Logo
>

Tesla Hentikan Produksi Mobil Listrik, Beralih ke Robotaxi

Ditulis oleh Yunila Wati
Tesla Hentikan Produksi Mobil Listrik, Beralih ke Robotaxi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tesla akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi mobil listrik (EV) konvensional. Menurut Elon Musk, CEO Tesla,  mereka akan beralih sepenuhnya ke kendaraan otomatis tanpa sopir untuk layanan ride-hailing, atau yang dikenal dengan istilah robotaxi.

    Langkah ini tidak hanya menjadi pusat perbincangan, tetapi juga memicu kekecewaan di kalangan investor yang mengharapkan Tesla terus memproduksi EV konvensional untuk pasar luas.

    Dalam laporan pendapatan Tesla untuk kuartal ketiga 2024, yang disampaikan pada Rabu, 23 Oktober 2024, Musk secara terbuka menyatakan bahwa perusahaan tidak lagi berencana meluncurkan model mobil listrik non-otonom seharga USD25.000 seperti yang dijanjikan sebelumnya. Ia bahkan menganggap pengembangan mobil listrik konvensional tanpa fitur self-driving sebagai hal yang "sia-sia".

    “Saya pikir memiliki model mobil listrik reguler seharga $25.000 tidak ada gunanya. Itu konyol. Itu sepenuhnya bertentangan dengan apa yang kita yakini," ujar Musk.

    Pernyataan ini tentu mengejutkan para investor yang telah lama menantikan model EV murah dari Tesla. Harapan mereka bahwa perusahaan akan menembus pasar massal dengan kendaraan listrik yang lebih terjangkau kini harus pupus.

    Alih-alih memenuhi permintaan pasar untuk EV konvensional, Tesla tampaknya mengambil pendekatan yang lebih revolusioner, mengarahkan seluruh energi dan sumber daya mereka pada pengembangan kendaraan otonom sepenuhnya.

    Fokus Penuh pada Robotaxi

    Elon Musk mengungkapkan, semua kendaraan Tesla di masa depan akan dilengkapi dengan teknologi otomatis. Robotaxi menjadi andalan baru yang akan dibawa ke pasar global. Tesla bahkan telah meluncurkan model robotaxi pertama mereka yang dinamai "Cybercab" pada awal bulan Oktober 2024 dalam sebuah acara di Los Angeles.

    Cybercab, sebuah kendaraan futuristik dengan dua tempat duduk, dibanderol dengan harga USD30.000. Kendaraan ini dirancang tanpa roda kemudi dan pedal, sepenuhnya mengandalkan sistem self-driving yang dikembangkan oleh Tesla.

    Dengan konsep yang diambil dari dunia fiksi ilmiah ala Hollywood, Musk berani mengklaim bahwa Cybercab adalah masa depan transportasi. Ia juga menargetkan bahwa kendaraan robotaxi ini akan dapat beroperasi sepenuhnya pada tahun 2027 mendatang.

    Namun, langkah ini tidak lepas dari tantangan. Para ahli dan regulator mempertanyakan apakah Cybercab akan mudah mendapatkan persetujuan untuk penggunaan komersial, mengingat kendaraan ini tidak memiliki kontrol manual seperti setir dan pedal. Kekhawatiran ini berkaitan dengan keselamatan dan regulasi yang mengatur kendaraan tanpa pengemudi di jalan raya.

    Investor Kecewa

    Peralihan fokus Tesla dari EV murah menuju robotaxi otomatis membuat banyak investor merasa kecewa. Selama bertahun-tahun, para pemegang saham dan pengamat industri berharap Tesla akan merilis model mobil listrik dengan harga terjangkau untuk publik luas, memenuhi permintaan global terhadap EV yang lebih murah dan ramah lingkungan.

    Namun, Musk menganggap bahwa investasi besar dalam EV konvensional tidak sejalan dengan visi jangka panjang Tesla, yang percaya bahwa mobil listrik harus sepenuhnya otomatis.

    “Ini bukan sekadar membuat mobil listrik; ini tentang menciptakan revolusi transportasi di mana kendaraan otonom menjadi norma,” kata Musk dalam laporan tersebut.

    Keputusan Tesla untuk menghentikan fokus pada EV reguler juga merupakan bukti kuat bahwa perusahaan melihat masa depan transportasi sebagai layanan ride-hailing otomatis.

    Model bisnis ini memungkinkan kendaraan untuk beroperasi tanpa pengemudi dan mengangkut penumpang dari satu titik ke titik lain, layaknya taksi tanpa sopir. Ini sejalan dengan visi Musk yang telah lama menyatakan bahwa self-driving cars adalah solusi untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan kemacetan di perkotaan.

    Meski Musk sangat optimis, perjalanan menuju revolusi robotaxi tidak akan mudah. Teknologi self-driving masih menghadapi banyak tantangan teknis, termasuk kemampuan kendaraan untuk merespons situasi lalu lintas yang kompleks dan tak terduga. Selain itu, ada hambatan regulasi yang signifikan di berbagai negara, di mana otoritas lalu lintas dan keselamatan jalan belum sepenuhnya yakin bahwa kendaraan otonom sudah siap untuk digunakan secara luas.

    Sebagian besar negara masih menerapkan aturan ketat yang mengharuskan kendaraan memiliki kontrol manual, dan ini bisa menjadi penghalang bagi Tesla untuk meluncurkan robotaxi secara global. Namun, Musk yakin bahwa dengan kemajuan teknologi dan dukungan inovasi, masalah ini bisa diatasi dalam beberapa tahun mendatang.

    Peralihan fokus Tesla dari mobil listrik konvensional ke robotaxi otomatis adalah langkah berani yang memperkuat visi jangka panjang Elon Musk. Dengan meluncurkan Cybercab, Tesla berharap menjadi pelopor dalam dunia kendaraan tanpa pengemudi, meski tantangan teknis dan regulasi masih harus dihadapi.

    Langkah ini jelas mengecewakan para investor yang berharap Tesla akan terus mengembangkan mobil listrik murah untuk pasar massal. Namun, jika rencana robotaxi Musk berhasil, Tesla bisa berada di garis depan dalam revolusi transportasi otonom, mengubah cara manusia bepergian di seluruh dunia.

    Seiring dengan perkembangan teknologi self-driving dan regulasi yang mungkin menyesuaikan di masa depan, Tesla tampaknya siap untuk mendefinisikan ulang industri otomotif dengan kendaraan tanpa pengemudi yang sepenuhnya otomatis. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah keputusan ini akan membawa kesuksesan besar atau menghadapi tantangan yang lebih berat di depan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79