KABARBURSA.COM – Saham-saham Amerika Serikat ditutup melemah tajam pada Senin, 17 November 2025, dengan S&P 500 dan Nasdaq berakhir di bawah indikator teknikal kunci untuk pertama kalinya sejak akhir April.
Investor bersiap menghadapi laporan kinerja kuartalan dari sejumlah peritel besar dan raksasa chip Nvidia, serta menunggu rilis laporan tenaga kerja AS yang lama tertunda pekan ini.
Pelemahan meningkat pada sesi siang hari ketika ketiga indeks utama diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50 hari. Indikator yang banyak diikuti ini dipandang sebagai proksi tren jangka menengah. Dow ditutup di bawah rata-rata 50 hari untuk pertama kalinya sejak 10 Oktober.
Hasil kinerja pekan ini dari peritel besar seperti Walmart, Home Depot, dan Target akan menandai penutup musim laporan kuartalan. Saham Home Depot, yang akan merilis laporan pada Selasa sebelum pembukaan pasar, ditutup turun 1,2 persen.
Investor juga menantikan laporan pekerjaan AS untuk bulan September, yang akan dirilis pada Kamis setelah penutupan pemerintahan AS berakhir pekan lalu.
“Investor menunggu dua hal besar: gambaran kondisi konsumen dan laba Nvidia,” ujar Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments di New York. Ia mencatat bahwa “konsumen berpotensi melemah, bukan menguat.”
Ia juga mengatakan pasar sedang berkonsolidasi setelah mencatat kenaikan kuat sepanjang tahun. S&P 500 masih naik 13,4 persen sejak awal tahun.
Nvidia, perusahaan dengan nilai pasar terbesar di dunia dan pusat perdagangan saham bertema kecerdasan buatan di Wall Street, dijadwalkan merilis laporan pada Rabu setelah penutupan pasar. Sahamnya turun 1,9 persen pada Senin dan menjadi penekan terbesar bagi Nasdaq dan S&P 500.
Saham-saham ditekan bulan ini oleh kekhawatiran bahwa euforia AI telah mendorong valuasi ke tingkat yang mahal.
Dow Jones Industrial Average turun 557,24 poin atau 1,18 persen ke 46.590,24. S&P 500 melemah 61,70 poin atau 0,92 persen ke 6.672,41, sedangkan Nasdaq Composite turun 192,51 poin atau 0,84 persen ke 22.708,08.
Ini adalah pertama kalinya S&P 500 dan Nasdaq ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari sejak 30 April.
Di antara saham yang menguat, induk Google, Alphabet, naik 3,1 persen setelah Berkshire Hathaway mengungkapkan kepemilikan saham senilai USD4,3 miliar di perusahaan tersebut.
Berkshire juga kembali memangkas kepemilikannya di Apple, yang sahamnya ditutup turun 1,8 persen pada Senin.
Di antara saham yang melemah, Dell Technologies anjlok 8,4 persen dan Hewlett Packard Enterprise turun 7 persen setelah keduanya mendapat penurunan peringkat dari Morgan Stanley.
Investor juga mencermati pandangan mengenai prospek pasar saham tahun depan. Broker Morgan Stanley memperkirakan saham AS akan mengungguli pasar global lainnya tahun depan dan lebih memilih ekuitas global dibanding kredit dan obligasi pemerintah.
Jumlah saham turun melampaui saham naik dengan rasio 4,03 banding 1 di NYSE. Terdapat 90 saham mencapai level tertinggi baru dan 248 saham menyentuh level terendah baru di NYSE.
Di Nasdaq, 1.168 saham naik dan 3.577 saham turun, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan 3,06 banding 1.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 19,06 miliar saham, dibanding rata-rata sekitar 20 miliar untuk sesi penuh dalam 20 hari perdagangan terakhir. (*)