Logo
>

Ini Stok BBM dan LPG Jelang Lebaran 2025

Proyeksi stok nasional BBM maupun LPG selama Satgas Ramadhan Idul Fitri ini kita jaga pada posisi operasional normal

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Ini Stok BBM dan LPG Jelang Lebaran 2025
Salah satu SPBU di Bilangan Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) selama Ramadan dan Idulfitri 2025 dalam kondisi aman, baik untuk produk subsidi maupun non-subsidi.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk menjaga pasokan energi selama periode tersebut.

    "Proyeksi stok nasional BBM maupun LPG selama Satgas Ramadhan Idul Fitri ini kita jaga pada posisi operasional normal," ujar Ega dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa, 11 Maret 2025.

    Pertamina juga mengungkapkan rata-rata ketahanan stok atau coverage days untuk masing-masing produk selama periode Satgas Ramadhan dan Idulfitri 2025, yaitu:

    • Pertalite: 20 hari
    • Pertamax: 26 hari
    • Biosolar: 21 hari
    • Avtur: 30 hari
    • LPG: 13,9 hari

    Permintaan BBM dan LPG di Perkirakan Naik 

    Berdasarkan data historis, konsumsi BBM dan LPG diperkirakan meningkat seiring dengan melonjaknya aktivitas rumah tangga, perjalanan kendaraan pribadi, serta mobilitas udara saat musim libur Lebaran.

    Misalnya, konsumsi LPG diproyeksikan naik 6,6 persen menjadi 30.240 metrik ton per hari, sementara minyak tanah (kerosene) meningkat 3,5 persen menjadi 1.407 kilo liter (kl) per hari.

    Produk BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, dan Pertalite juga mengalami lonjakan. 

    Pertamax diprediksi naik 16,9 persen menjadi 21.745 kl per hari, Pertamax Turbo meningkat 15 persen menjadi 844 kl, sementara Pertalite naik 11,4 persen menjadi 82.969 kl.

    "Dex diperkirakan mengalami kenaikan 3,2 persen, Pertalite diperkirakan mengalami kenaikan 11,4 persen," ujar dia.

    Bahkan, Pertamax Green mencatat lonjakan signifikan hingga 93,3 persen menjadi 33 kl, yang mencerminkan meningkatnya perjalanan kendaraan pribadi selama arus mudik dan libur Lebaran. Selain itu, konsumsi Avtur diperkirakan naik 5,6 persen menjadi 13.218 kl per hari.

    Di sisi lain, bahan bakar yang digunakan sektor logistik justru mengalami penurunan. Konsumsi Biosolar diproyeksikan turun 13,4 persen menjadi 37.763 kl per hari, sementara Dexlite turun 4,6 persen menjadi 1.818 kl.

    "Penurunan untuk produk Biosolar ini rata-rata dipengaruhi karena memang beberapa industri sudah mulai melakukan libur dan juga beberapa jalur ruas truk logistik akan dilakukan penutupan sehingga demand untuk solar ini cenderung mengalami penurunan," jelasnya.

    Adapun dia menyatakan guna mengoptimalkan pelayanan saat periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, Pertamina akan membentuk satuan tugas (Satgas) mulai 17 Maret hingga 13 April yang bertujuan untuk memastikan ketahanan stok pada periode tersebut.

    "Satgas ini terintegrasi di Command Center di Pertamina Digital Hub, sehingga seluruh operasional dapat dilakukan monitoring secara tersentralisasi. Selain itu, di awal, satgas ini seluruh tim kami melakukan quality control assurance untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM maupun LPG yang disalurkan kepada masyarakat tepat jumlah, tepat kualitas sesuai standar yang berlaku," kata dia.

    Ajak Masyarakat Laporkan SPBU Nakal

    Dalam upaya transparansi, Simon mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan terhadap praktik di lapangan, terutama SPBU yang berpotensi melakukan pelanggaran.

    "Kita sudah memiliki layanan call center 135 sebagai jalur resmi pengaduan. Selain itu, saya juga memberikan nomor pribadi saya agar masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan," ujarnya.

    Simon mengakui bahwa banyak laporan yang masuk terkait dugaan praktik SPBU nakal. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti laporan-laporan tersebut dengan bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

    "Banyak juga laporan-laporan yang masuk terhadap beberapa praktik SPBU yang nakal. Nanti akan kita kerja sama dengan aparat hukum untuk kita bersihkan, agar rakyat tidak dirugikan," tegasnya.

    Kebijakan Zero Tolerance

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius, menegaskan komitmennya terhadap tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan. Ia menegaskan bahwa jika ada pelanggaran hukum, termasuk korupsi dan suap, seluruh pihak yang terlibat harus siap mempertanggungjawabkan secara hukum, termasuk dirinya sendiri.

    "Saya hanya selalu mengingat pesan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa good governance dan clean government adalah faktor yang mendorong prosperous nation. Jadi dua hal itu akan kita pegang terus," kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa 11 Maret 2025.

    Simon menambahkan bahwa Pertamina menerapkan kebijakan zero tolerance terhadap praktik korupsi dan suap, baik di internal perusahaan maupun dalam kerja sama dengan pihak eksternal.

    Simon menegaskan bahwa pihaknya menghormati setiap proses hukum yang tengah berjalan terkait dugaan pelanggaran di Pertamina. Namun, ia juga menekankan bahwa perusahaan harus tetap berjalan sebagai aset strategis bangsa.

    "Pisahkan proses hukum yang sedang berlangsung dengan fakta bahwa Pertamina adalah sokoguru dan tulang punggung perekonomian Indonesia," ujarnya.

    Simon juga menyampaikan bahwa pihaknya meminta izin untuk bekerja keras dalam mengembalikan kepercayaan dan kebanggaan masyarakat terhadap Pertamina. 

    Sebagai langkah responsif dalam menjaga keberlanjutan bisnis, ia mengungkapkan bahwa Pertamina telah membentuk Crisis Center yang melibatkan berbagai bidang, subholding, dan direktorat guna mengintegrasikan informasi serta memastikan koordinasi lintas fungsi berjalan optimal.

    "Berikan kami kesempatan untuk bekerja keras dan kembali mendapatkan kepercayaan dan kebanggaan dari masyarakat," ujar Simon. 


    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.