Logo
>

Pasar Tenaga Kerja AS: Klaim Pengangguran Meningkat Menjelang Akhir 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pasar Tenaga Kerja AS: Klaim Pengangguran Meningkat Menjelang Akhir 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat sedikit minggu lalu. Kondisi itu menunjukkan situasi pasar tenaga kerja yang terus membaik menjelang akhir 2024.

    Mengutip Reuters, Jumat, 6 Desember 2024, namun perekrutan yang lambat berarti beberapa orang yang kehilangan pekerjaan menerima cek tunjangan pengangguran untuk periode yang lebih lama dibandingkan dengan awal tahun ini, yang berpotensi mempertahankan tingkat pengangguran di atas 4,0 persen.

    Para ekonom mengatakan hal ini akan memungkinkan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lagi bulan ini meskipun kemajuan yang terhenti dalam menurunkan inflasi ke target 2 persen bank sentral AS.

    "Klaim tetap rendah menurut standar jangka panjang, tetapi masih cukup tinggi untuk mengabadikan tren peningkatan tingkat pengangguran, mengingat perekrutan yang sangat sedikit," kata Kepala Ekonom AS di Pantheon Macroeconomics Samuel Tombs. Seperti dikutip di Jakarta, Jumat 6 Desember 2024.

    Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara naik 9.000 menjadi 224.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada 30 November, kata Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 215.000 klaim untuk minggu terakhir.

    Data tersebut mencakup liburan Thanksgiving, yang dapat menyuntikkan beberapa kebisingan ke dalam laporan. Klaim memasuki periode volatilitas, yang dapat menyulitkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pasar tenaga kerja.

    Klaim yang tidak disesuaikan turun 34.967 menjadi 210.166 minggu lalu di tengah penurunan 9.777 dalam pengajuan di California dan penurunan 6.383 di Texas. Ada juga penurunan yang cukup besar di Florida dan North Carolina karena dampak Badai Helene dan Milton memudar.

    Alami Penurunan Tajam

    Berdasarkan laporan ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat, perusahaan-perusahaan di AS menambahkan 216.000 pekerjaan pada bulan Desember.

    Revisi data bulan November ke bawah menunjukkan peningkatan pekerjaan sebanyak 173.000, berbeda dari laporan sebelumnya yang mencatat 199.000. Para ekonom yang diwawancarai oleh Reuters memperkirakan penambahan pekerjaan sekitar 170.000.

    Pada tahun 2023, ekonomi AS menambahkan 27 juta lapangan pekerjaan, namun mengalami penurunan tajam dari 48 juta lapangan kerja yang tercipta pada tahun 2022.

    Situasi ini mencerminkan penurunan permintaan tenaga kerja dan kondisi ekonomi yang lebih luas, setelah terjadi kenaikan suku bunga bank sentral AS sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022. Meski begitu, data menunjukkan bahwa ekonomi berhasil menghindari resesi pada tahun lalu dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun 2024 berkat ketahanan pasar tenaga kerja yang mendukung belanja konsumen.

    Diperlukan sekitar 100.000 pekerjaan per bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja. Meskipun tingkat pengangguran tetap pada 3.7 persen, terjadi peningkatan dalam angkatan kerja, sebagian besar di antaranya terkait dengan imigrasi yang meningkat. Tingkat pengangguran naik dari level terendah dalam lima dekade pada bulan April, mencapai 3.4 persen. Walaupun jumlah pekerja meningkat, inflasi upah tetap tinggi.

    Penghasilan rata-rata per jam naik 0.4 persen pada bulan Desember, setelah sebelumnya naik 0.4 persen pada bulan November, dan ini menaikkan kenaikan upah tahun-ke-tahun menjadi 4.1 persen, dari 4.0 persen pada bulan November.

    Meskipun demikian, terdapat potensi risiko di pasar tenaga kerja yang nampaknya kuat. Pertumbuhan lapangan kerja dalam beberapa bulan terakhir terpusat pada sektor-sektor tertentu seperti rekreasi, perhotelan, dan layanan kesehatan. Upaya pemerintah untuk merekrut tenaga kerja, terutama dalam mengembalikan staf pendidikan ke tingkat sebelum pandemi, juga telah mendukung pertumbuhan lapangan kerja.

    Meskipun beberapa ekonom berpendapat bahwa ini menunjukkan pasar tenaga kerja tidak sekuat yang diperkirakan, sebagian besar negara tidak memprediksi adanya resesi tahun ini, melainkan pertumbuhan yang moderat. Meski begitu, ekonom Goldman Sachs, Manuel Abecasis, tidak terlalu khawatir. Dia mencatat bahwa tiga industri yang mendominasi perekrutan tenaga kerja menyumbang 40 persen dari total lapangan kerja, dan industri yang menyumbang 70 persen dari total lapangan kerja terus menambah lapangan kerja.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.