KABARBURSA.COM - HSBC Global Private Banking (HSBC GPB) memproyeksikan investasi emas lebih stabil di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik pada paruh pertama tahun 2025. Chief Investment Officer Asia HSBC GPB, Fan Cheuk Wan, mengatakan emas paling menonjol sebagai pilihan utama bagi investor untuk melindungi aset mereka dari risiko ekstrem.
"Ketidakpastian perdagangan global dan geopolitik diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2025. Hal ini mendukung pandangan overweight kami terhadap emas sebagai sarana diversifikasi portofolio dan nilai lindung yang efektif," kata Fan dalam pemaparan materinya di acara media briefing HSBC: Indonesia & Asia (Investment & Economic) Outlook 2025 secara hybrid, Kamis 9 Januari 2025.
HSBC memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh sehat pada paruh pertama tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi Asia di luar Jepang diperkirakan mencapai 4,4 persen. Nilai tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan global sebesar 2,7 persen.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh stimulus ekonomi China yang makin agresif, serta penguatan ekonomi domestik India dan negara-negara ASEAN. Ketidakpastian domestik Amerika Serikat akibat keijakan tarif Donald Trump juga menimbulkan risiko tambahan yang memperkuat daya tarik emas.
Selain itu, di tengah ekspektasi penurunan suku bunga global, emas diperkirakan akan mendapatkan dukungan tambahan. HSBC GPB memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) secara bertahap pada Maret, Juni, dan September 2025. Pemangkasan akan membawan suku bunga acuan AS berada di kisaran 3,50 persen - 3,75 persen.
Menurut Fan, penurunan suku bunga ini dapat mendorong harga emas karena daya tariknya sebagai aset tanpa imbal hasil tetap makin meningkat. Fan pun menyarankan para investor agar melakukan diversifikasi investasi dengan beralih ke emas untuk menghadapi ketidakpastian di tahun 2025.
Harga Emas Domestik Naik
Harga emas di pasar domestik kembali menanjak, mulai dari produk Antam, UBS, hingga Galeri 24 yang dijual melalui Pegadaian. Kenaikan ini merata di semua ukuran emas batangan dan cukup terasa pada Jumat, 10 Januari 2025.
Sebagai merek emas yang paling populer, Antam mengalami kenaikan bervariasi tergantung ukuran pecahan. Untuk pecahan 0,5 gram, harganya kini menyentuh Rp849.000—naik Rp5.000 dari sebelumnya. Sementara emas Antam 1 gram dibanderol Rp1.594.000, naik Rp9.000. Semakin besar ukurannya, semakin tinggi lonjakan harganya. Contohnya, emas Antam 100 gram sekarang mencapai Rp153.455.000, naik hingga Rp922.000.
UBS, salah satu merek emas unggulan lainnya di Pegadaian, juga mencatat kenaikan serupa. Emas UBS 0,5 gram yang sebelumnya dijual Rp827.000 kini naik menjadi Rp832.000. Begitu juga emas UBS 1 gram yang mengalami kenaikan Rp9.000 menjadi Rp1.538.000. Untuk pecahan 100 gram, harga UBS naik signifikan sebesar Rp951.000 menjadi Rp149.328.000.
Galeri 24, produk emas lain yang tersedia di Pegadaian, tak ketinggalan menunjukkan tren serupa. Emas Galeri 24 pecahan 0,5 gram kini seharga Rp832.000—naik Rp5.000. Sementara pecahan 10 gram naik Rp94.000 menjadi Rp14.859.000. Untuk pecahan jumbo 1.000 gram, emas Galeri 24 yang semula dihargai Rp1.472.418.000 kini melonjak menjadi Rp1.481.850.000, bertambah Rp9.432.000.
Lonjakan harga emas ini didorong oleh beberapa faktor. Permintaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global membuat emas kian dilirik sebagai instrumen investasi aman. Fluktuasi harga emas internasional yang lebih tinggi serta kemungkinan pasokan yang terbatas turut memengaruhi kenaikan ini.
Bagi masyarakat yang ingin menjadikan emas sebagai aset pelindung nilai, situasi ini layak dicermati. Meski harga naik, daya tarik emas sebagai safe haven tak luntur, terutama saat pasar keuangan sedang bergolak. Dalam beberapa waktu terakhir, lonjakan harga emas di Pegadaian mencerminkan pergeseran pola investasi masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan ketidakpastian pasar keuangan, logam mulia seperti emas kian dilirik sebagai pilihan aman.
Harga emas yang cenderung stabil dan meningkat menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin menyimpan kekayaan dalam bentuk fisik demi menjaga nilai aset di masa depan. Kenaikan harga ini membuat emas semakin menarik bagi investor yang menghindari risiko fluktuasi nilai di pasar saham dan mata uang.
Melihat data harga emas di Pegadaian hari ini, peningkatan terjadi di semua jenis produk, baik pecahan kecil maupun besar. Dengan tantangan ekonomi global yang belum mereda, emas diprediksi akan terus menjadi pilihan utama untuk investasi dan memberi harapan akan keuntungan di masa mendatang.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.