Logo
>

Kepmen ESDM Baru Soal Gas Bumi: Siapa Diuntungkan?

Ditulis oleh Yunila Wati
Kepmen ESDM Baru Soal Gas Bumi: Siapa Diuntungkan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja mengesahkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM terkait harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas murah. Lebih tepatnya, Kementerian ESDM melakukan penyesuaian regulasi terkain penerima manfaat dari gas murah tersebut.

    Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, mengatakan bahwa penyesuaian regulasi ini tercantum dalam Kepmen ESDM No 255.K/MG.01/MEM.M/2024.

    Beleid tersebut merupakan perubahan dari Kepmen ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang pengguna gas bumi tertentu dengan harga gas bumi tertentu di sektor industri.

    Gas murah merupakan insentif pemerintah yang bertujuan untuk mendukung pengembangan industri penting di Tanah Air.

    Berdasarkan penyesuaian regulasi atas Kepmen ESDM tersebut, maka ada dua hal utama yang diatur di dalamnya, yaitu:

    1. Pencabutan status sembilan industri yang sebelumnya terdaftar sebagai pengguna gas bumi tertentu.
    2. Penambahan empat industri baru sebagai pengguna gas bumi tertentu.

    Adapun sembilan industri yang dicabut statusnya tidak lagi memenuhi kriteria atau mendapatkan manfaat dari kebijakan harga gas bumi tertentu. Sedangkan empat perusahaan yang berhak menerima manfaat gas bumi dengan harga yang telah diatur khusus untuk sektor industri adalah:

    1. PT KCC Glass Indonesia.
    2. PT Indonesia Nippon Steel Pipe.
    3. PT Rumah Keramik Indonesia.
    4. Rainbow Tubulars Manufactures.

    "Keputusan ini merupakan penyesuaian untuk memastikan distribusi gas bumi kebih tepat sasaran, mengikuti evaluasi, dan perubahan kebutuhan di sektor industri," kata Agus.

    Di lain sisi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, berencana memperbaiki masalah produksi LPG (liquefied petroleum gas) nasional yang saat ini hanya sekitar 1,9 juta ton per tahun menjadi 8 juta ton per tahun, sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.

    Dari itu, Bahlil menargetkan produksi 1,8 juta ton gas tambahan untuk bisa mengurangi impor LPG.

    "Lapangan gas untuk menggenjot produksi LPG tersebut sudah ada. Sedang dihitung keekonomiannya oleh SKK Migas dan dirjen Migas," ucap Agus.

    PT KCC Glass Indonesia

    PT KCC Glass Indonesia memperoleh pasokan gas dari wilayah Jawa Tengah melalui PGN. Sumber pasokannya berasal dari PT Pertamina EP Cepu-WK Cepu.

    Harga gas bumi untuk PT KCC Gass Indonesia dipatok senilai USD6,7 per MMBtu, sedangkan harga penyesuaiannya adalah senilai USD4,65 per MMBtu. Selanjutnya, biaya transportasi mencapai USD1,36 per MMBtu, termasuk PPN. Kemudian, harga gas bumi tertentu di plant gate mencapai USD6 per MMBtu dengan volume gas bumi mencapai 8 BBtud.

    Khusus untuk PT KCC Glass Indonesia, Bahlil mengatakan bahwa perusahaan telah berinvestasi dengan membangun pabrik kaca di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, pada tahun ini. Proyek yang menelan investasi sekitar Rp12 triliun ini diproyeksikan akan menjadi perusahaan kaca terbesar se-Asia Tenggara.

    "Memang sejak awal sudah dilakukan negosiasi sejak mereka masuk dan komitmen pemerintah untuk memberikan HGBT, untuk gas," jelas Bahlil, Senin, 14 Oktober 2024.

    PT Indonesia Nippon Steel Pipe

    Perusahaan ini mendapat pasokan gas bumi dari wilayah Jawa bagian barat (JBB) dan Lampung, melalui PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Sumber pasokannya berasal dari Medco E&P Grissik Ltd - Wilayah Kerja (WK) Corridor atau pasokan khusus untuk seluruh pengguna gas bumi tertentu melalui PGN di wilayah JBB dan Lampung.

    Harga gas bumi yang diterima perusahaan senilai USD5,44 per milions of British thermal units (MMBtu), sedangkan harga penyesuaiannya senilai USD4,5 per MMBtu.

    Untuk biaya transportasi sebesar USD2 per MMBtu, termasuk PPN. Sementara, harga gas bumi tertentu di plant gate sebesar USD8,04 per MMBtu. Volume gas bumi mencapai 0,210 billion British thermal unit per day (BBtud).

    PT Rumah Keramik Indonesia

    Sama seperti dua perusahaan di atas, PT Rumah Keramik Indonesia juga mendapat pasokasn gas bumi di wilayah Jawa Tengah melalui PGN. Harga gas bumi yang diterima senilai USD6,7 per MMBtu dengan harga penyesuaian mencapai USD6,1 per MMBtu.

    Biaya transportasi sebesar USD1,94 per MMBtu termasuk PPN, sementara harga gas bumi tertentu di plant gate sebesar USD6,5 per MMBtu. Untuk volume gas buminya mencapai 1,35 BBtud.

    Rainbow Tubulars Manufactures

    Rainbow Tubulars Manufactures menggunakan gas di wilayah Kepulauan Riau melalui PGN. Adapun sumber pasokan gas buminya berasal dari Medco E7P Grissik Ltd-WK Corridor atau pasokan untuk seluruh pengguna gas bumi tertentu melalui PGN di wilayah Kepulauan Riau.

    Harga gas bumi yang diperolehnya mencapai USD5,44 per MMBtu, sementara harga penyesuaiannya adalah senilai USD4,16 per MMBtu. Lalu, tarif penyaluran mencapai USD1,85 per MMBtu termasuk PPN dengan harga gas bumi tertentu di plant gate mencapai USD6,01 per MMBtu. Adapun voluma gas buminya mencapai 0,152 BBtud.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79