perubahan besar.

    Mahendra pun mengklaim pihaknya telah mengantisipasi sebaik mungkin demi kelancaran proses transisi ini. “Kami mengharapkan proses transisinya akan berjalan mulus, seamless istilahnya. Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang kurang baik dan tidak pasti,” katanya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.