Logo
>

RI Semakin Terbuka terhadap Investasi Asing, Hanya 5 Sektor yang Dilarang

Ditulis oleh KabarBursa.com
RI Semakin Terbuka terhadap Investasi Asing, Hanya 5 Sektor yang Dilarang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Indonesia semakin terbuka terhadap investasi asing. Dari sebelumnya, 100 sektor, kini hanya lima sektor yang tidak bisa dimasuki oleh investor asing.

    Rosan menyebutkan, investasi adalah faktor krusial dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

    “Pemerintah saat ini memprioritaskan peningkatan aliran investasi yang berkualitas sebagai bagian dari rencana pembangunan ekonomi jangka panjang, terutama untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Rosan dalam acara 12th US-Indonesia Investment Summit yang diselenggarakan di Jakarta dikutip dari siaran persnya secara tertulis, Rabu, 27 November 2024.

    Kata Rosan lagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh beberapa faktor utama. Konsumsi domestik memberikan kontribusi terbesar, yakni sekitar 53-54 persen, sementara investasi berkontribusi antara 24 hingga 35 persen.

    “Pengeluaran pemerintah menyumbang sekitar 8 hingga 9 persen, sementara ekspor dan impor masing-masing berkontribusi sekitar 2 persen,” papar Rosan.

    Rosan pun menyebutkan, Indonesia semakin terbuka terhadap investasi asing berkat keberadaan Omnibus Law yang merevisi atau sektor-sektor yang sebelumnya tidak diperbolehkan melibatkan investasi asing.

    Dia mengungkapkan, dulu lebih dari 100 sektor tertutup bagi investasi asing. Kini, hanya tersisa lima sektor saja.

    Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Penasihat Khusus Presiden Urusan Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, meski menghadapi tantangan global, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2023 lalu. Katanya, ini menunjukkan kekuatan fondasi ekonomi negara ini. Luhut pun optimis Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada tahun 2024.

    Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi ini juga menekankan keyakinan pemerintah untuk terus memperkuat daya saing ekonomi dengan fokus pada reformasi dan peningkatan efisiensi di seluruh kementerian dan lembaga.

    “Kami yakin Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. Perekonomian tetap solid, dan meskipun ada ketidakpastian global, kami masih memiliki ruang besar untuk tumbuh. Dengan rasio utang terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) yang relatif rendah dan defisit anggaran yang terjaga pada kisaran 2,5 hingga 3 persen, kami optimis perekonomian bisa tetap tumbuh,” ucap Luhut.

    Komdigi Peningkatan Investasi dan Inovasi Digital

    Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mendorong peningkatan investasi serta inovasi di sektor digital sebagai langkah untuk mempererat hubungan kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

    “Kami menginginkan kerja sama yang lebih erat, terutama dalam hal peningkatan investasi dan mendorong lebih banyak inovasi di sektor bisnis digital,” kata Nezar Patria usai menghadiri acara ‘12th US-Indonesia Investment Summit: Golden Indonesia, Charting the Path to 2045 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2024.

    Nezar menjelaskan bahwa investasi dan transfer pengetahuan dari perusahaan teknologi global sangat dibutuhkan untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.

    “Dengan adopsi teknologi ini, kita bisa memberikan nilai tambah (added value) pada proses bisnis yang ada, sehingga menciptakan nilai (value creation) dan membuka peluang kerja (job creation),” tambahnya.

    Nezar menegaskan bahwa transformasi digital menjadi salah satu pilar utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen, yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Oleh karena itu, dia menegaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan berperan sebagai enabler, driver, serta regulator yang akan memperkuat dan memperkaya ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

    “Transformasi digital sangat penting karena akan berkontribusi besar dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tersebut,” pungkasnya.

    Nezar menegaskan pentingnya upaya bersama dalam mengatasi kesenjangan talenta digital di Indonesia. Menurutnya, pada tahun 2023 Indonesia membutuhkan sekitar 10 juta talenta digital, namun ekosistem yang ada hanya mampu menyediakan sekitar 6 juta.

    “Jadi, ada gap sekitar 4 juta talenta digital yang harus kita isi,” ujarnya dalam acara Peluncuran AI Merdeka dengan tema Accelerating AI Adoption for Indonesia Emas 2045 di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 23 November 2024.

    Nezar Patria menyatakan bahwa pemerintah tidak dapat menangani masalah ini sendirian. Oleh karena itu, ia mengajak berbagai pihak, mulai dari perguruan tinggi, industri, hingga komunitas, untuk bergotong royong mencetak talenta digital yang kompeten.

    “Kerja sama yang solid antara semua pihak sangat penting agar kita bisa memperkuat ekosistem ekonomi digital di Indonesia,” tegasnya.

    Sebagai bagian dari upaya ini, dia menyatakan mendukung penuh program AI Merdeka yang diluncurkan oleh Lintasarta, Indosat, dan NVIDIA. Menurut Nezar Patria, inisiatif tersebut sejalan dengan fokus pemerintah untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.

    “Ini adalah program yang sangat baik untuk memantapkan pengembangan talenta digital Indonesia,” ungkap Nezar.

    Dia pun berharap gerakan ini dapat mencetak generasi baru talenta digital Indonesia yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berdaya saing di tingkat global.

    “Saya berharap inisiatif ini, bersama dengan program pengembangan talenta digital lainnya, dapat melahirkan individu-individu berbakat yang dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi