KABARBURSA.COM-PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), perusahaan farmasi ternama, menegaskan ambisinya dengan menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 6persen hingga 7persen untuk tahun 2024, dalam perbandingan dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya.
Komunikasi Eksternal Korporat Kalbe Farma Hari Nugroho menjelaskan bahwa target kenaikan pendapatan ini sejalan dengan ambisi perusahaan untuk meraih pertumbuhan laba yang signifikan. "Dalam tahun 2024, kami menetapkan target pertumbuhan sebesar 6persen hingga 7persen, dengan margin keuntungan sekitar 13persen hingga 15persen," ungkap Hari dikutip Senin 4 Maret 2024.
"Untuk mewujudkan target-target ambisius ini, Kalbe Farma akan menghadirkan beberapa produk baru, termasuk produk biologis seperti serplulimab untuk kanker, serta produk kesehatan dalam kategori Olahraga dan susu kemasan, bersama dengan berbagai obat resep lainnya," kata Hari.
Hari menambahkan bahwa perusahaan telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun untuk tahun ini.
"Belanja modal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, pemeliharaan rutin, dan pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi," jelas Hari.
Terkait ekspansi apotek, Kalbe Farma lebih memilih untuk mengoptimalkan yang sudah ada daripada menambah jumlahnya.
"Kami fokus pada optimalisasi layanan di apotek yang sudah ada," kata Hari.
Dalam menghadapi tahun 2024, Kalbe Farma melihat peluang dengan optimisme, meyakini bahwa pemulihan ekonomi secara makro tetap memberikan ruang bagi pertumbuhan perusahaan.
"Dengan perubahan pola belanja pasca-pandemi, kami berusaha untuk beradaptasi dan memenuhi kebutuhan konsumen, sambil tetap waspada terhadap dampak inflasi terhadap daya beli konsumen," papar Hari.
Untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis, Kalbe Farma akan tetap fokus pada pemulihan produk inti dan lebih agresif dalam mengembangkan kategori produk yang dapat mendorong pertumbuhan, seperti produk biologis, onkologi, pencegahan penyakit, dan produk yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Kami akan terus memantau manajemen rantai pasokan dan stok barang, mengelola portofolio produk, serta menjaga efisiensi biaya operasional," tambahnya.