KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya peran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam memacu promosi wisata dan komoditas unggulan daerah.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024, Sandiaga mengapresiasi kontribusi Apkasi dalam memajukan pariwisata melalui promosi potensi daerah dan pemanfaatan platform digital seperti e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
"Ini kita harapkan mampu meningkatkan strategi, termasuk optimalisasi berbagai promosi komoditas unggulan daerah dan UMKM daerah," kata Sandiaga.
Sandiaga menyebutkan bahwa salah satu kegiatan signifikan yang digelar oleh Apkasi adalah pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) dan Apkasi Procurement Network (APN) 2024, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta pada 10-12 Juli.
Acara ini dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung dan mendapat apresiasi karena kemasan kreatifnya serta "side event" yang menarik, seperti fesyen show dari model finalis Putri Otonomi Indonesia (POI) 2024.
Senada dengan Menparekraf, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa pameran seperti ini penting bagi peserta untuk meningkatkan promosi potensi unggulan daerah dan memberikan kesempatan kepada putra-putri daerah untuk menunjukkan kreativitas mereka, seperti dalam tarian seni budaya.
"Kita bisa lihat di sini bagaimana perkembangan kemajuan kabupaten se-Indonesia. Yang terpenting, bagaimana semua bupati, kepala dinas dan jajarannya menjadikan ini sebagai ajang pertemuan dan saling bertukar informasi dan opportunity," ujar Dito.
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan juga menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta dan pengunjung yang memeriahkan acara tahunan Apkasi. Ia berharap melalui acara seperti ini, Apkasi dapat terus memberikan kontribusi bagi pemajuan wisata Indonesia.
"Saya juga mengapresiasi semua peserta eksibitor yang memberikan warna-warni, sehingga setiap stan terlihat menarik. Saya berharap tahun depan kita bisa laksanakan yang lebih meriah," katanya.
Melantai di BEI
Para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk mengimplementasikan itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan PT. Samuel Sekuritas Indonesia untuk memperkuat indeks saham di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk mengedukasi pemangku kepentingan parekraf terkait investasi di sektor parekraf yang ada di Bursa Efek Indonesia.
“Maka melalui kerja sama dengan Samuel Sekuritas ini bisa kita arahkan sehingga ada masukan, nasehat, atau semacamnya agar mereka bisa mengakses pasar modal, kami juga ada Direktorat Akses Pembiayaan yang akan menindaklanjuti kerja sama ini,” kata Sandiaga.
Ruang lingkup kesepahaman bersama meliputi pembentukan daftar emiten pariwisata dan ekonomi kreatif, pembahasan emiten pariwisata dan ekonomi kreatif, peluang emiten pariwisata dan ekonomi kreatif di pasar modal, dan kerja sama atau kegiatan lain sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pihak.
Sandiaga berharap, kerja sama yang terjalin ini bisa meningkatkan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kerja sama ini juga diharapkan bisa mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana atau yang lebih dikenal dengan nama Initial Public Offering (IPO).
Beberapa waktu lalu Sandiaga menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sektor Pariwisata
Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024, Sandiaga menyampaikan data yang menunjukkan realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2023 sebesar USD3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.
Namun, ia mencatat bahwa 80 persen dari investasi tersebut terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, serta pusat kebugaran.
Pada kuartal pertama 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD943,40 juta (sekitar Rp15,35 triliun) dari target USD3.000 juta (sekitar Rp48,91 triliun).
Investasi tersebut sebagian besar dialokasikan pada hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.
“Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata Sandiaga.
Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari USD15 miliar hingga USD20 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Menparekraf Sandiaga juga optimistis bahwa Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.