Logo
>

Menantu Trump Incar Proyek Energi Baru Terbarukan di Indonesia

Ditulis oleh KabarBursa.com
Menantu Trump Incar Proyek Energi Baru Terbarukan di Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kusher, berminat investasi di proyek energi baru terbarukan di Indonesia.

    Awalnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan ada tiga perusahaan migas global sedang mempertimbangkan investasi di sektor minyak, gas, dan energi baru terbarukan di Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut adalah ExxonMobil dan Chevron dari Amerika Serikat serta BP dari Inggris.

    Rosan menyatakan minat tiga perusahaan tersebut berinvestasi di sektor energi terbarukan guna meningkatkan kapasitas minyak dan gas di Indonesia.

    “Exxon, BP, dan Chevron sudah menyampaikan ketertarikannya untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas migas serta energi terbarukan kita,” kata Rosan dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 12 November 2024.

    Dia juga menyebut adanya potensi investasi di bidang Carbon Capture Storage untuk mendukung target Indonesia mencapai nol emisi karbon.

    Selain itu, sektor panas bumi atau geothermal juga ditawarkan kepada investor asing, yang disambut positif dan mendorong percepatan realisasi investasi.

    “Presiden Prabowo Subianto menekankan agar investasi di sektor geothermal dipercepat, dan responsnya positif karena sudah ada beberapa investor yang mulai bergerak di bidang ini. Pengurangan birokrasi juga akan diprioritaskan untuk memastikan investasi berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkap Rosan.

    Lalu, Rosan menyebutkan adanya minat investasi dari Jared Kushner, pengusaha sekaligus menantu Presiden AS terpilih, Donald Trump. Namun, dia tidak menceritakan lebih rinci terkait sektor investasi yang diminati oleh Kushner.

    “Pertemuan dengan Jared Kushner terjadi beberapa waktu lalu dalam undangan makan malam, di mana ia menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Rosan.

    Kemenangan Trump Pengaruhi Harga Minyak Dunia

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 berpotensi mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia.

    Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membedakan Trump dari Presiden AS saat ini, Joe Biden, adalah pandangan yang berbeda terkait isu perubahan iklim.

    “Trump memiliki sikap yang sangat berbeda terkait perubahan iklim dibandingkan Biden. Dalam hal komitmen penurunan emisi CO2, terutama yang berasal dari sektor energi, Trump tidak mengikuti pendekatan yang diterapkan oleh Biden,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Jumat, 8 November 2024.

    Menurut Sri Mulyani, perbedaan pandangan ini, yang mencerminkan perbedaan ideologi antara Partai Republik (Donald Trump) dan Partai Demokrat (Joe Biden), dapat berdampak pada kebijakan energi dan perubahan iklim di AS. Hal ini, pada gilirannya, diperkirakan akan memengaruhi harga minyak dunia dan tren masa depan terkait masalah energi dan perubahan iklim.

    Selain itu, Sri Mulyani juga menilai bahwa jika Trump terpilih kembali, banyak kebijakan yang akan berubah di AS. Perubahan ini tidak hanya akan memengaruhi sektor energi, tetapi juga ekonomi domestik dan politik internasional. Beberapa kebijakan yang mungkin akan berubah meliputi penurunan pajak korporasi dan ekspansi belanja pemerintah.

    Trump juga diperkirakan akan lebih agresif dalam kebijakan perdagangan, termasuk kemungkinan kenaikan tarif impor terhadap negara-negara yang berdagang dengan AS, terutama barang-barang yang berasal dari China.

    Selain itu, kebijakan luar negeri Trump mungkin akan mencakup upaya untuk mengurangi ketegangan internasional, termasuk gencatan senjata di berbagai kawasan konflik global.

    “Dampak dari perubahan kebijakan ini, terutama terkait keamanan dan perang di berbagai kawasan, akan menjadi perhatian dunia,” jelas Sri Mulyani.

    Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Tipis

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk bulan November 2024 ditetapkan sebesar USD73,53 per barrel. Harga ini mencatatkan kenaikan tipis sekitar USD0,99 per barrel dibandingkan dengan harga bulan sebelumnya, yang tercatat pada USD72,54 per barrel.

    Keputusan ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 363.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah untuk Oktober 2024, yang diterbitkan pada 1 November 2024.

    Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan bahwa peningkatan harga ini sejalan dengan tren kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang dipicu oleh sejumlah faktor geopolitik dan ekonomi global.

    “Sentimen pasar dunia, terutama setelah isu serangan balasan Israel ke fasilitas minyak Iran, turut mendorong harga. Selain itu, pernyataan pihak Iran yang mengancam akan membalas jika serangan tersebut berlanjut juga turut mempengaruhi pergerakan harga minyak,” kata Agus, Minggu, 10 November 2024.

    Peningkatan harga juga didorong oleh sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran, yang berpotensi menghambat ekspor minyak negara tersebut ke China, konsumen minyak terbesar dunia.

    Di sisi lain, kenaikan harga minyak juga disokong oleh optimisme pasar terhadap potensi permintaan minyak dari China, setelah bank sentral negara tersebut menurunkan suku bunga.

    Selain itu, angka produk domestik bruto (PDB) China yang tumbuh 4,8 persen pada kuartal III-2024 turut meningkatkan prospek permintaan global.

    Dari sisi pasokan, produksi minyak dari negara-negara anggota OPEC+ tercatat mengalami penurunan. OPEC. Dalam laporan Oktober 2024, mencatatkan penurunan produksi sebesar 557.000 barel per hari (bph), sementara laporan dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan penurunan 530.000 bph dalam periode yang sama.

    Kenaikan harga juga dipengaruhi oleh rencana Departemen Energi AS yang berencana mengisi kembali cadangan minyak strategis (SPR) pada periode April hingga Mei 2025 dengan tambahan 3 juta barrel.

    Di kawasan Asia Pasifik, selain faktor-faktor di atas, terdapat juga kenaikan produksi di Taiwan yang tercatat mencapai 630.000 bph pada akhir Oktober 2024, meningkat 50.000 bph dibandingkan bulan sebelumnya.

    Adapun harga minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2024 menunjukkan peningkatan signifikan:

    – Dated Brent naik USD 1,33 per barrel menjadi USD 75,66 per barrel

    – West Texas Intermediate (Nymex) naik USD 2,19 per barrel menjadi USD 71,56 per barrel

    – Brent (ICE) naik USD 2,51 per barrel menjadi USD 75,38 per barrel

    – Basket OPEC naik USD 1 per barrel menjadi USD 74,59 per barrel

    – Sementara itu, rata-rata ICP Indonesia tercatat naik menjadi USD75,53 per barrel, meningkat USD0,99 per barrel dibandingkan dengan harga bulan sebelumnya yang berada di angka USD72,54 per barrel. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi