Logo
>

Wall Street Menghijau Disokong Sektor Teknologi

Ditulis oleh Yunila Wati
Wall Street Menghijau Disokong Sektor Teknologi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wall Street atau pasar saham AS berhasil ditutup menghijau pada akhir perdagangan bursa, Rabu, 16 Oktober 2024 waktu New York atau Kamis, 17 Oktober 2024 dinihari WIB. Pasar saham AS mengalami rebound, sementara musim laporan pendapatan dimulai dengan hasil yang relatif positif.

    Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,8 persen menjadi 43.077,70, sementara indeks S&P 500 yang lebih luas naik 0,5 persen menjadi 5.842,47. Indeks Nasdaq Composite yang berfokus pada sektor teknologi juga meningkat 0,3 persen, ditutup pada 18.367,08.

    Saham mulai naik menjelang akhir penutupan perdagangan, karena investor memanfaatkan kesempatan untuk "membeli saat harga turun. Analis dari Cresset Capital Jack Ablin mengatakan bahwa "saham nuklir sedang meroket setelah pengumuman dari Amazon."

    Pada hari Rabu, raksasa teknologi Amazon mengumumkan investasi besar di bidang energi nuklir, bergabung dengan perusahaan besar lainnya yang bertujuan memenuhi permintaan listrik tinggi dari kecerdasan buatan (AI) menggunakan energi atom. Namun, saham Amazon ditutup turun 0,4 persen setelah pengumuman tersebut.

    Di antara perusahaan yang melaporkan hasil keuangan minggu ini, Morgan Stanley melampaui perkiraan dengan laporan kuartal ketiga yang dirilis pada pagi ini. Laporan kuartalan dari Goldman Sachs menunjukkan lonjakan laba sehari sebelumnya.

    CEO Morgan Stanley Ted Pick, menyebut bahwa bank tersebut mengalami "kuartal ketiga yang kuat dalam lingkungan yang konstruktif," dengan sahamnya ditutup naik 6,5 persen.

    Meskipun demikian, tidak banyak keyakinan di pasar setelah penurunan yang dipimpin oleh perusahaan chip pada hari Selasa, menurut laporan dari Briefing.com. Saham raksasa teknologi Belanda, ASML, anjlok setelah perusahaan tersebut memangkas panduan tahun 2025 dan mencatat penurunan dalam penjualan, menyebabkan saham perusahaan-perusahaan lain juga turun pada hari sebelumnya.

    Meskipun Nvidia berhasil pulih sebagian pada hari Rabu, dengan sahamnya naik 3,1 persen, saham ASML dan Advanced Micro Devices (AMD) tetap mencatatkan penurunan.

    Di sisi lain, Amazon memberikan kejutan dengan pengumuman besar terkait investasi di bidang energi nuklir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan-perusahaan besar, seperti Amazon, untuk mengamankan pasokan energi yang cukup besar guna mendukung perkembangan kecerdasan buatan (AI).

    Energi nuklir dianggap sebagai salah satu solusi potensial untuk memenuhi kebutuhan listrik yang tinggi dari pusat data yang menjalankan sistem AI canggih. Namun, terlepas dari pengumuman tersebut, saham Amazon justru ditutup turun, yang mungkin mencerminkan skeptisisme investor terhadap prospek jangka pendek dari proyek ambisius ini.

    Secara keseluruhan, meskipun ada dorongan dari beberapa laporan pendapatan yang lebih baik dari ekspektasi, seperti yang ditunjukkan oleh Morgan Stanley, pasar tetap hati-hati, terutama terkait ketidakpastian di sektor teknologi. Pergerakan saham yang bervariasi ini juga mengindikasikan bahwa investor masih mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi seperti kenaikan suku bunga dan prospek pertumbuhan global.

    Di tengah penurunan dalam beberapa sektor, ada peluang bagi investor yang memanfaatkan "buy the dip" atau membeli saham saat harganya turun. Namun, dengan ketidakpastian yang masih melingkupi pasar, termasuk dampak dari kebijakan Federal Reserve dan perkembangan ekonomi global, Wall Street mungkin akan terus mengalami volatilitas dalam waktu dekat.

    Nasdaq Melemah 1 Persen

    Pada hari sebelumnya, Indeks utama di bursa Wall Street kembali melemah pada perdagangan Selasa, 16 Oktober 2024. Dilansir dari Reuters, Rabu, 16 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,75 persen ke posisi 42.740,42. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq Composite merosot lebih dalam dengan penurunan 1,01 persen menjadi 18.315,59. Indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,76 persen dan berakhir di level 5.815,26.

    Pada perdagangan futures, Dow Jones Mini $5 mengalami penurunan tipis sebesar 0,03 persen menjadi USD43.003. Indeks S&P 500 Mini juga tergelincir 0,03 persen ke level USD5.860,75. Adapun S&P Mid Cap 400 mencatat kenaikan tipis 0,07 persen ke posisi USD3.190,90. Indeks Nasdaq 100 Future turun 0,04 persen ke angka USD20.333,25.

    Saham di sektor semikonduktor memimpin pelemahan, dengan ASML terjun 16 persen. CEO ASML memperingatkan adanya sikap ‘kehati-hatian’ di antara para pelanggan dan memprediksi pemulihan yang akan berlangsung lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

    Saham Nvidia dan AMD ikut mengalami penurunan tajam, masing-masing turun 4,7 persen dan 5,2 persen. Exchange Traded Fund (ETF) Semikonduktor VanEck (SMH) jatuh 5,4 persen, mencatat hari terburuk sejak 3 September lalu.

    Di sisi lain, saham UnitedHealth turun 8,1 persen setelah perusahaan memangkas proyeksi pendapatan tahunannya. Penurunan tersebut memberikan tekanan besar pada indeks Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham.

    Menurut data dari FactSet. hingga saat ini, sekitar 40 perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan hasil keuangan kuartal III-2024, dengan 80 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis.

    Kendati pasar melemah pada perdagangan Selasa, ketiga indeks utama, yaitu Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500, masih mencatat kenaikan sepanjang bulan ini dan diprediksi dapat melewati periode volatilitas yang biasanya terjadi di akhir tahun.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79