Logo
>

Indonesia Sustainability Forum Hasilkan Pendanaan Hijau

Ditulis oleh KabarBursa.com
Indonesia Sustainability Forum Hasilkan Pendanaan Hijau

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM- Pemerintah akan menyelenggarakan Indonesia Sustainability Forum (IMF) pada 5-6 September 2024 di Jakarta. Forum ini bertujuan untuk memperluas kolaborasi internasional dalam meningkatkan akses pendanaan hijau dan berbagi pengetahuan guna mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era Net Zero.

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa forum ini akan menjadi platform inklusif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, seperti yang disampaikannya melalui Instagram pada Rabu 7 Agustus 2024.

    Luhut menjelaskan bahwa saat ini pemerintah fokus memperkuat posisi Indonesia di kancah global terkait komitmen keberlanjutan. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi baru dan terbarukan yang luar biasa, mulai dari mineral kritis, lautan, hingga hutan tropis yang luas, serta potensi penyimpanan karbon sebesar lebih dari 600 Gigaton.

    Posisi strategis Indonesia dalam kontribusinya terhadap target keberlanjutan global sangat signifikan, ujar Luhut. Namun, ia menekankan bahwa pencapaian target ini tidak bisa menjadi tanggung jawab beberapa kelompok atau negara saja.

    Setiap individu harus turut serta dalam upaya melawan dampak perubahan iklim untuk menyelamatkan masa depan planet kita.

    “Marilah kita jadikan IMF sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita terhadap masa depan yang lebih hijau dan sejahtera. Bersama-sama, kita dapat menciptakan pembangunan global yang lebih berkelanjutan,” jelas dia.

    Sektor perbankan di Indonesia menunjukkan keyakinan tinggi untuk terus memperkuat perannya dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Fokus utama mereka adalah memperbesar portofolio kredit dan pembiayaan hijau di semester kedua tahun 2024.

    Sebagai contoh, Bank CIMB Niaga baru-baru ini meluncurkan produk dan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Hijau, yang menandai langkah strategis dalam memperluas portofolio kredit dan pembiayaan hijau mereka tahun ini.

    Djojo Boentoro, Head of Secured Lending Business & Consumer Credit Underwriting CIMB Niaga, menyatakan bahwa inisiatif ini selaras dengan komitmen CIMB Niaga terhadap prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).

    "Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah menyediakan fasilitas pembiayaan yang ramah lingkungan. CIMB Niaga berencana untuk terus meningkatkan pinjaman untuk green financing, termasuk melalui Green Mortgage," jelas Djojo.

    Lebih lanjut, Djojo menyebutkan bahwa pembiayaan ini diharapkan dapat memfasilitasi semakin banyak proyek atau kegiatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

    CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan 20 persen untuk segmen KPR Hijau pada tahun 2024, ungkapnya.

    Pada Kuartal I-2024, pembiayaan hijau yang disalurkan CIMB Niaga mencapai Rp 54,8 triliun, setara dengan hampir 26 persen dari keseluruhan portofolio kredit dan pembiayaan mereka.

    Sejalan dengan itu, Direktur Risk Manajemen Bank Negara Indonesia (BNI), David Pirzada, mengungkapkan bahwa BNI berkomitmen untuk memperluas portofolio kredit hijau sebagai agen transformasi dalam penerapan prinsip ESG.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya BNI sebagai pelopor green banking di Indonesia, yang tercermin dalam penyaluran kredit di sektor hijau. BNI menargetkan peningkatan pembiayaan kredit hijau menjadi Rp 71,3 triliun pada semester II-2024, kata David.

    Proyeksi hingga semester I 2024 menunjukkan bahwa penyaluran kredit hijau BNI akan tumbuh sebesar 5,1 persen yoy. Pada Kuartal I-2024, total penyaluran kredit hijau BNI mencapai Rp 67,4 triliun, dengan kontribusi terbesar dari sektor Pengelolaan SDA Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan sebesar Rp 26,3 triliun (39,1 persen), diikuti oleh sektor Efisiensi Energi Rp 14,3 triliun (21,3 persen), Energi Terbarukan Rp 11,7 triliun (17,4 persen), Bangunan Berwawasan Lingkungan Rp 5,4 triliun (8,1 persen), dan Pencegahan serta Pengendalian Polusi Rp 2,7 triliun (4,1 persen).

    Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, juga menyatakan optimismenya terhadap potensi pembiayaan hijau yang luas tahun ini.

    "Tahun ini, kami melihat banyak peluang proyek hijau di Indonesia, dari sektor energi hingga infrastruktur, terutama dengan pembangunan yang sedang berlangsung di IKN," ujar Ali.

    Dengan potensi yang besar, Bank Mandiri berkomitmen penuh untuk mendukung proyek-proyek tersebut dan menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan.

    Hingga Maret 2024, portofolio keberlanjutan Bank Mandiri tumbuh 14 persen yoy dengan total pembiayaan mencapai Rp 264 triliun. Rincian tersebut terdiri dari portofolio hijau sebesar Rp 130 triliun (pertumbuhan 11,7 persen yoy) dan portofolio sosial sebesar Rp 134 triliun (12 persen dari total pinjaman, tumbuh 8,9 persen yoy).

    Dalam Kuartal I-2024, lima besar pembiayaan hijau Bank Mandiri meliputi pengelolaan SDA Hayati dan Penggunaan Lahan Berkelanjutan sebesar Rp 103 triliun, Energi Terbarukan Rp 9,6 triliun, Bangunan Berwawasan Lingkungan Rp 6,7 triliun, produk Eco-efficient Rp 5,8 triliun, dan transportasi Ramah Lingkungan Rp 4 triliun. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi