KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksikan potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan domestik selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mencapai Rp117,3 triliun.
Estimasi perjalanan wisatawan Nusantara pada Desember 2024 diperkirakan mencapai 78,2 juta perjalanan. Sementara itu, pergerakan wisatawan mancanegara diperkirakan menghasilkan potensi ekonomi antara Rp22,55 miliar hingga Rp29,2 miliar, dengan estimasi kedatangan 1,02 juta hingga 1,325 juta wisatawan pada bulan yang sama.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengungkapkan bahwa untuk mendukung pergerakan wisatawan selama periode Nataru, Kementerian Pariwisata telah menyiapkan lima strategi utama.
“Salah satunya adalah menyusun Surat Edaran Menteri Pariwisata terkait pelaksanaan kegiatan wisata yang aman dan menyenangkan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Ni Luh melalui siaran pers Kementerian Pariwisata, Minggu, 24 November 2024.
Surat edaran ini akan disebarkan ke kepala daerah dan asosiasi pariwisata, serta akan diikuti dengan rapat koordinasi pada awal Desember 2024 untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga merencanakan visitasi ke destinasi wisata yang berpotensi ramai dikunjungi selama libur panjang, seperti pantai di Banten, Ancol, Taman Safari Puncak, dan Bali.
Kementerian Pariwisata juga bekerja sama dengan mitra untuk merancang berbagai promo dan paket wisata guna menarik wisatawan ke Indonesia, termasuk memperkuat kampanye #DiIndonesiaAja melalui berbagai platform digital.
“Untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, beberapa event nasional dan internasional juga dijadwalkan pada periode tersebut, dengan harapan dapat meningkatkan pergerakan wisatawan,” ungkapnya.
Di sisi lain, survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat pada Nataru 2024 akan terpusat di Pulau Jawa, yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat sebagai daerah yang paling banyak dikunjungi.
Atraksi wisata yang paling diminati wisatawan antara lain pantai, danau, laut, serta pusat kuliner dan pegunungan. Namun, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh juga mengingatkan tentang potensi tantangan yang dapat muncul, seperti kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga, serta bencana alam seperti erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT.
Untuk itu, koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta sangat penting guna memastikan kelancaran libur Natal dan Tahun Baru, serta untuk memperkuat citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang aman dan nyaman.
Harga Tiket Pesawat
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta masyarakat bersabar menunggu pengumuman tarif tiket pesawat yang baru jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menyelesaikan proses finalisasi terkait besaran penurunan tarif.
“Kami mohon bersabar karena tim sudah melakukan finalisasi,” kata Dudy dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Persiapan Nataru 2024 di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Jumat, 22 November 2024.
Dudy menegaskan, penghitungan tarif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk maskapai penerbangan. Ia berharap hasil penghitungan ini dapat memberikan kejelasan kepada masyarakat, apakah tarif akan mengalami penurunan atau justru kenaikan.
“Sesuai harapan, penghitungan ini nantinya akan memberikan kejelasan kepada masyarakat apakah ada penurunan atau kenaikan harga tiket,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Suntana optimistis bahwa harga tiket pesawat akan turun sebelum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Suntana mengungkapkan, Kemenhub bersama kementerian lain, seperti Kemenko Bidang Infrastruktur dan Kemenko Perekonomian, masih menghitung besaran penurunan tersebut. Diskusi dengan maskapai juga terus dilakukan.
“Kementerian Perhubungan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, bersama Kementerian Perekonomian dan Infrastruktur, telah berdiskusi dengan pihak maskapai untuk mencari solusi terbaik,” jelas Suntana saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2024.
Ia memastikan penurunan tarif akan menjadi “kado” Natal dan Tahun Baru untuk masyarakat, setelah mempertimbangkan biaya operasional dan beban lainnya yang selama ini memengaruhi harga tiket.
“Target kami, harga tiket akan turun sebelum Nataru,” tegas Suntana.
Perintah Prabowo soal Harga Tiket Pesawat
Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wamildan Tsani Panjaitan mengungkapkan salah satu arahan penting yang diterimanya dari Presiden Prabowo Subianto adalah untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Kata Wamildan, meski belum ada instruksi spesifik terkait mekanisme penurunan harga, Presiden telah memberikan arahan tegas agar harga tiket pesawat dapat disesuaikan agar lebih terjangkau masyarakat.
“Belum ada instruksi khusus terkait tiket pesawat, tetapi sudah ada instruksi dari Pak Prabowo bahwa harga tiket harus turun, dan kami akan melaksanakan itu,” kata Wamildan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat, 15 November 2024.
Sebagai maskapai milik negara yang berada di bawah Kementerian BUMN, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjalankan arahan dari Presiden Prabowo tersebut. Wamildan menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan penyesuaian harga tiket pesawat dalam waktu dekat, dengan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya harga tiket saat ini.
“Pak Presiden sudah memerintahkan untuk melaksanakan penyesuaian harga tiket pesawat dan kami selaku maskapai dan juga bagian dari kementerian BUMN, akan melaksanakan instruksi tersebut,” ujar Wamildan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.