KABARBURSA.COM - Kementerian Pertanian mengajak investor asal Vietnam untuk mengembangkan industri sapi perah dan pengolahan susu di Sulawesi Tengah. Inisiatif investasi susu ini akan membantu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, yang salah satu komponennya adalah pemberian susu, sebuah program andalan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Salah satu program utama Presiden Terpilih Prabowo Subianto adalah penyediaan makanan bergizi untuk siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui. Salah satu komponen makan bergizi adalah susu,” jelas Staf Ahli Menteri Pertanian, Nasrulloh, dalam rapat di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kota Palu, Selasa, 24 September 2024, dikutip dari Antara.
Nasrulloh menjelaskan, Kementan membawa TH Group, perusahaan peternakan dan industri susu terbesar di Vietnam yang memenuhi 50 persen kebutuhan susu negara tersebut. “Ini hasil dari kunjungan Menteri Pertanian ke Vietnam, dan TH Group bersedia berinvestasi di Indonesia,” ungkap Nasrulloh.
Berdasarkan laman thgroupglobal.com, TH Group telah mengembangkan peternakan sapi di berbagai provinsi Vietnam sejak 2009. Mereka mengoperasikan berbagai proyek makanan dan minuman, termasuk produksi susu segar, susu kacang, sayur, herbal, air murni, dan jus buah.
Nasrulloh menambahkan, pemerintah menawarkan TH Group untuk berinvestasi di Napu, Sulawesi Tengah, sesuai hasil survei. Dia berharap lokasi tersebut sesuai harapan TH Group. "Status tanah dari Bank Tanah sudah selesai," katanya.
Nasrulloh juga mengajak pemerintah daerah untuk membantu mempercepat realisasi investasi ini sehingga program bisa segera berjalan. Menurut data Bank Tanah, tersedia lahan seluas 6.647 hektar di Napu, Poso, dengan akses jalan provinsi yang memadai, sekitar 117 km dari Kota Palu.
Impor Melonjak
Badan Pusat Statistik atau BPS sebelumnya mencatat adanya peningkatan impor sapi atau lembu hidup pada Agustus 2024, naik 44,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tren ini muncul menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden yang memiliki program unggulan susu gratis.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebutkan secara bulanan (month-to-month), impor sapi ini justru mengalami penurunan sebesar 22,09 persen. “Impor binatang hidup jenis lembu kalau di HS-nya itu secara bulanan turun 22,09 persen, sedangkan secara tahunan naik 44,09 persen. Dan secara kumulatif naik 40,22 persen,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Selasa, 17 September 2024.
Berdasarkan data BPS, sapi impor ini mayoritas berasal dari Australia. Pada Agustus 2024, Indonesia mengimpor sapi senilai 44,75 juta dolar AS dari negara tersebut, setara dengan sekitar 686,15 miliar rupiah. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2024 yang mencapai 57,44 juta dolar AS.
Secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2024, total impor sapi mencapai 340,23 juta dolar AS, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 242,65 juta dolar AS. Volume impor sapi pun turut melonjak, mencapai 129.735 ton pada tahun 2024, naik dari 81.248 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya impor sapi ini juga berdampak pada neraca perdagangan Indonesia dengan Australia, mencatatkan defisit senilai 549,7 juta dolar AS. Meskipun demikian, defisit ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 600 juta dolar AS dan Agustus 2023 sebesar 678,6 juta dolar AS.
Sebelumnya, sapi menjadi salah satu komoditas penting untuk meningkatkan produksi susu di Indonesia. Program susu gratis menjadi salah satu prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming. Pemerintah bahkan berencana mendatangkan 1,3 juta sapi perah dari luar negeri guna mendukung program tersebut.
Kementerian Pertanian baru-baru ini mengumumkan kerja sama investasi untuk pengembangan 100.000 ekor sapi perah di Indonesia. Kerja sama ini akan dilakukan antara PT Asiabeef Biofarma Indonesia (Asiabeef) dan Agropecuaria 31 (31 Group) dengan nilai investasi mencapai 4,5 triliun rupiah.
Brazil Kirim 100 Sapi
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro, di Chapada Dos Guimaraes, Brasil, Kamis, 12 September 2024. Adapun pertemuan tersebut menginisiasi memorandum of understanding atau MoU antara PT Asiabeef Biofarma Indonesia (Asiabeef) dengan Agropecuaria 31 (31 Group).
MoU tersebut berisi komitmen kerjasama investasi pengembangan 100.000 ekor ternak sapi perah tropis asal Brasil yang akan dilaksanakan di Indonesia dalam rangka mendukung peningkatan produksi susu dalam negeri dengan nilai investasi hingga Rp4,5 Triliun.
“Kehadiran investor asal Brasil ini dapat turut mendukung upaya kita untuk swasembada daging dan susu,” kata Amran dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu, 14 September 2024.
Melalui kerja sama ini, Amran berharap Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor. Amran pun menegaskan Indonesia harus bisa mengembangkan peternakan secara masif.
“Semua investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai bidang peternakan,” ujarnya.
Adapun pertemuan Bilateral Indonesia-Brasil dilakukan langsung seusai Amran menghadiri G20 Agriculture Ministerial Meeting (AMM). Dalam gelaran G20 AMM, dia menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mentransformasi sistem pertanian dan pangan secara holistik.
“Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021, serta menghasilkan surplus jagung, bawang merah, kelapa sawit, ayam, dan telur dalam beberapa tahun terakhir, memenuhi kebutuhan 281 juta rakyat Indonesia,” terangnya.
Langkah strategis dalam pembangunan sektor pertanian harus segera diambil karena dunia sedang menghadapi ekanan yang semakin besar dengan perkiraan populasi global yang mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030. “Kita harus meningkatkan produksi pangan sambil melestarikan sumber daya alam kita yang semakin menipis,” katanya.(*)