KABARBURSA.COM - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan proyeksi mencapai level 7.800 tahun ini.
Dalam RAPBN 2025, belanja negara diperkirakan akan meningkat sebesar 5,9 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp3.613,1 triliun. Pendapatan negara diproyeksikan naik 6,9 persen menjadi Rp2.996,9 triliun. Defisit anggaran pada 2025 diestimasi sebesar 2,53 persen dari PDB, lebih baik dibandingkan defisit tahun ini yang sebesar 2,7 persen.
Pemerintah juga akan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pendidikan, kesejahteraan sosial, dan infrastruktur. Reformasi pajak, perluasan basis pajak, dan peningkatan penerimaan negara bukan pajak direncanakan untuk mendanai anggaran ini.
Pertumbuhan ekonomi pada 2025 diproyeksikan mencapai 5,2 persen, naik dari 5,1 persen pada 2024, dan inflasi diperkirakan turun menjadi 2,5 persen dari 3 persen.
"Anggaran ini mencerminkan perubahan kebijakan fiskal yang signifikan, dengan transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto. Ini mencakup peningkatan belanja untuk inisiatif baru, sambil melanjutkan komitmen terhadap infrastruktur dan kesejahteraan sosial," kata Andrey Wijaya dari RHB Sekuritas dalam risetnya.
Beberapa perubahan utama dalam anggaran termasuk alokasi substansial untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), pemberian makanan bergizi gratis, dan belanja pertahanan. Anggaran pendidikan akan meningkat menjadi Rp722,6 triliun (naik 9,5 persen), perlindungan sosial menjadi Rp504,7 triliun (naik 4 persen), dan kesehatan menjadi Rp197,8 triliun (naik 6,3 persen).
Pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas meski alokasinya turun menjadi Rp400,3 triliun (turun 5,5 persen). Dana transfer daerah akan meningkat 15 persen menjadi Rp919,9 triliun, dan alokasi anggaran ketahanan pangan meningkat 9,1 persen menjadi Rp124,4 triliun.
Untuk mendanai alokasi anggaran, pemerintah akan fokus pada reformasi pajak, perluasan basis pajak, dan pengembangan ekonomi digital. Penerimaan negara bukan pajak juga akan ditingkatkan melalui pengelolaan aset negara dan pajak lingkungan. Penyesuaian tarif layanan publik akan menyeimbangkan biaya dan pengeluaran aktual.
Berikut adalah 10 saham yang diperkirakan akan diuntungkan dari alokasi anggaran dalam APBN 2025 menurut RHB Sekuritas:
- Adaro Energy (ADRO): Target harga Rp3.200
- AKR Corporindo (AKRA): Target harga Rp1.950
- Astra International (ASII): Target harga Rp6.000
- Astra Otoparts (AUTO): Target harga Rp2.800
- Bank Central Asia (BBCA): Target harga Rp12.060
- Bank Mandiri (BMRI): Target harga Rp8.100
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Target harga Rp5.900
- Elnusa (ELSA): Target harga Rp650
- Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA): Target harga Rp3.500
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT): Target harga Rp3.400
Ujian Ketangguhan AUTO
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.