KABARBURSA.COM - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, optimistis target realisasi investasi tahun 2024 akan tercapai. Dia menjelaskan, hingga semester pertama 2024, realisasi investasi baru mencapai 50,3 persen dari total target Rp1.650 triliun yang ditetapkan Presiden Joko Widodo. Sedangkan berdasarkan rencana strategis awal, target tersebut baru tercapai 67 persen dari Rp1.239,3 triliun. Namun, ia yakin tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun.
"Kalau investasi kan target per 6 bulan pertama adalah 50,3 persen. Tapi kita melihat dengan investasi yang terus berjalan dan masuk, Insya Allah kita meyakini target akan tercapai pada akhir tahun ini sebesar Rp1.650 triliun," kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024.
Selain itu, Rosan juga menyampaikan optimismenya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, target investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905 triliun juga dapat tercapai. Menurutnya, apapun target yang ditetapkan, harus ditatap dengan keyakinan. "Kalau kita diberikan target, ya harus optimis," ujarnya.
Namun, Rosan mengeluhkan anggaran Kementerian Investasi/BKPM yang terus menyusut. Ia mengungkapkan, dari pagu anggaran yang diajukan sebesar Rp1,5 triliun untuk tahun 2025, hanya sekitar 43 persen atau Rp681 miliar yang disetujui.
"Karena memang anggarannya ini kan cukup jauh dari yang kita mintakan sebesar 1,5 triliun. Kurang lebih itu harga 43-44 persen yang diberikan," ungkapnya.
Menurutnya, anggaran tersebut akan digunakan secara efektif dengan menyusun skala prioritas. "Kita diminta untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan anggaran yang ada. Dan kami segera akan melakukan penyesuaian dan akan kami laporkan pada hari ini," katanya.
Lebih lanjut, Rosan menekankan pentingnya investasi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Apalagi, kata dia, Prabowo telah menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di periode kepemimpinannya.
Rosan berharap, pengajuan tambahan anggaran bisa disepakati oleh Komisi VI DPR agar sejalan dengan target pertumbuhan investasi. "Harapannya tentunya pertumbuhan investasinya target yang naik, anggarannya juga naik. Bukannya menurun. Tapi ya sekarang kita melihat anggarannya turun ya sudah kita kerjakan yang sebaik mungkin. Tapi ya tentunya ini kan masih berjalan ya. Harapannya dengan dukungan juga tadi yang penuh dari pimpinan dan juga anggota dewan yang terhormat dari Komisi VI," kata Rosan.
Realisasi Investasi Semester I 2024
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp829,9 triliun di semester pertama 2024. Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, realisasi investasi baru mencapai 67 persen jika dibandingkan dengan target rencana strategis sebesar Rp1,239,3 triliun.
Sementara berdasarkan target yang baru ditambahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Rosan, realisasi investasi yang dijalankan pihaknya baru sebesar 50,3 persen dari total target Rp1,650 triliun di semester pertama tahun 2024.
Sedangkan jika berdasarkan wilayah, lanjut Rosan, mayoritas masih di dominasi Pulau Jawa, kendati selisihnya tidak terpaut cukup besar, yakni sebesar 50,2 persen dan 49,8 persen di luar pulau Jawa. Menurutnya, realisasi investasi tersebut cukup merata.
“Realisasi investasi tersebut tentunya cukup merata antara Jawa dan luar Jawa,” kata Rosan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Di sisi lain, Rosan juga menilai komposisi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) seimbang. Adapun rata-rata nilai penanaman modalnya masing-masing 50,8 persen PMA dan 49,2 persen PMDN.
Adapun realisasi investasi sepanjang semester pertama tahun 2024 telah menyerap 1,225,042 tenaga kerja Indonesia.
Untuk menunjang target perekonomian yang ditetapkan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, Rosan mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas).
Dari koordinasi tersebut, Rosan mengungkap prognosa investasi selama masa periode kepemimpinan Prabowo Subianto. Berdasarkan prognosa investasi, total investasi yang ditargetkan sebesar Rp2,793,3 triliun di tahun 2029.
Adapun rinciannya, 2025 ditargetkan PMA sebesar Rp1,868,2 triliun dan PMDN sebesar Rp1,905,4 triliun, sementara 2026 Rp2,119,9 triliun dan Rp2,133,5 triliun, 2027 Rp2,343,8 triliun dan Rp2,373,6 triliun, di tahun 2028 sebesar 2,600,4 triliun dan 2,669,4 triliun, dan 2029 sebesar Rp2,741,9 triliun dan Rp2,793,3 triliun.
Rosan menyebut, angka tersebut masuk dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) target dari investasi sepanjang periode pemerintahan Prabowo Subianto.
“Jadi total investasi yang diharapkan pada akhir tahun 2029 baik yang PMA maupun PMDN, yang PMA adalah 11,674,3 triliun yang PMDN adalah 11,855,5 triliun,” katanya. (*)