Logo
>

Neraca Dagang RI Diproyeksi Kian Perkasa di 2025

Surplus neraca perdagangan Agustus melejit hingga USD5,5 miliar, melampaui Juli yang hanya USD4,2 miliar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Neraca Dagang RI Diproyeksi Kian Perkasa di 2025
Ilustrasi Neraca Perdagangan Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Surplus neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan melampaui capaian 2024. Optimisme menguat setelah kinerja ekspor Agustus 2025 menorehkan angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

    Chief Economist & Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menyebut tren data hingga Agustus 2025 cukup solid. “Dengan perkembangan saat ini, kami yakin surplus sepanjang 2025 akan lebih baik daripada tahun lalu,” ujarnya dalam riset yang dipublikasikan Jumat, 3 Oktober 2025.

    Surplus neraca perdagangan Agustus melejit hingga USD5,5 miliar, melampaui Juli yang hanya USD4,2 miliar. Angka itu bahkan jauh di atas perkiraan konsensus pasar yang memperhitungkan USD4,1 miliar. Akumulasi surplus Januari–Agustus 2025 pun menembus USD29,1 miliar, lebih tinggi dibandingkan USD19,0 miliar pada periode sama 2024 dan USD24,3 miliar di 2023.

    Kinerja ekspor delapan bulan pertama tahun ini tercatat USD185,1 miliar, naik dari USD171,5 miliar pada 2024 maupun 2023. Di sisi lain, impor hanya meningkat tipis menjadi USD156,0 miliar, dibandingkan USD152,5 miliar tahun lalu dan USD147,2 miliar pada 2023. Secara bulanan, ekspor Agustus tembus USD25,0 miliar—tertinggi dalam tiga tahun terakhir—sementara impor turun menjadi USD19,5 miliar dari USD20,6 miliar di bulan sebelumnya.

    Kontributor utama ekspor berasal dari komoditas lemak dan minyak hewani/nabati yang mencatatkan USD3,6 miliar, juga rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Ekspor batubara, besi baja, mesin dan perlengkapan listrik, serta kendaraan dan komponennya turut menyumbang lonjakan.

    Rully menilai capaian ini juga tak lepas dari dinamika perdagangan global. Penundaan penerapan tarif oleh Presiden Donald Trump sepanjang paruh pertama tahun memberi ruang negosiasi lebih luas bagi mitra dagang Amerika Serikat. Situasi itu mendorong terjadinya front loading aktivitas perdagangan, sebelum akhirnya disepakati tarif baru sebesar 19 persen yang efektif berlaku sejak 7 Agustus 2025.(*)f

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.