Logo
>

OECD Prediksi Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen

OECD dan IMF memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,9 persen pada 2025, jauh di bawah target ambisius pemerintah yang menargetkan pertumbuhan hingga 8 persen.

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
OECD Prediksi Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di bawah target. Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pengamat menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 belum sepenuhnya menggembirakan karena masih di bawah target ambisius pemerintah, yakni 6-8 persen hingga 2029.

    Pengamat ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB UNHAS), Muhammad Syarkawi Rauf mengungkapkan bahwa lembaga internasional masih menempatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah target.

    Berdasarkan laporan terbaru Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), perekonomian Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4,9 persen pada 2025.

    Proyeksi tersebut jauh di bawah harapan pemerintah di angka 6-8 persen. Angka ini juga sejalan dengan proyeksi International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2025 yang mematok pertumbuhan di kisaran 4,9 persen, naik tipis dari perkiraan sebelumnya 4,8 persen.

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional berada dalam rentang 4,6–5,4 persen. Di lain pihak, pemerintah menargetkan 5,2 persen dalam APBN 2025. Angka-angka tersebut masih lebih tinggi dibanding proyeksi World Bank (WB) yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,8 persen.

    Syarkawi menjelaskan, jika dilihat dari data kuartalan, ekonomi Indonesia memang menunjukkan tren yang fluktuatif.

    Pada kuartal pertama 2025, ekonomi tumbuh 4,87 persen (yoy), meningkat menjadi 5,12 persen pada kuartal kedua, namun kembali melambat ke 5,04 persen pada kuartal ketiga. Meski demikian, realisasi tersebut sedikit lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 5,0 persen.

    Perlambatan ini, lanjut Syarkawi, dipicu oleh penurunan investasi. Pertumbuhan investasi yang semula 6,99 persen pada kuartal kedua, turun menjadi 5,04 persen pada kuartal ketiga 2025.

    Dengan kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 31,48 persen dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sebesar 6,245, laju pertumbuhan ekonomi pun tertahan di level sekitar 5,04 persen.

    Berdasarkan perhitungan tersebut, jika proporsi investasi terhadap PDB meningkat menjadi 33,22 persen namun ICOR tetap di level 6,245, pertumbuhan ekonomi maksimal hanya bisa mencapai 5,32 persen pada kuartal keempat 2025.

    Secara tahunan, dengan ICOR yang sama dan porsi investasi di kisaran 31–32 persen, pertumbuhan ekonomi nasional hanya akan berada di rentang 4,96–5,12 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.