KABARBURSA.COM – Saham-saham Eropa melemah pada Senin, 17 November 2025, karena investor menahan diri mengambil posisi besar menjelang laporan tenaga kerja AS yang telah lama ditunggu dan dapat memberi kejelasan mengenai kondisi ekonomi terbesar di dunia.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,5 persen ke 571,68 poin. Indeks regional lainnya juga melemah, dengan DAX Jerman turun 1,2 persen.
Kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga Federal Reserve mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat serta valuasi saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi telah memicu aksi jual global pekan lalu; saham-saham Eropa pada Jumat mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari sebulan.
Selera risiko pekan ini diperkirakan akan diuji oleh laporan pekerjaan AS untuk September yang akan dirilis pada Kamis, serta laporan kinerja dari Nvidia, indikator utama sektor AI global, yang akan dirilis pada Rabu.
Di tempat lain, Jepang bergerak meredakan sengketa yang meningkat dengan China terkait Taiwan, yang mendorong Beijing meminta warganya menghindari perjalanan ke negara tetangga di Asia Timur tersebut.
“Isu terbesar bagi Eropa adalah perang kata-kata antara China dan Jepang terkait Taiwan. Sektor barang mewah dan saham-saham yang terkait China sedang berada di bawah tekanan karena hal itu,” kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.
Saham-saham mewah Eropa seperti Burberry (Inggris) dan LVMH (Prancis) turun masing-masing 6,6 persen dan 2 persen.
Saham keuangan, termasuk bank dan perusahaan asuransi, juga menekan indeks STOXX pada Senin. Sektor ritel turun 2,3 persen, dengan JD Sports anjlok 4,7 persen.
Di antara saham individual, Saab naik 2,5 persen setelah perusahaan tersebut menandatangani kontrak jet tempur senilai 3,1 miliar euro (USD3,62 miliar) dengan Kolombia.
Saham raksasa periklanan Inggris, WPP, melonjak 11 persen setelah laporan menyebutkan perusahaan tersebut menarik minat akuisisi dari pesaing Prancis, Havas, serta beberapa firma ekuitas swasta.
FLSmidth & Co turun 6,4 persen setelah perusahaan industri asal Denmark itu mengumumkan CEO Mikko Keto akan mengundurkan diri dan meninggalkan perusahaan.
Selain itu, Komisi Eropa pada Senin memproyeksikan ekonomi zona euro akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada 2025.
Imbal hasil obligasi acuan zona euro (Bund) juga turun, sebagian menghapus kenaikan sesi sebelumnya, karena pasar menilai bahwa diperlukan waktu untuk menilai kondisi ekonomi secara akurat sementara lembaga-lembaga pemerintah AS menangani penumpukan data yang tertunda. (*)