KABARBURSA.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, menunjukkan perkembangan signifikan. Saat ini, pembangunan landasan pacu atau runway telah mencapai 1.975 meter per 8 September 2024, sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Dalam waktu dekat, panjang landasan pacu akan rampung hingga 2.200 meter," ujar Menhub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 9 September 2024.
Menhub Budi Karya melakukan peninjauan langsung terhadap progres pembangunan bandara pada Minggu 8 September 2024. Pada akhir Agustus 2024, landasan pacu baru mencapai panjang 1.025 meter, namun pembangunan berjalan cepat meski terkendala cuaca.
Selain runway, beberapa elemen penting lainnya juga menunjukkan perkembangan positif. Pembangunan terminal VVIP telah mencapai 90,16 persen, meningkat dari 82,6 persen pada Agustus. Sementara itu, terminal VIP sudah selesai 77,06 persen.
Fasilitas penunjang lain seperti menara ATC sudah terbangun 53,71 persen, gedung administrasi dan operasional 61,03 persen, dan Gedung PKP-PK 68,71 persen. Menhub menambahkan bahwa meski cuaca sering mengganggu, pengerjaan proyek ini tetap berjalan sesuai rencana.
Untuk akses menuju bandara, lebih dari 50 persen jalan pendukung telah dibangun. Jalan utama menuju bandara telah siap 98,53 persen, sementara jalan perimeter barat dan timur masing-masing mencapai 66,96 persen dan 50,44 persen. Semua jalan tersebut akan menunjang aksesibilitas bandara.
Secara keseluruhan, progres pembangunan Bandara Nusantara telah mencapai 74,79 persen dengan masa pengerjaan selama 273 hari. Menhub optimistis bahwa proyek ini akan selesai sesuai target pada 31 Desember 2024.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ia menunggu kesiapan Bandara Nusantara untuk digunakan sebelum memutuskan pindah berkantor di IKN. Presiden menegaskan bahwa ia tidak akan memaksakan kepindahan jika infrastruktur, termasuk bandara, belum siap. Presiden juga berharap dapat bertolak dari Bandara Nusantara saat melakukan kunjungan kerja ke daerah lain seperti Papua atau NTT.
Layani Penerbangan Internasional
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body) untuk penerbangan internasional, termasuk ke Eropa.
“Runway bandara IKN sepanjang 3.000 meter memungkinkan pesawat Boeing 777 untuk terbang langsung ke Eropa,” ujar Menhub..
Dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter, Bandara Nusantara akan mampu menghubungkan penerbangan internasional secara langsung. Bandara yang ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2024 ini memiliki perbedaan signifikan dibanding bandara lain di Kalimantan. Misalnya, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan hanya memiliki runway sepanjang 2.400 meter, sementara Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda hanya 2.200 meter.
“Perbedaan landasan pacu ini sangat signifikan. Bandara IKN dengan panjang 3.000 meter dapat melayani penerbangan internasional,” jelas Menhub seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024.
Menhub juga menjelaskan bahwa bandara dengan landasan pacu 2.400 meter hanya mampu melayani penerbangan dengan durasi 6-8 jam. Sedangkan bandara dengan landasan pacu 3.000 meter bisa melayani penerbangan hingga belasan jam.
“Bandara di Balikpapan dengan landasan pacu 2.400 meter maksimal melayani penerbangan 8 jam. Sedangkan Bandara IKN dengan runway 3.000 meter bisa melayani penerbangan belasan jam. Ini sangat potensial,” tegas Budi.
Sebelumnya, Menhub menyatakan bahwa Bandara IKN Nusantara yang sedang dibangun ini tidak hanya akan melayani tamu penting atau very very important person (VVIP), tetapi juga masyarakat umum.
“Dalam diskusi dengan Pak Presiden, ada wacana bahwa Bandara VVIP ini tidak hanya untuk VIP dan VVIP,” kata Menhub di sela talkshow bertema “Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial,” di Jakarta, Kamis.
Budi menyebut bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo untuk mengubah peruntukan pelayanan bandara VVIP Nusantara. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan fungsi bandara sehingga tidak hanya melayani tamu penting, tapi juga masyarakat luas.
“Ini dilakukan agar distribusi pergerakan lebih merata dan utilisasi bandara lebih maksimal,” tambahnya.
Menhub menyatakan bahwa untuk mengubah status tersebut diperlukan revisi Peraturan Presiden (Perpres) yang ada, karena perpres saat ini menetapkan bandara tersebut berstatus VIP.
“Kita akan mereview perpres yang ada, karena perpres saat ini menetapkan bandara melayani VIP,” ujar Menhub.
Menhub menegaskan bahwa perubahan status bandara ini bukan untuk komersialisasi, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum selain VIP dan pemerintah.
“Agar bandara lebih maksimal dalam jumlah pergerakan, tidak terbatas hanya untuk kepentingan VVIP,” tutup Menhub.(*)