Logo
>

Tol IKN Seksi 6B dan 6C Ditargetkan Rampung Juni 2025

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Tol IKN Seksi 6B dan 6C Ditargetkan Rampung Juni 2025

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 6B Outer Ring Road-Sp ITCHI dan Akses Tol IKN Seksi 6C Sp ITCHI-Simpang 1B di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dijadwalkan selesai pada Juni 2025. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan proyek ini bisa segera dimanfaatkan. Hal ini disampaikan Basuki setelah meninjau langsung progres pembangunan tol tersebut pada Minggu, 15 September 2024.

    Basuki menilai proses pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 6B dan 6C sudah menunjukkan hasil yang baik dan rapi. Ia mengimbau percepatan pelaksanaan agar tol ini dapat segera digunakan sesuai target. "Sudah bagus dan rapi. Target selesai Juni 2025," ucap Basuki dalam keterangannya, Senin, 16 September 2024.

    Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga, menambahkan perlu dilakukan penghijauan di area Jalan Tol IKN Seksi 6B-6C sebagai upaya pengendalian erosi lahan.

    Ia menyarankan metode yang sukses diterapkan di Jalan Tol IKN Seksi 3A-3B, yaitu menggunakan teknik taplok yang melibatkan tanaman, media tumbuh, dan pupuk. Menurut Danis, tanaman Fidelia bisa menjadi pilihan yang tepat karena pertumbuhannya rapat dan memberikan tampilan yang baik secara visual.

    Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 1 dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Andre Sirait, menjelaskan Jalan Tol Seksi 6B memiliki panjang 5,7 kilometer, sedangkan Seksi 6C sepanjang 5,6 kilometer.

    Progres pembangunan Seksi 6B telah mencapai 41 persen dengan kontraktor pelaksana Brantas Abipraya-Bumi Karsa-CPA KSO. Untuk Seksi 6C, progres fisiknya sudah 77,35 persen dengan kontraktor PP-Waskita-YPP KSO. "Pekerjaan strukturnya sudah selesai di Seksi 6B, tinggal proses cut and fill. Sedangkan untuk Seksi 6C, pekerjaan strukturnya sudah mencapai 58,32 persen," ujar Andre.

    Pembangunan Jalan Tol Seksi 6B mencakup satu jembatan sepanjang 370 meter, dua overpass sepanjang 82 meter, slab on pile di dua lokasi, dan 24 box culvert. Di sisi lain, Jalan Tol Seksi 6C melibatkan pembukaan jalan baru di area KIPP, dilengkapi dengan perkuatan lereng, pembangunan box culvert, box Multi Utility Tunnel (MUT), secant pile, DPT, dan Jembatan Pelengkung.

    Mal Nusantara Duty Free

    Demi menarik minat publik ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya menyiapkan strategi dengan menghadirkan Mal Nusantara duty free. Pusat perbelanjaan bebas pajak ini akan dibangun oleh Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma–dikenal juga sebagai Aguan. Langkah ini diklaim bisa memicu keramaian dan meningkatkan daya tarik IKN bagi masyarakat.

    Mal ini dirancang untuk menjadi salah satu komponen ekosistem pendukung di IKN, melengkapi berbagai proyek lainnya seperti hotel, rumah sakit, sekolah, dan universitas yang sudah ada. “Mal Nusantara duty free akan memunculkan keramaian di IKN,” kata Jokowi kepada Wartawan di IKN, Jumat, 13 September 2024.

    Dengan semakin lengkapnya fasilitas di IKN, Jokowi berencana mempercepat pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) secara besar-besaran ke sana. Namun, Jokowi tidak mengungkapkan besaran investasi yang akan dikucurkan oleh Konsorsium Aguan untuk proyek mal ini. Ia berharap kehadiran mal dan fasilitas lainnya akan menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang ke IKN.

    Sebelumnya, salah satu anggota Konsorsium Nusantara, Franky Oesman Widjaja, telah memberikan bocoran mengenai rencana ini. Konsorsium Nusantara akan mengembangkan lahan seluas 200 hektare di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk proyek-proyek seperti Swissotel dan Botani Garden.

    Franky menekankan pembangunan mal duty free ini dirancang untuk menarik minat penduduk dan menciptakan keramaian di IKN. “Duty free shopping lah gitu ya. Untuk di sana supaya attract crowd lah ke sana ya. Jadi kan tujuannya supaya bisa jadi hidup lah,” ujar Franky.

    Dengan langkah ini, pemerintah berharap bahwa ekosistem pendukung di IKN akan semakin lengkap dan siap menjadi ibu kota baru yang menarik bagi masyarakat.

    Khawatir Cuma Jadi Penonton

    Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Susanto, sebelumnya mengungkapkan kondisi masyarakat lokal di sekitar IKN. Awalnya, Bambang menyebut berdasar penglihatannya, IKN sekarang ini memiliki dua wajah yang sangat kontras.

    Dua wajah yang dimaksud adalah, satu sisi IKN terlihat seperti sebuah kota modern yang sedang dibangun, tapi di sisi lain masih terlihat ketimpangan hidup masyarakat lokal.

    "Sekarang ini ada dua wajah di IKN. Satu wajah modern, ditunjukkan kemarin saat 17 Agustus dan sampai akhir tahun. Satu lagi wajah Kecamatan Sepaku, dengan 39.900 orang (penduduk). Mereka saudara-saudara kita yang sudah ada di sana lebih dulu,” kata Bambang di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024, lalu.

    Menurut dia, ketika melakukan pembangunan IKN seharusnya juga memikirkan masyarakat yang sudah lebih dulu ada di sana, seperti masyarakat di Kecamatan Sepaku, agar tidak hanya menjadi penonton.

    “Kita harus menghormati mereka, kita harus tingkatkan mereka, supaya mereka tidak hanya menjadi penonton,” ujar Bambang.

    Selain itu, dia menegaskan, bahwa pembangunan IKN ini tidak dari nol, karena di kawasan itu sudah ada penduduk asli yang diperkirakan mencapai 214.000 orang. “Jadi kalau ada yang bilang, IKN ini dimulai dari nol, menurut saya tidak. Sudah ada lebih dulu penduduk lokal di sana. IKN itu sudah memiliki 214.000 orang,” jelas Bambang.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).