KABARBURSA.COM - Tiga indeks utama di Wall Street kompak mengalami penurunan pada perdagangan Senin, 4 November 2024 yang penuh dengan ketidakpastian jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Selain itu risalah Federal Reserve (The Fed) dinantikan para investor.
Seperti dilansir dari Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 257,59 poin, atau 0,61 persen, ke 41.794,60, S&P 500 turun 16,11 poin, atau 0,28 persen, ke 5.712,69, dan Nasdaq Composite turun 59,93 poin, atau 0,33 persen, ke 18.179,98. Dow Jones sempat merosot lebih dari 400 poin sepanjang perdagangan, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq alami fluktuasi.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,37 berbanding 1 di NYSE dan rasio 1,01 berbanding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 10 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan empat titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 66 titik tertinggi baru dan 128 titik terendah baru.
Adapun volume di bursa AS mencapai 11,31 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Pemilihan yang berlangsung pada tanggal 5 November 2024 waktu setempat, semakin dinantikan warga AS. Sementara itu kandidat presiden Donald Trump dan Kamala Harris sama-sama berusaha untuk mendapatkan keunggulan di hari terakhir penuh dalam pemilihan yang menurut jajak pendapat sangat ketat. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menentukan pemenangnya.
Beberapa perdagangan yang dikenal sebagai "Trump trades" terlepas setelah jajak pendapat terbaru menunjukkan Harris, wakil presiden dari Partai Demokrat, unggul di Iowa, yang memicu penurunan nilai dolar AS, imbal hasil Treasury, dan bitcoin. Trump Media & Technology Group ditutup naik 12,37 persen, setelah sebelumnya turun hampir 6 persen.
Seiring dengan jajak pendapat Iowa, peluang kemenangan Harris melawan mantan presiden dari Partai Republik tersebut meningkat di beberapa situs taruhan, yang banyak diikuti oleh pelaku pasar sebagai indikator pemilu.
"Karena kita harus menunggu hingga Kamis atau lebih untuk mengetahui siapa pemenangnya, sayangnya ini akan menjadi minggu yang cukup bergejolak," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.
"Laporan laba berjalan baik, The Fed masih kemungkinan akan menurunkan suku bunga, satu-satunya ketidakpastian yang nyata adalah pemilu, dan semoga itu segera selesai sehingga investor dapat kembali berinvestasi," sambung Stovall.
Ekonom dan kepala strategi pasar di New York Life Investments Lauren Goodwin menilai para investor kesulitan membaca arah pasar karena sulitnya memprediksi hasil pemilu kali ini. Pemilu AS bukan hanya menentukan presiden dan wakil presiden tetapi juga partai yang akan menguasai Kongres.
"Pemilu kali ini sangat sulit diprediksi. Saya maupun siapa pun tak punya keunggulan untuk menebak hasilnya. Jadi, pergerakan pasar terasa serba tidak pasti," ungkap Goodwin.
Lebih lanjut obligasi Treasury 10 tahun terakhir turun 6,4 basis poin (bps) menjadi 4,299 persen, setelah sebelumnya turun hingga 10 bps. Perdagangan yang fluktuatif diperkirakan akan berlanjut hingga pemilu diputuskan dan investor lebih jelas tentang kebijakan pemerintah. Imbal hasil 10 tahun telah turun selama lima bulan berturut-turut sebelum melonjak sekitar 48 bps pada bulan Oktober.
Russell 2000 naik 0,4 persen karena penurunan imbal hasil mendukung saham berkapitalisasi kecil, yang dianggap lebih mungkin mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih rendah.
Indeks Volatilitas CBOE, yang juga dikenal sebagai "Indeks Ketakutan" Wall Street, naik tipis ke 21,94 dan tetap di atas rata-rata jangka panjangnya di 19,46 saat mendekati level tertinggi dua bulan yang dicapai minggu lalu di 23,42.
Investor sebagian besar memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada pengumuman kebijakan pada Kamis, 7 November 2024 dengan alat FedWatch CME menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan 98 persen untuk pemangkasan, dengan hanya kemungkinan 2 persen bahwa bank sentral mempertahankan suku bunga tetap.
Sektor S&P dengan kinerja terbaik adalah energi, yang naik 1,87 persen seiring dengan kenaikan harga minyak setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana peningkatan produksi.
Raksasa chip Nvidia naik 0,48 persen. Pada Jumat, 8 November 2024, S&P Dow Jones Indices menyatakan bahwa perusahaan ini akan menggantikan Intel dalam Dow Jones Industrial Average. Saham Intel turun 2,93 persen, yang membebani Dow.
Operator hotel Marriott International turun 1,59 persen setelah menurunkan proyeksi laba 2024 karena permintaan perjalanan domestik yang lemah di AS dan China.
Constellation Energy menjadi saham dengan performa terburuk di S&P 500, jatuh 12,46 persen. Pada Jumat, 8 November 2024 Federal Energy Regulatory Commission menolak kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas daya pusat data Amazon yang terhubung langsung dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Talen Energy di Pennsylvania. Keputusan ini berdampak negatif pada sektor utilitas, yang turun 1,21 persen. (*)