KABARBURSA.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiagakan sejumlah sarana dan prasarana menjelang lebaran tahun 2025.
Sebanyak 30.451 unit bus di 115 terminal, 772 unit kapal laut di 264 pelabuhan dan 404 unit pesawat terbang di 60 bandar udara. Kemenhub juga menyiagakan 2.550 unit lokomotif dan kereta serta 187 unit angkutan penyeberangan di 14 lintas pelabuhan.
“Kemenhub telah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana transportasi untuk membantu kelancaran para pemudik menuju kampung halaman, baik itu transportasi darat, laut, udara, maupun perkeretaapian,” kata Dudy dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 11 Maret 2025.
Selain kesiapan armada transportasi darat, laut dan udara, Kemenhub juga terus menggencarkan uji kelaikan pada sarana transportasi guna menjamin keselamatan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, hingga 8 Maret lalu telah selesai dilakukan rampcheck atau uji kelaikan terhadap 60,67 persen atau 18.746 unit bus, progres 85,49 persen atau 660 unit kapal laut, 68,47 persen pada pesawat, 60,66 persen atau 1.547 unit lokomotif dan kereta, serta terhadap 43 persen atau 70 unit kapal penyeberangan.
Menhub juga telah menginstruksikan pemberlakuan Work From Anywhere (WFA) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mencegah kepadatan arus mudik yang diprediksi mencapai puncaknya pada H-3 Lebaran Idul Fitri.
"Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, namun demikian karena telah disetujuinya pemberlakukan work from anywhere, maka kami juga mengantisipasi apabila terjadi kepadatan atau kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025," sebutnya.
Potensi Macet di Libur Lebaran
Dudy menyampaikan, adanya sejumlah titik utama yang perlu diperhatikan seperti halnya lokasi wisata di daerah-daerah tujuan mudik, pasar tumpah yang biasanya mulai dibuka menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran, serta perlintasan rel kereta api sebidang.
Selanjutnya, Kemenhub menyampaikan adanya potensi penumpukan di pelabuhan penyeberangan seperti Pelabuhan Merak di Banten dan Bakauheni di Lampung, dan Pelabuhan Ketapang di Jawa Timur dan Gilimanuk di Bali.
"Untuk menyikapi hal itu, kami juga telah bekerja sama dengan beberapa Pemda, khususnya untuk mengantisipasi titik titik padat tersebut. Kami juga meminta adanya pengamanan dari pihak Kepolisian dan Pemda setempat," jelas Dudy.
Menhub juga telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak seperti para menteri, kepala daerah, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, serta instansi terkait guna memastikan Angkutan Lebaran 2025 berjalan dengan aman dan lancar.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga tersebut untuk mengecek berbagai kesiapan menghadapi arus mudik dan balik.
"Dalam rapat tadi dibahas tentang kesiapan pada aspek pengamanan, aspek kesiapan transportasi sarana dan prasarana perhubungan, kesiapan bahan pokok dan bahan bakar minyak, serta kesiapan tanggap bencana selama pelaksanaan mudik," ungkapnya.
Terkait aspek keamanan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa untuk mendukung keamanan Angkutan Lebaran 2025 akan dikerahkan 164.264 personel gabungan Polri, TNI, dan lainnya.
Jumlah tersebut terdiri dari sebanyak 39.354 personel Polri, 66.714 dari personel TNI, serta 58.096 personel dari berbagai instansi terkait lainnya. Personel gabungan ini akan disiagakan untuk berjaga pada 2.894 pos pengamanan dan titik-titik penting lainnya.
Kesiapan Fasilitas di Jalan Tol untuk Mudik Lebaran
PT Jasa Marga Tbk sebagai perusahaan pengelola jalan tol pelat merah telah menyiapkan mekanisme rekayasa lalu lintas yang sesuai diskresi Kepolisian untuk mencegah potensi kepadatan arus lalu lintas. Rekayasa lalu lintas tersebut meliputi contraflow serta penerapan oneway ketika diperlukan.
Demi meringankan pengeluaran pengguna kendaraan, Jasa Marga bakal memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk semua golongan kendaraan yang melintas di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola Jasa Marga Group, baik itu dari Jakarta ke Semarang pada periode arus mudik maupun Semarang menuju Jakarta dalam arus balik.
Diskon tarif tol Jasa Marga untuk arus mudik akan dimulai pada Senin 24 Maret pukul 05.00 WIB hingga Jumat 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB. Sedangkan untuk arus balik, berlaku sejak Selasa, 8 April pukul 05.00 WIB hingga Kamis, 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, diskom tarif tol ini juga untuk menghindari penumpukan kendaraan pada satu tanggal atau hari tertentu, terutama yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik.
"Selain itu dalam rangka menjaga kelancaran arus lalu lintas di jalan tol. Jasa Marga sebagai perusahaan BUMN mendukung penuh pengukuran yang dilakukan Pemerintah atas arah dari Kementerian BUMN pada periode libur Idul Fitri 2025 dengan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat, salah satunya lewat potongan tarif tol ini," terangnya. (*)