Logo
>

Wall Street Terjungkal, Saham-saham Teknologi Merosot

Ditulis oleh Yunila Wati
Wall Street Terjungkal, Saham-saham Teknologi Merosot

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Wall Street mengalami penurunan tajam pada Rabu, 28 Agustus 2024 waktu GMT atau Kamis, 29 Agustus 2024 waktu Indonesia. Anjloknya Wall Street terutama disebabkan oleh jatuhnya saham-saham di sektor teknologi, dengan Nvidia menjadi sorotan utama menjelang laporan pendapatan terbarunya.

    Menurut laporan dari CNBCInternasional, Nasdaq Composite tergelincir 1,12 persen dan ditutup pada 17.556,03. S&P 500 turun 0,6 persen menjadi 5.592,18, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 159,08 poin (0,39 persen) berakhir di 41.091,42. Saat ini, Wall Street memusatkan perhatian pada Nvidia untuk melihat apakah tren teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang sedang booming dapat terus berlanjut.

    Perusahaan semikonduktor raksasa ini dijadwalkan mengumumkan laporan keuangannya setelah penutupan pasar. Sepanjang tahun ini, saham Nvidia telah melesat lebih dari 150 persen, menimbulkan spekulasi tentang sejauh mana saham ini dapat terus naik. Namun, pada Rabu, 28 Agustus 2024, saham Nvidia turun 2,1 persen, yang turut menekan sektor teknologi informasi hingga turun 1,3 persen.

    Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth Management, menyatakan bahwa para investor sangat memperhatikan jadwal pengiriman chip Blackwell Nvidia dan pembaruan permintaan untuk AI. Meskipun demikian, Hogan percaya bahwa Nvidia mungkin masih memiliki kejutan positif bagi investor.

    “Hal ini didasarkan pada fakta bahwa pelanggan terbesar mereka telah melaporkan dan mengungkapkan betapa besar anggaran mereka untuk membeli chip. Semua hyperscaler berbicara tentang pengeluaran capex besar-besaran untuk unit pemrosesan grafis (GPU) yang mereka perlukan untuk melanjutkan strategi AI mereka,” jelas Hogan.

    Saham-saham teknologi lainnya juga ikut terseret pada Rabu, termasuk anggota 'Magnificent Seven' seperti Amazon dan Alphabet, yang masing-masing merosot lebih dari 1 persen. Saham Microsoft juga mengalami penurunan sebesar 0,8 persen.

    Selain itu, saham Super Micro Computer, perusahaan yang dikenal dalam industri AI, merosot tajam hingga 19 persen setelah mengumumkan bahwa mereka tidak akan dapat mengajukan laporan tahunan untuk tahun fiskal tepat waktu.

    Hilangnya Tren Positif

    Pada hari kemarin, Wall Street menunjukkan performa mengesankan dengan indeks Dow Jones mencetak rekor penutupan tertinggi menjelang rilis laporan kinerja triwulanan Nvidia yang sangat dinantikan. Para investor juga fokus pada data ekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini, yang mungkin memberi petunjuk tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

    Indeks S&P 500 naik tipis 0,16 persen, berakhir di 5.625,80, sementara Nasdaq Composite juga menguat 0,16 persen, mencapai 17.754,82. Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan tipis 0,02 persen, ditutup pada 41.250,50, menandai rekor penutupan tertinggi untuk dua hari berturut-turut.

    Dari 11 sektor yang ada di S&P 500, enam sektor mengalami kenaikan, dengan sektor teknologi informasi memimpin, melonjak 0,63 persen, diikuti sektor keuangan yang naik 0,48 persen. Saham-saham teknologi besar mencatatkan hasil yang beragam, dengan perhatian investor tertuju pada Nvidia, produsen chip yang menjadi pendorong utama reli saham AI di Wall Street.

    Saham Nvidia sendiri naik 1,5 persen, menjadi saham paling banyak diperdagangkan di bursa AS menurut data LSEG. Sepanjang tahun 2024, saham Nvidia telah melonjak 159 persen, menjadikannya pemenang terbesar di sektor teknologi AI. Lonjakan ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang besarnya pengeluaran oleh perusahaan besar seperti Microsoft dan Alphabet, yang berupaya mendominasi teknologi AI yang sedang berkembang.

    Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird, menyatakan, “Nvidia menghadapi standar yang sangat tinggi, tidak hanya untuk pendapatan dan panduan ke depan, tetapi juga untuk narasi mereka mengenai AI yang telah membantu mengangkat sektor teknologi dari penurunan baru-baru ini."

    Di antara saham teknologi lainnya, Apple mengalami kenaikan 0,4 persen, sementara Amazon turun 1,4 persen. Data yang dirilis pada Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan pada Agustus, meskipun ada kekhawatiran terkait pasar tenaga kerja setelah tingkat pengangguran meningkat mendekati level tertinggi tiga tahun sebesar 4,3 persen pada bulan sebelumnya.

    Investor kini menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk bulan Juli yang akan dirilis pada Jumat, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan laju penurunan suku bunga lebih lanjut. Saat ini, para investor memperkirakan adanya penurunan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada September, menurut alat Fed Watch dari CME Group.

    UBS Global Wealth Management telah menaikkan perkiraan kemungkinan resesi AS menjadi 25 persen dari sebelumnya 20 persen, dengan alasan pelemahan pasar tenaga kerja.

    Pada sesi ini, saham Paramount Global merosot lebih dari 7 persen setelah Edgar Bronfman Jr. membatalkan tawarannya untuk perusahaan tersebut, membuka jalan bagi Skydance Media untuk mengambil alih kerajaan media milik Shari Redstone. Saham Tesla juga turun 1,9 persen setelah Kanada mengumumkan tarif 100 persen pada impor kendaraan listrik dari China, termasuk yang dibuat oleh Tesla.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79