Logo
>

Kementerian Keuangan Targetkan Rp33 Triliun pada Lelang SUN

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Kementerian Keuangan Targetkan Rp33 Triliun pada Lelang SUN

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan Selasa, 6 Agustus 2024, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengumumkan hasilnya dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun hingga Rp33 triliun.

    Dalam lelang ini, total penawaran yang masuk untuk delapan seri surat utang mencapai Rp66,993 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah berhasil memenangkan Rp23 triliun.

    Menurut keterangan resmi dari DJPPR, salah satu seri yang menerima penawaran tertinggi adalah FR0103, dengan nilai penawaran mencapai Rp37,10 triliun. Seri ini juga mencatatkan hasil lelang terbesar dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp10,65 triliun.

    Seri FR0103 mencatat yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,81201 persen, dengan yield tertinggi yang dimenangkan mencapai 6,83000 persen. Sementara itu, tingkat kuponnya ditetapkan sebesar 6,75 persen dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2035.

    Berikut rincian dari delapan seri SUN yang ditawarkan pada lelang kemarin, Selasa 6 Agustus 2024:

    1. SPN03241106 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 6 November 2024 dengan tingkat imbalan diskonto.
    2. 2. SPN12250807 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2025 dengan tingkat imbalan diskonto.
    3. 3. FR0101 akan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2029 dengan tingkat imbalan sebesar 6,87 pweawn.
    4. FRSDG001 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2030 dengan tingkat imbalan sebesar 7,37 persen.
    5. 5. FR0103 (New Issuance) akan jatuh tempo pada 15 Juli 2035 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan akan ditetapkan pada 6 Agustus2024. Pembayaran kupon seri baru (new issuance) FR0103 adalah semi-annually pada 15 Januari dan 15 Juli dengan pembayaran pertama pada 15 Januari 2025.
    6. FR0098 akan jatuh tempo pada 15 Juni 2038 dengan tingkat imbalan sebesar 7,12 persen.
    7. FR0097 akan jatuh tempo pada 15 Juni 2043 dengan tingkat imbalan sebesar 7,12 persen.
    8. FR0102 akan jatuh tempo pada 15 Juli 2054 dengan tingkat imbalan sebesar 6,87 persen.

    Pada lelang SUN kali ini, pemerintah kembali menawarkan Seri FRSDG001, yang merupakan Seri Obligasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pertama yang dilelang di pasar perdana domestik. Penerbitan Seri Obligasi SDGs melalui lelang ini menambah rangkaian program penerbitan Obligasi SDGs yang sudah dilakukan di pasar global pada 2021.

    Penjualan SUN tersebut akan dilakukan melalui sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Lelang ini bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Nominal per unit SUN yang dilelang adalah sebesar Rp 1 juta.

    Tembus Rp50 Triliun

    Pada April 2024, pemerintah Indonesia menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) untuk seri SPN03240801 (new issuance), SPN12250502 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia pada 30 April 2024.

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mencatat Surat Utang Negara pada hasil lelang SUN hari ini berdasarkan total lelang yang masuk sebesar Rp50.199.600.000.000.

    Berdasarkan keterangan resminya, investor terhadap lelang SUN terbilang solid, dengan total penawaran mencapai Rp50,2 triliun, naik dari Rp32,34 triliun pada lelang SUN sebelumnya.

    “Hal ini didorong oleh kinerja ekonomi domestik yang baik, seperti surplus APBN hingga akhir triwulan I 2024 dan pertumbuhan likuiditas domestik,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Selasa, 30 April 2024.

    Investor asing juga menunjukkan minat yang signifikan, dengan total penawaran mencapai Rp8,81 triliun dari Rp2,94 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Mayoritas penawaran ini berfokus pada seri SUN dengan tenor menengah, terutama tenor lima tahun.

    SUN, Instrumen Penting Pembiayaan Negara

    Surat Utang Negara (SUN) adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai defisit anggaran dan memenuhi kebutuhan pembiayaan lainnya. SUN merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, institusi keuangan, dan investor asing. Instrumen ini memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pembangunan negara.

    SUN terdiri dari dua jenis utama, yaitu:

    1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN): SPN adalah surat utang yang berjangka waktu pendek, biasanya kurang dari satu tahun. SPN sering digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi kekurangan kas jangka pendek.
    2. Obligasi Negara (ON): Obligasi Negara memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun dan biasanya digunakan untuk pembiayaan jangka panjang, seperti proyek infrastruktur atau pengembangan sektor-sektor strategis.

    Penerbitan SUN dilakukan melalui lelang yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) atas nama pemerintah. Lelang ini terbuka bagi semua pihak, baik individu maupun institusi, yang berminat untuk berinvestasi dalam SUN. Proses lelang dilakukan secara transparan dan kompetitif, di mana penawaran dari peserta lelang menentukan tingkat imbal hasil (yield) yang akan diberikan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.