KABARBURSA.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengumumkan bahwa pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) diundur dari September ke Oktober 2024. Penundaan ini disebabkan oleh kebutuhan pemerintah untuk memastikan kesiapan hunian bagi ASN di IKN.
Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan bahwa pemindahan ASN tidak boleh dilakukan sebelum tempat tinggal mereka benar-benar siap.
Azwar Anas menjelaskan, Kementerian PAN-RB telah berkoordinasi dengan sekretariat jenderal dari berbagai kementerian dan lembaga, dan saat ini pemerintah sedang menunggu penyelesaian apartemen yang akan menjadi hunian bagi ASN. Sebanyak 47 tower apartemen dijadwalkan selesai pada Oktober 2024, dengan 12 tower akan dialokasikan untuk TNI/Polri.
Pemerintah sedang mempersiapkan dua skenario terkait pemindahan ASN. Jika tidak ada pembagian hunian antara ASN yang belum dan sudah berkeluarga, sekitar 1.700 ASN akan dipindahkan ke IKN.
Namun, jika terjadi pembagian hunian, jumlah ASN yang dipindahkan bisa mencapai 3.200 orang. Presiden menegaskan bahwa ASN yang sudah berkeluarga tidak akan berbagi apartemen, sehingga setiap ASN berkeluarga akan mendapatkan satu apartemen.
Lebih lanjut, Azwar Anas menyebutkan bahwa total 60 ribu ASN akan ditempatkan di IKN, termasuk sekitar 2 ribu ASN yang merupakan penduduk asli Kalimantan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan persaingan yang sehat dan menunjukkan keberpihakan pemerintah pusat kepada penduduk lokal Kalimantan.
Desain Mewah Rumah ASN
Pemerintah sedang mempersiapkan pemindahan sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk memindahkan pusat pemerintahan. Pada tahap awal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun 47 tower hunian yang akan diselesaikan pada Oktober 2024.
Setiap tower terdiri dari 60 unit rumah susun (rusun), dengan fasilitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ASN.
Setiap unit rusun ASN di IKN memiliki luas 98 m² dan dilengkapi dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, ruang kerja, dan ruang makan yang terintegrasi. Selain itu, rusun ini juga dilengkapi dengan teknologi rumah pintar, termasuk sistem smart lock door yang memungkinkan penghuni membuka pintu menggunakan PIN, serta kontrol jarak jauh untuk alat elektronik seperti pendingin ruangan dan lampu yang dapat dioperasikan melalui gawai.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun ASN di IKN, Ricky Fernandez, menjelaskan bahwa teknologi pintar ini dirancang untuk mempermudah ASN dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk mengontrol suhu ruangan dan mematikan lampu dari jarak jauh.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah menyiapkan skenario pemindahan ASN berdasarkan kapasitas hunian. Jika tidak ada pembagian hunian, sekitar 1.700 ASN akan pindah pada Oktober 2024, namun jika terjadi pembagian, jumlah ASN yang dipindahkan bisa mencapai 3.200 orang. Sebagian dari 47 tower yang disiapkan juga akan dialokasikan untuk TNI-Polri.
12 Tower Siap Huni
Sebanyak 12 tower hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan rampung pada awal Agustus 2024. Hunian tersebut akan digunakan sebagai akomodasi bagi tamu undangan VIP pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 di IKN.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa dari total 47 tower yang direncanakan, 12 tower hunian ASN sudah selesai 100 persen, hanya tinggal tahap penyelesaian akhir. PUPR mendapatkan amanat untuk menyediakan fasilitas hunian bagi ASN, pekerja konstruksi, serta aparat penegak hukum di IKN. Selain itu, fasilitas ini juga mencakup rumah bagi menteri.
Hunian yang sudah rampung ini akan digunakan sebagai akomodasi sementara bagi para peserta yang terlibat dalam upacara 17 Agustus di IKN. Tower B dan Tower C adalah dua dari 12 tower yang telah selesai, dengan sebagian besar proses penyelesaian akhir yang sudah hampir selesai.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas, mengumumkan bahwa pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) diundur dari September ke Oktober 2024. Penundaan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan hunian ASN sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Pemerintah sedang menyelesaikan 47 tower apartemen, termasuk 12 tower yang dialokasikan untuk TNI/Polri. Ada dua skenario pemindahan ASN: jika tidak ada pembagian hunian, 1.700 ASN akan dipindahkan, sedangkan jika ada pembagian, jumlahnya bisa mencapai 3.200 ASN.
Selain itu, total 60 ribu ASN direncanakan akan dipindahkan ke IKN, dengan prioritas bagi ASN yang merupakan penduduk asli Kalimantan, guna menciptakan persaingan yang sehat dan menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada penduduk lokal. Pemerintah sedang membangun 47 tower hunian ASN, dengan desain rusun modern berteknologi pintar yang dilengkapi fasilitas lengkap, seperti smart lock door dan kontrol jarak jauh untuk alat elektronik.
Sebanyak 12 tower hunian ASN telah selesai pada awal Agustus 2024 dan akan digunakan sebagai akomodasi bagi tamu undangan VIP pada upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di IKN pada 17 Agustus 2024.(*)
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.