Logo
>

Tingkatkan Infrastruktur Digital, BRI Bakal Manfaatkan Blockchain 

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tingkatkan Infrastruktur Digital, BRI Bakal Manfaatkan Blockchain 

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tengah berupaya mengembangkan proyek percontohan berbasis teknologi blockchain sebagai langkah menjaga transparansi, keamanan transaksi bisnis, dan rantai pasok.

    Adapun hal itu terungkap dalam perhelatan Indonesia Blockchain Conference (IBC) di Bali, beberapa waktu lalu.

    Head of Digital Banking Development Department BRI, Nitia Rahmi mengaku, perseroan berkomitmen untuk mengeksplorasi Web3 dan mengembangkan solusi berbasis blockchain dengan membentuk tim sertifikasi khusus.

    Sebagaimana diketahui, sebagai salah satu perbankan plat merah, BRI memiliki jumlah nasabah yang besar, yakni 82,2 juta nasabah berdasarkan data per Maret 2024. Adapun angka tersebut setara dengan 29,10 persen dari total populasi Indonesia saat ini.

    “Hal ini (eksplorasi Web3) bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur digital dan kemampuan inovasi kami, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan teknologi,” kata Nitia dalam keterangannya, dikutip Kamis, 26 Septembet 2024.

    Senada dengan langkah BRI, salah satu platform perdagangan aset kripto pertama yang mendapat lisensi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Pluang, juga menilai perlu pentingnya kebijakan yang mendukung perkembangan industri dan memberikan perlindungan ke konsumen di Indonesia.

    Chief Operating Officer (COO) Pluang, Stella Lukman menuturkan, strategi yang hendak diambil mesti visioner sejalan dengan tantangan perkembangan teknologi. Pemanfaatan blockchain dinilai perlu untuk menguatkan perlindungan bagi konsumen pemilik aset kripto.

    Diketahui, aset kripto mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hingga Juni 2024, total pengguna kripto mencapai 20,24 juta. Karenanya, Stella menekankan, kerangka regulasi yang dinamis dan adaptif dibutuhkan agar industri tetap relevan dalam menghadapi perubahan cepat di dunia digital.

    “Pendekatan yang berpandangan jauh ke depan akan memperkuat daya saing sektor kripto di pasar global, sekaligus menjaga perlindungan bagi konsumen,” kata Stella.

    Sementara itu, Deputi Direktur Pengembangan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Satrio Nugroho menyebut bahwa pihaknya tengah merancang regulasi ihwal pengembangan teknologi blockchain.

    “OJK sedang merancang regulasi untuk mendukung pengembangan teknologi blockchain sekaligus menjaga tata kelola yang baik,” katanya.

    Perhetalan Indonesia Blockchain Conference

    Ketua Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Robby menuturkan, IBC merupakan wadah berbagi wawasan dan membuka peluang kolaborasi bagi para pegiat blockchain. Di sisi lain, perhelatan tersebut dia merupakan ruang dialog antara pemerintah dan industri.

    Adapun IBC sendiri dianggap sebagai momentum perluas jaringan internasional dan memperkuat kemitraan lintas negara dalam mengatasi tantangan di ekosistem blockchain dan aset kripto. Gelaran IBC sendiri didukung oleh BRI dan Pluang dengan partisipan sekitar 300 peserta yang terdiri dari pelaku industri, investor, akademisi, dan pemerintah dari beberapa negara tetangga, diantaranya Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

    “IBC diharapkan menjadi platform bagi pegiat blockchain untuk berbagi wawasan dan berkolaborasi, sekaligus dapat memfasilitasi dialog antara pemerintah dan industri, baik lokal maupun internasional, guna menciptakan regulasi yang adaptif dan mengakselerasi inovasi pada ekosistem blockchain dan aset kripto,” ungkap Robby.

    Di samping itu, gelaran IBC juga diharapkan mampu menarik investor untuk mendorong pertumbuhan startup dan proyek-proyek blockchain. Dengan begitu, kata Robby, pembangunan ekosistem digital dapat dipacu.

    “Selain itu, hasil diskusi di acara IBC ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk mendukung pertumbuhan startup dan proyek berbasis blockchain, sehingga dapat mempercepat kemajuan serta memperkuat pengembangan ekosistem digital,” jelasnya.

    Sementara itu, Bank Indonesia juga mengungkap tengah menjajaki kerja sama internasional dalam mengatasi persoalan yang muncul seiring dengan perkembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) di Indonesia.

    “Kami sedang menjajaki kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan dalam transaksi digital," ujar Ekonom Senior Bank Indonesia, Akhmad Ginulur.

    BBRI Raup Laba Bersih Rp4,8 Triliun

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham BBRI, Rabu, 25 September 2024, melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan untuk bulan Agustus 2024, dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu 51 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) dan 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY).

    Dengan hasil ini, total laba bersih BBRI selama delapan bulan pertama tahun 2024 (8M24) telah mencapai Rp36,2 triliun, meningkat 4 persen YoY.

    Mengutip hasil riset Stockbit yang dipublikasikan oleh Rahmanto Tyas Raharja, Lead Investment Analyst di Stockbit hari ini, kinerja positif BBRI didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, pertumbuhan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) yang kuat, yang tercatat mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan.

    Pendapatan Non-Interest Income (NII) BBRI meningkat menjadi Rp5,4 triliun, mengalami kenaikan 18 peren MoM dan 65 persen YoY, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dan pendapatan lainnya. Meskipun ada sedikit penurunan pada Net Interest Income, rasio Net Interest Margin (NIM) tetap stabil di level 6,4 persen.

    Namun, perlu dicatat bahwa beban operasional (opex) mengalami kenaikan sebesar 13 persen MoM. Meskipun demikian, opex tetap terjaga berkat penurunan beban gaji yang signifikan, yakni sebesar 28 persen MoM. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi