Logo
>

Kebijakan Atasi Tantangan Global di Pertemuan G20

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kebijakan Atasi Tantangan Global di Pertemuan G20

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) menegaskan pentingnya sinergi kebijakan guna mengatasi tantangan global yang mengancam perekonomian dunia dalam Pertemuan G20 Presidensi Brasil.

    Pernyataan ini muncul dalam rangkaian Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 (FMCBG) di bawah Presidensi Brasil, yang berlangsung pada 25-26 Juli 2024 di Rio de Janeiro, Brasil.

    Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin, menyebutkan bahwa ketidakpastian global, seperti perbedaan kebijakan moneter dan tingginya utang publik di beberapa negara maju, membatasi kemampuan negara berkembang dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

    Perry menyerukan negara maju untuk mengambil langkah-langkah guna mengatasi dampak tantangan global terhadap negara berkembang. Ia menekankan pentingnya memperkuat transparansi kebijakan moneter agar pelaku sektor keuangan mendapat kejelasan respons dan arah kebijakan, menjaga persepsi, serta meredakan reaksi pasar demi memperkuat stabilitas global.

    Langkah tersebut meliputi pengurangan tingkat utang berlebihan, penerapan kebijakan fiskal yang lebih hati-hati dan berkelanjutan, serta memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, dan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas.

    Dalam pertemuan tersebut, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 sepakat bahwa meski perekonomian global tumbuh tangguh, ketidakpastian yang berpotensi mengganggu prospek pertumbuhan jangka menengah masih membayangi. G20 pun sepakat untuk mengoptimalkan kerja sama internasional.

    Di sektor keuangan, ketahanan sistem keuangan global tetap terjaga berkat regulasi dan pengawasan yang solid. Namun, upaya memperkuat ketahanan operasional harus terus diperhatikan seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital. Bank Indonesia menggarisbawahi pentingnya asesmen risiko yang komprehensif, tata kelola yang baik, perencanaan penanganan dan pemulihan insiden siber yang efektif, serta ketersediaan teknologi dan infrastruktur untuk mitigasi risiko.

    Pertemuan Ketiga G20 FMCBG di bawah Presidensi Brasil melanjutkan diskusi berbagai agenda penting di bawah tema utama Presidensi "Membangun Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan".

    Topik yang dibahas mencakup prospek perekonomian global dan tantangan global yang sedang berlangsung, sektor keuangan dan inklusi keuangan, kerja sama perpajakan internasional, perubahan iklim, serta pembiayaan pembangunan berkelanjutan, aliran modal, dan utang global.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut.

    Dalam pembahasan terkait agenda inklusi keuangan, Indonesia menyambut baik kemajuan G20 Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) dalam mendorong inklusi ekonomi dan keuangan. Indonesia menyoroti bahwa pada Presidensi Indonesia 2022, BI menekankan tiga pendekatan untuk mendorong inklusi keuangan, yaitu meningkatkan akses dan penggunaan produk dan layanan keuangan untuk mengembangkan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui literasi keuangan dan perlindungan konsumen. Selain itu, implementasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong likuiditas penyaluran kredit yang dikoordinasikan dengan kebijakan fiskal, serta digitalisasi sistem pembayaran dengan dukungan infrastruktur keuangan digital dan kerja sama sistem pembayaran antarnegara.

    Hasil pertemuan tersebut menghasilkan G20 Communique, yakni kesepakatan Menteri Keuangan dan Gubernur negara-negara G20 pada Pertemuan Ketiga G20 FMCBG.

    Pertemuan Kedua

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa pertemuan kedua G20 Trade and Investment Working Group (TIWG) 2024 di Brasilia, Brasil, pada 24-25 April 2024, menitikberatkan pembahasan pada peran perdagangan sebagai mesin pertumbuhan.

    Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Kemendag Reza Pahlevi Chairul mengatakan, anggota G20 kembali mempertegas komitmen untuk mencapai pembangunan berkelanjutan secara holistik dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kelompok kerja perdagangan dan investasi G20 2024, di bawah Presidensi Brasil, juga mendiskusikan empat agenda prioritas perdagangan.

    “Pertemuan kedua TIWG 2024 menitikberatkan peran perdagangan sebagai mesin pertumbuhan. Peran ini terwujud dalam sistem perdagangan multilateral yang berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan dalam ketiga dimensinya, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ujar Reza melalui keterangan di Jakarta, Senin 29 April 2024.

    Pertemuan ke-2 G20 TIWG Presidensi Brasil ini mendiskusikan empat agenda prioritas. Pertama, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan. Kedua, peningkatan peran perempuan dalam perdagangan internasional.

    Selanjutnya, pembahasan ketiga adalah dorongan bagi integrasi perjanjian investasi internasional dengan pembangunan berkelanjutan. Keempat, reformasi WTO dan penguatan sistem perdagangan multilateral.

    “Hambatan perdagangan bukan merupakan instrumen untuk mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Negara G20 perlu memastikan bahwa kebijakan terkait lingkungan dan perubahan iklim tidak menjadi hambatan terselubung dalam perdagangan. Indonesia juga percaya, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan perdamaian dan stabilitas,” kata Reza.

    Dalam hal peningkatan peran perempuan dalam perdagangan internasional, Brasil memandang integrasi perempuan dalam perdagangan global sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.