Logo
>

Penutupan Stasiun Karet Harus Tunggu Akses ke BNI City Rampung

Ditulis oleh Cicilia Ocha
Penutupan Stasiun Karet Harus Tunggu Akses ke BNI City Rampung

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pengamat transportasi Darmaningtyas mendukung rencana penutupan Stasiun Karet sebagai upaya integrasi dengan Stasiun BNI City. Meski begitu, ia mengingatkan perlunya mempertimbangkan berbagai aspek agar proses integrasi dapat berlangsung secara optimal dan tanpa hambatan.

    "Setelah Sabtu lalu saya cek ke lapangan, jalan kaki dari jalan Sudirman kanan Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Karet. Melihat apa yang dilakukan oleh PT KCI untuk mengintegrasikan kedua stasiun tersebut, maka dengan pertimbangan keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, kedua stasiun itu memang sebaiknya diintegrasikan menjadi satu," kata Dharmaningtyas kepada KabarBursa.com di Jakarta, Senin 6 Januari 2025.

    Menurut Dharmaningtyas, Stasiun BNI City memiliki sejumlah keunggulan, seperti fasilitas yang memadai, lahan yang luas, dan akses yang lebih baik sehingga menjadikannya lebih ideal sebagai titik pusat transportasi di kawasan tersebut.

    Namun, menurut dia, penutupan Stasiun Karet sebaiknya menunggu hingga akses penghubung ke Stasiun BNI City rampung. Hal ini penting untuk menjamin kenyamanan dan kelancaran mobilitas penumpang.

    "Saat ini, jarak antara pintu tiket KCI di BNI City menuju pintu keluar (stasiun) Karet itu 350 meter, masih cukup bagi pejalan kaki, terlebih nanti kanan kirinya bisa melihat tenant dan pemandangan sungai," ujarnya.

    Meski begitu, Dharmaningtyas menegaskan pentingnya menyelesaikan akses penghubung kedua stasiun tersebut terlebih dahulu sebelum penutupan Stasiun Karet. "Sebelum jadi aksesnya, saya juga menolak," kata Dharmaningtyas.

    Tak Langsung Ditutup

    [caption id="attachment_103533" align="alignnone" width="1361"] Dua Wisman menunggu Commuter KRL di Stasiun Cawang, Senin (2/12/2024). foto: Kabar Bursa/abbas sandji[/caption]

    KAI Commuter sebelumnya memastikan Stasiun Karet tidak akan langsung ditutup dalam waktu dekat. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, megatakan rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan masih dalam tahap kajian. Proses ini memerlukan diskusi yang mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

    “Penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni, dikutip dari laman commuterline.id, Senin, 6 Januari 2024.

    Selain proses kajian, KAI Commuter juga tengah memperbaiki fasilitas di Stasiun BNI City. Mereka membangun selasar yang nyaman dan melindungi penumpang dari panas maupun hujan. Tak ketinggalan, KAI juga menyiapkan area khusus untuk pelaku UMKM agar ikut memanfaatkan ruang niaga yang tersedia.

    Wacana pengintegrasian kedua stasiun ini juga mempertimbangkan aspek keselamatan dan ditujukan untuk mempercepat waktu tempuh Commuter Line Basoetta dari Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta. Jika sebelumnya waktu perjalanan mendekati satu jam, nantinya bisa dipangkas menjadi sekitar 40 menit. Harapannya, kapasitas angkut penumpang akan meningkat signifikan.

    Menurut Joni, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat yang memilih moda kereta menuju bandara. Berdasarkan data KAI, dari 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta pada 2024, sekitar 1,5 juta orang menggunakan Commuter Line Basoetta. Dengan perbaikan layanan ini, KAI Commuter menargetkan dapat mengangkut hingga 10 juta penumpang per tahun—sekitar 20 persen dari total penumpang bandara.

    Proyeksi ini tak lepas dari posisi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan serta Stasiun BNI City yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, seperti Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” kata Joni.

    Cara Naik Commuter Line Basoetta ke Bandara Soetta

    [caption id="attachment_87537" align="alignnone" width="1496"] Stasiun Tebet Kereta KRL Commuter menuju Stasiun Bogor, Kamis (26/9/2024). foto: Kabar Bursa/abbas sandji[/caption]

    Perjalanan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta kini makin praktis dan bebas stres dengan hadirnya Commuter Line Basoetta. Layanan ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan, terutama saat musim liburan. Joni megatakan demi meningkatkan kenyamanan penumpang, KAI Commuter telah menyediakan opsi pemesanan tiket secara online dan offline.

    “Pengguna bisa memesan tiket secara online lewat aplikasi Access By KAI atau melalui situs reservation.kci.id mulai H-7 sebelum keberangkatan,” ujar Joni.

    Cara pemesanan tiketnya simpel: pilih stasiun asal dan tujuan, tentukan tanggal keberangkatan, isi data penumpang, dan lakukan pembayaran dengan metode yang tersedia.

    Bagi yang lebih suka membeli tiket langsung, tersedia vending machine di stasiun-stasiun layanan Commuter Line Basoetta. Namun, pembelian langsung hanya bisa dilakukan pada hari keberangkatan dan maksimal lima menit sebelum jadwal keberangkatan. Pembayaran di mesin ini hanya bisa dilakukan melalui QRIS atau kartu debit dan kredit.

    Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dengan saldo minimal Rp70.000 untuk tap & go langsung di gate elektronik. “Cukup tempelkan KMT di gerbang elektronik, dan pengguna sudah bisa naik Commuter Line Basoetta,” kata Joni.

    Harga Tiket Commuter Line Basoetta:

    • Stasiun Basoetta – Stasiun Duri/BNI City/Manggarai: Rp70.000
    • Stasiun Basoetta – Stasiun Batu Ceper/Rawa Buaya: Rp35.000
    • Stasiun Batu Ceper/Rawa Buaya – Stasiun Manggarai/BNI City: Rp35.000
    • Stasiun Rawa Buaya – Stasiun Batu Ceper: Rp25.000
    • Stasiun Rawa Buaya/Batu Ceper – Stasiun Duri: Rp25.000
    • Stasiun Manggarai/BNI City – Stasiun Duri: Rp10.000

    Untuk kenyamanan penumpang, Stasiun Bandara Soetta dilengkapi ruang tunggu dengan sofa nyaman, charging station, musala, toilet, ruang menyusui, dan tenant makanan serta minuman. Tersedia juga galeri ATM bagi yang membutuhkan transaksi tunai.

    Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan 62 perjalanan Commuter Line Basoetta setiap hari. Hingga 30 Oktober 2024, tercatat 1.877.723 pengguna telah memanfaatkan layanan ini. Rata-rata jumlah penumpang mencapai 5.455 orang per hari saat libur dan 6.569 orang saat hari kerja.

    Demi mencegah keterlambatan, KAI Commuter mengimbau penumpang untuk tiba di stasiun tujuan setidaknya dua jam sebelum penerbangan domestik dan tiga jam untuk penerbangan internasional.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Cicilia Ocha

    Seorang jurnalis muda yang bergabung dengan Kabar Bursa pada Desember 2024. Menyukai isu Makro Keuangan, Ekonomi Global, dan Energi. 

    Pernah menjadi bagian dalam desk Nasional - Politik, Hukum Kriminal, dan Ekonomi. Saat ini aktif menulis untuk isu Makro ekonomi dan Ekonomi Hijau di Kabar Bursa.