KABARBURSA.COM – Pertamina Patra Niaga membuktikan perannya dalam menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Bagi Pertamina, upaya menjaga ketersediaan BBM dinilai sejalan dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pertamina juga terus membuka peluang kolaborasi bersama SPBU swasta demi memastikan layanan energi tetap terjamin bagi masyarakat.
Menurut Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, perusahaan berkomitmen menghadirkan layanan energi terbaik dengan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.
“Kami memastikan seluruh produk BBM yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi resmi pemerintah serta mekanisme pengadaan yang berlaku. Dalam menjalankan amanah menjaga pasokan energi nasional, Pertamina Patra Niaga tidak bekerja sendiri, tetapi kami juga terbuka untuk berkolaborasi dengan SPBU swasta,” jelas Roberth lewat keterangan resmi, Kamis 2 Oktober 2026.
Layanan BBM Tembus Pelosok
Lebih lanjut, Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi BBM tidak hanya terkonsentrasi di perkotaan, tetapi juga menyentuh wilayah pelosok, termasuk daerah berkembang dan terpencil.
Langkah ini didukung dengan investasi berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan energi nasional, yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Terkait kerja sama dengan badan usaha swasta, Roberth menegaskan pentingnya ruang negosiasi yang saling menghormati prosedur internal masing-masing pihak. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat sistem distribusi energi nasional secara menyeluruh.
Etanol dalam BBM, Praktik Umum Secara Global
Demi menjawab isu kandungan etanol dalam produk BBM, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa praktik tersebut merupakan hal yang lazim di industri migas dunia.
“Penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10 persen telah menjadi best practice di banyak negara seperti di Amerika, Brazil, bahkan negara tetangga seperti Thailand, sebagai bagian dari upaya mendorong energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon,” tambah Roberth.
Dengan kata lain, kehadiran etanol dalam BBM justru menjadi bagian dari strategi global menuju energi bersih dan pengurangan emisi karbon.
Layanan BBM Tetap Normal
Meski sempat muncul polemik di tengah masyarakat, Pertamina Patra Niaga memastikan layanan BBM berjalan normal tanpa kendala. Konsumen juga dipermudah untuk menyampaikan pertanyaan maupun keluhan melalui Pertamina Contact Center 135, baik lewat telepon maupun kanal media sosial resmi @pertamina135.
Pertamina Dorong Pertanian Bali Lewat Irigasi Pintar Tenaga Surya dan Mikrohidro
Pertamina melalui Subholding Pertamina Patra Niaga terus memperluas dukungan transisi energi hingga ke sektor pertanian.
Di Denpasar Utara, Bali, Pertamina menghadirkan inovasi energi terbarukan lewat program Desa Energi Berdikari (DEB) Uma Palak Lestari yang membantu petani menghadapi tantangan alih fungsi lahan dan krisis air.
Inovasi terbaru yang diterapkan adalah Sistem Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak (SIUMA). Sistem ini memanfaatkan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi dengan grup WhatsApp petani, sehingga keputusan irigasi bisa diambil secara real-time. Energi listriknya bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan mikrohidro.
Tak hanya irigasi, Pertamina juga menyalurkan dukungan lain berupa alat penggiling gabah bertenaga surya, tambahan kapasitas PLTS 6,6 kWp (Kilowatt peak), serta baterai 20 kWh (Kilowatt-hour). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Komisaris Utama Pertamina, Todotua Pasaribu.
“Dengan adanya pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan energi ramah lingkungan dan teknologi tepat guna, saya melihat program ini mendorong hilirisasi hasil pertanian. Tidak hanya tanam, tapi juga olah, kemas, dan jual, sehingga produk petani bernilai lebih tinggi,” ujarnya lewat keterangan resmi, Senin 29 September 2025.
Manfaat Nyata Bagi Petani dan Ekonomi Desa
Program Uma Palak Lestari telah memberi dampak langsung pada 408 warga, termasuk 24 petani perempuan. Menurut VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, DEB Uma Palak Lestari merupakan bagian dari 176 DEB di seluruh Indonesia, di mana 106 di antaranya fokus pada ketahanan pangan.
“Program Uma Palak Lestari dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mulai dari penyediaan energi terbarukan, penerapan teknologi, pelatihan pertanian organik, hingga peningkatan pendapatan melalui ekowisata,” jelas Fadjar.
Dampaknya dirasakan langsung di tingkat desa. I Gede Sudi Arcana, Lurah Peguyangan, menyebut inovasi ini berhasil menekan biaya operasional hingga Rp700 ribu per bulan. Lebih dari itu, produksi padi organik naik 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton per ha (hektar) menjadi 7,5 ton per ha.
“Kini lima hektar sawah padi organik dikelola berkelanjutan dengan omzet Rp476 juta per tahun,” ungkap Arcana.
Dengan tambahan kapasitas PLTS dan peralatan bertenaga surya, pendapatan petani diproyeksikan naik 20 persen menjadi Rp574 juta per tahun. Hal ini menjadikan Uma Palak Lestari semakin dekat dengan kemandirian energi sekaligus kemandirian ekonomi.
Pertamina dan Komitmen Transisi Energi
Program DEB menjadi bukti konsistensi Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Pertamina juga menegaskan perannya sebagai pemimpin transisi energi nasional dengan target net zero emission 2060, melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.
Melalui sentuhan teknologi energi bersih, Pertamina tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka jalan baru bagi pertanian Bali menuju kemandirian energi dan ekonomi berkelanjutan. (Info-bks/*)