Logo
>

RI bakal Miliki Fasilitas Uji Baterai Kendaraan Listrik

Ditulis oleh KabarBursa.com
RI bakal Miliki Fasilitas Uji Baterai Kendaraan Listrik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - National Battery Research Institute (NBRI) dan PT Carsurin Tbk (Carsurin) telah meresmikan fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV) terbaru dan paling lengkap di Indonesia.

    Kerja sama strategis antara lembaga penelitian dan sektor swasta dirancang untuk mendukung ambisi Indonesia menjadi pusat global dalam produksi baterai EV.

    Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya dalam industri baterai kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat dan menarik perhatian pasar internasional.

    Pada bulan Februari 2024, PT Carsurin Tbk (Carsurin) dan National Battery Research Institute (NBRI) mengumumkan pembentukan aliansi strategis. Dalam perjanjian kerjasama ini, kedua belah pihak telah menetapkan kerangka kerja operasional untuk pengoperasian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV) yang paling canggih dan lengkap di Indonesia.

    "Pendirian fasilitas pengujian baterai EV merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia. Fasilitas laboratorium bersama NBRI merupakan representasi dari dedikasi Carsurin terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan kita," kata Direktur Utama PT Carsurin Tbk Sheila Tiwan dalam keterangannya, Rabu, 31 Juli 2024.

    Fasilitas pengujian baterai EV terlengkap ini akan menyediakan jasa pengujian laboratorium yang komprehensif untuk baterai pack EV di berbagai skenario dan kondisi.

    Cakupan ini termasuk pada pengujian uji jatuh, kejut mekanis, vibrasi, proteksi pengisian (charging) berlebih, proteksi pengosongan (discharging) berlebih, kejut termal dan siklus termal, perlindungan suhu berlebih, perlindungan hubungan singkat eksternal, dan ketahanan api. Tahap awal pengujian baterai EV akan memprioritaskan mode transportasi kendaraan roda 2 sejalan dengan pasar pembelian EV di Indonesia.

    Pendiri NBRI, Prof Evvy Kartini mengatakan hadirnya laboratorium pengujian baterai EV tercanggih dan terlengkap di Indonesia yang merupakan Kerjasama NBRI dengan Carsurin ini adalah bukti dari visi kami untuk menjadikan Indonesia memiliki teknologi yang canggih dan berkelanjutan.

    "Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, kami menetapkan standar baru untuk pengujian, penelitian, dan inovasi baterai EV. Kerjasama strategis ini bukan hanya jasa laboratorium saja, namun juga melambangkan potensi dan kemajuan Indonesia sehingga dapat mendorong perubahan global dalam industri EV," jelas Evvy.

    "Bersama-sama, kami menuju ke masa depan di mana energi terbarukan dan teknologi menciptakan dunia yang lebih bersih, lebih berkelanjutan untuk generasi yang akan datang," pungkasnya.

    Asuransi Kendaraan Listrik

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi kendaraan bermotor hingga Mei 2024 mencapai Rp9,39 triliun, naik 5,36 persen year on year (YoY), meskipun penjualan kendaraan domestik turun 13,29 persen di periode yang sama.

    “Secara umum, premi kendaraan bermotor tidak hanya bersumber dari asuransi atas kendaraan baru, tetapi juga dari asuransi atas kepemilikan kendaraan yang sudah berjalan,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, di Jakarta, Kamis 11 Juli 2024.

    Ogi menekankan, OJK mendorong perusahaan asuransi untuk berinovasi dan mendiversifikasi penawaran produk mereka guna mengurangi ketergantungan pada asuransi kendaraan bermotor.

    "Inovasi ini bisa mencakup promosi asuransi berbasis penggunaan, telematika, atau jenis produk asuransi lain yang sesuai dengan kebutuhan dan perilaku konsumen yang berubah," jelasnya.

    Khusus kendaraan listrik, Ogi menyatakan dukungan terhadap industri untuk mengembangkan asuransi ini lebih luas, sejalan dengan inisiatif sustainable finance yang didorong oleh OJK.

    Dia menambahkan, asuransi kendaraan listrik merupakan produk yang semakin dibutuhkan masyarakat seiring meningkatnya minat terhadap kendaraan jenis ini.

    Ogi juga mengungkapkan bahwa review tarif kendaraan bermotor sedang dibahas, dengan industri mengusulkan pemisahan tarif asuransi kendaraan listrik.

    "Pembahasan ini masih berjalan dan OJK bersama industri berupaya mencapai solusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Ogi.

    Dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Senin, 8 Juli 2024, dilaporkan bahwa total aset industri asuransi pada Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, naik 1,30 persen YoY dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

    Jika dirinci, total aset asuransi komersial mencapai Rp900,99 triliun, naik 2,10 persen YoY. Kinerja asuransi komersial berupa akumulasi pendapatan premi naik 8,59 persen yoy, terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh 2,23 persen serta premi asuransi umum dan reasuransi yang tumbuh 16,94 persen yoy.

    Sementara itu, untuk asuransi non-komersial yang meliputi aset BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta program asuransi ASN, TNI, dan Polri terkait jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total aset tercatat sebesar Rp219,58 triliun, mengalami kontraksi 1,86 persen yoy. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi