Logo
>

Pembangunan 2 Juta Rumah di Pedesaan Harus Libatkan BUMDes dan UMKM

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Pembangunan 2 Juta Rumah di Pedesaan Harus Libatkan BUMDes dan UMKM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, menyinggung pentingnya keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam program pembangunan dua juta unit rumah di pedesaan.

    "Ini untuk 2 juta unit rumah dipedesaan, konstruksinya harus dilakukan oleh UMKM,  oleh koperasi, oleh BUMDes yang layak. Yang siap ya, karena tidak semua BUMDes," kata Hashim dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.

    Sedangkan untuk pembangunan satu juta unit rumah di perkotaan, pemerintah membuka diri untuk berkerja sama dengan investor asing, termasuk dari Abu Dhabi, Doha, China, dan Singapura, baik untuk konstruksi maupun investasi.

    "Ini arahan dari bapak Presiden Prabowo, dia tidak mau perusahaan konglomerat besar melakukan konstruksi di desa," terangnya.

    Lanjut Hashim, program perumahan di pedesaan bertujuan untuk menciptakan kelas menengah baru di wilayah tersebut, mengingat jumlah kelas menengah saat ini mengalami penurunan hingga sembilan persen.

    "Ini adalah upaya menciptakan the new middle class di pedesaan," ujarnya.

    Menurut perhitungan tim Satgas Perumahan, jika di setiap desa dari 75.000 desa yang ada dibangun sekitar 20 hingga 30 unit rumah per tahun, maka dapat tercipta lebih dari dua juta unit rumah baru dan menciptakan hingga 4-5 juta lapangan pekerjaan.

    Katanya, dalam pembangunan setiap rumahnya membutuhkan sekitar 4-5 tenaga tukang, sehingga program ini memberikan peluang bagi UMKM, koperasi, dan BUMDes untuk berkembang.

    "Satu rumah perlu 4-5 tukang, ini yang menjadi alasan kami kenapa kita utamakan yang 2 juta untuk UMKM, koperasi dan BUMDes. Ini merupakab satu social engine (rekayasa sosial) untuk menciptakan satu kelas menengah baru dipedesaan," jelas dia.

    Hashim pun berharap agar para tenaga kerja Indonesia (TKI) di sektor konstruksi, khususnya yang bekerja di Malaysia, agar kembali ke Tanah Air dan bekerja di proyek-proyek perumahan di pedesaan.

    "Pak Prabowo tidak ingin melihat rakyat Indonesia harus bekerja jauh dari kampung halaman mereka. Saat ini banyak bapak-bapak bekerja di Timur Tengah, ibu-ibu di Hong Kong, sementara anak-anak mereka dibesarkan oleh kakek atau neneknya," ujarnya.

    Dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru melalui program 3 juta rumah ini, pemerintah berharap agar rakyat Indonesia tidak lagi perlu merantau jauh ke negara orang demi mencari penghidupan.

    "Bapak-bapak kerja di Timur Tengah, ibu-ibu kerja di Hong Kong, anak-anaknya dibesarkan oleh eyangnya atau opungnya," ujar Hashim.

    Dia mengungkapkan, program 3 Juta Rumah merupakan bagian dari strategi besar untuk mendorong perekonomian desa dan memberikan kesempatan bagi masyarakat desa untuk memiliki kehidupan yang lebih baik tanpa harus meninggalkan tanah kelahiran mereka.

    "Tujuan kita menciptakan pekerjaan baru, supaya rakyat kita tidak perlu jauh, merantau untuk cari kehidupan," kata adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini.

    Pembangunan Perumahan bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di kesempatan yang sama, Kasatgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menekankan pentingnya pembangunan sektor perumahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Menurut dia, berkaca dari pengalaman beberapa negara di dunia, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China menunjukkan bahwa sektor perumahan memainkan peran vital dalam menggerakkan roda ekonomi.

    "Di China saya hitung selama 35 tahun tidak henti-hentinya melakukan pembangunan hingga 2017 dimana 25 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut," kata Hashim usai mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Jakarta, Senin  28 Oktober 2024.

    Lalu dia memperkirakan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah akan membutuhkan sekitar tiga juta ton besi baja, dan diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha dalam negeri untuk mendirikan pabrik-pabrik besi baja.

    "Ini seharusnya mendorong pengusaha kita membangun pabrik-pabrik besi baja," ujar Hashim.

    Tak hanya itu, program pembangunan rumah juga membutuhkan bahan-bahan lainnya seperti aluminium, kayu, hingga infrastruktur telekomunikasi. Hashim menegaskan, seluruhnya itu dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    "Karena itu tadi saya sampaikan kepada Kementerian Perumahan, ini suatu kementerian strategis," ujar adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini.

    Lanjut Hashim, penting bagi pemerintah untuk melihat sektor perumahan sebagai elemen strategis dalam pemerataan ekonomi.

    Ia bahkan mengusulkan agar dibuat program secara besar-besaran untuk membangun perumahan di pedesaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

    "Kami ingin membangun negeri ini untuk rakyat sebanyak-banyaknya, bukan hanya untuk segelintir kalangan," ucapnya.

    Menurut Hashim, dengan meningkatkan program perumahan yang merata, Indonesia dapat mengangkat 4,4 juta keluarga dari garis kemiskinan.

    Kata Hashim lagi, bahwa program dua juta unit perumahan setiap tahun di pedesaan diharapkan dapat memberikan aset berharga bagi jutaan rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah dan tanah layak huni. Dia menyebut, program pembangunan 3 juta rumah ini selaras dengan visi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam mengentaskan kemiskinan.

    "2 juta program setiap tahun di pedesaan dan 1 juta di perkotaan akan memberikan suatu harta bagi jutaan rakyat kita yang belum memiliki harta berupa rumah tanah rumah layak huni," jelas dia.

    Hashim pun mengingatkan bahwa berdasarkan arahan Prabowo, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman fokus menyediakan papan (rumah) bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara kementerian lainnya berperan dalam menyediakan kebutuhan sandang dan pangan.

    "ini arahnya Bapak Presiden Prabowo, bahwa Kementerian Perumahan memberikan papan, kementerinan lain sediakan sandang dan pangan," pungkas Hashim. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.