Logo
>

Langkah Efisiensi Penerbangan Menteri BUMN: Pangkas Anggaran Rp14 Triliun

Ditulis oleh Harun Rasyid
Langkah Efisiensi Penerbangan Menteri BUMN: Pangkas Anggaran Rp14 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong langkah efisiensi layanan, salah satunya di bidang penerbangan maupun transportasi.

    Erick menyebut pentingnya roadmap atau pemetaan dalam hal perbaikan atau efisiensi layanan.

    "Saya berharap nanti bagaimana stakeholders management yang ada di bandara, baik penerbangan AirNav, imigrasi, Bea Cukai, kereta bandara, hingga semuanya dalam 6 bulan ke depan sudah punya roadmap. Supaya kenyamanan, keamanan, dan hal-hal yang bisa mengefisiensikan daripada seluruh sinergisitas ini," ujarnya saat doorstop kepada media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 3 Januari 2025.

    Untuk menunjang penumpang pesawat, Menteri BUMN juga berkeinginan jarak tempuh kereta bandara yang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta bisa dipangkas. Tujuannya demi mengurangi kepadatan kendaraan di tol menuju bandara tersebut.

    Selain itu Erick juga ingin meningkatkan kualitas bandara namun tetap dengan langkah efisiensi.

    "Kemarin misalnya, apakah kereta bandara bisa dari 50 menit menjadi 35 menit, atau kemarin yang sudah dilakukan kita memangkas biaya pembangunan yang hampir Rp14 triliun menjadi Rp1 triliun dengan revitalisasi. Nah hal-hal ini merupakan solusi ekosistem secara menyeluruh," terangnya.

    Upaya revitalisasi tersebut terjadi dalam rencana pembangunan Terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ditunda. Sebab setelah dilkaji ulang

    membutuhkan anggaran hingga Rp 14 triliun.

    "Kita sampaikan, kalau memang belum dibutuhkan, kenapa kita harus lakukan pembangunan terminal baru senilai Rp14 triliun? Melalui kajian komprehensif, ternyata hanya perlu Rp 1 triliun untuk melakukan sejumlah perbaikan di terminal yang ada dan merapihkan semua dengan baik," ucap Erick.

    Langkah revitalisasi ini, dianggap sejalan dengan arah Presiden RI Prabowo Subianto.

    "Kita juga berbicara dengan banyak kementerian teknis untuk bagaimana kita bisa meningkatkan persaingan industri penerbangan, parawisata, airport services dengan negara tetangga. Dan ini memang sejalan dengan prinsip-prinsip yang diminta oleh Bapak Presiden bahwa memang kita sebagai negara harus siap berkompetisi tetapi juga tentu pemborosan efisiensi bisa terus ditekan," papar Erick.

    Lebih lanjut, Erick juga bicara bahwa langkah efisiensi ini tidak hanya memberikan penghematan besar, tetapi juga meningkatkan kapasitas penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara signifikan dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.

    "Saya mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Di Kementerian BUMN, kami melakukan review terhadap proyek-proyek yang dinilai yang tidak efisien di BUMN. Bayangkan efisiensi dari Rp 14 triliun ke Rp 1 triliun, tapi tetap mampu mendorong peningkatan kapasitas," katanya.

    Dengan langkah tersebut, Erick berharap bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global.

    Efisiensi Jenis Pesawat Terbang

    Selain layanan dan fasilitas, Menteri BUMN juga berharap para maskapai bisa melakukan efisiensi seperti mengatur jumlah dan jenis pesawatnya.

    "Kita coba mengecilkan jumlah jenis pesawat supaya perawatannya bisa lebih efisien. Kalau kita benchmarking dengan banyak negara, salah satunya kalau di sebuah maskapai terlalu banyak (jenis) atau merek pesawatnya, perawatannya tentu lebih tidak efisien," sebut Erick.

    Menteri BUMN menyebutkan, Indonesia masih kekurangan armada pesawat komersil. Apalagi melihat luasnya wilayah Indonesia yang mencapai 1,90 juta kilometer (km) dengan luas perairan 93 ribu km persegi.

    "Hari ini kami masih terus efisiensi karena memang jumlah pesawat tidak cukup. Dengan luas Indonesia, memerlukan 750 pesawat sedangkan hari ini baru 4 ratusan. Jadi inovasi yang bisa dilakukan adalah menambah pesawat," ungkap Erick.

    Kesepakatan Antara Pemerintah Dan DPR

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan negara ditargetkan akan menyetor dividen sebesar Rp90 triliun pada tahun 2025. Target tersebut telah disepakati antara pemerintah dan DPR.

    “Target dividen tahun 2025 yang telah diputuskan pemerintah bersama DPR adalah sebesar Rp90 triliun,” kata Erick dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Sabtu, 23 November 2024.

    Erick menilai kenaikan target dividen ini akan memberikan dampak positif bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam upaya meningkatkan pendapatan negara dari berbagai sektor.

    “Penambahan target dividen ini juga menunjukkan konsistensi peningkatan kinerja bisnis BUMN, yang terus membaik, terutama setelah pandemi COVID-19,” jelasnya.

    Erick optimistis perusahaan-perusahaan negara akan mampu memenuhi target dividen tersebut, mengingat pada tahun ini mereka berhasil menyetor Rp85,5 triliun. Angka ini sudah melampaui total dividen yang diberikan pada 2023 yang tercatat sebesar Rp81,2 triliun, mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam kontribusi BUMN terhadap keuangan negara.

    “Kami yakin dengan kinerja BUMN yang terus menunjukkan hasil positif hingga November 2024, target dividen ini dapat tercapai,” ujar Erick.

    Erick juga memberikan apresiasi atas pencapaian dividen tahun 2024, mengapresiasi kinerja BUMN yang telah berhasil meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan negara. Meski demikian, ia menegaskan bahwa performa ini bisa lebih optimal lagi melalui upaya transformasi yang terus dilakukan oleh BUMN.

    “Terima kasih kepada BUMN-BUMN yang telah menunjukkan kinerja positif. Namun saya yakin, kinerja ini akan semakin baik dengan semangat BUMN dalam memaksimalkan potensi yang ada dan menggali peluang baru,” ucap Erick.

    Menurutnya, kunci utama untuk mencapai hasil yang lebih baik adalah dengan tidak hanya memanfaatkan sumber pendapatan yang sudah ada, tetapi juga berinovasi dan mengeksplorasi potensi pendapatan baru.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.