KABARBURSA.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penyitaan terhadap 2.475 buah skincare berlabel biru yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Skincare dengan label biru sering kali mengacu pada produk perawatan kulit yang mengandung obat keras tanpa resep dokter dan biasanya dijual secara daring.
Dr. Fitria Agustina, seorang dokter dari Perhimpunan Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), membagikan berbagai keluhan yang dia terima dari pasien yang menggunakan skincare berlabel biru.
"Mereka memakai kandungan kosmetik, hidrokuinon, steroid, kita temukan dokter sering dikeluhkan pasien, dermatitis area mulut," katanya dalam YouTube BPOM RI.
"Lebih sering kulitnya kehitaman, biru, gelap," lanjutnya.
Selain keluhan pasien terkait efek samping obat jerawat, juga terdapat kasus resistensi antibiotik yang terkait dengan penggunaan skincare. Dokter Fitria juga mengungkapkan bahwa beberapa skincare yang sering digunakan oleh pasien mengandung bahan merkuri. Ia menekankan bahwa permintaan akan hasil kulit yang cepat, kulit yang "glass skin", dan kulit yang sangat cerah adalah tuntutan yang diinginkan oleh masyarakat, meskipun sebenarnya kecantikan tidak semata-mata terkait dengan warna kulit yang putih. Namun, seringkali iklan memengaruhi persepsi ini.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pengawasan dan edukasi menjadi tantangan besar terutama bagi remaja generasi saat ini, yang sering disebut sebagai Generasi Alpha yang lahir sekitar tahun 2010. Mereka adalah generasi digital yang sangat mudah mengakses berbagai jenis skincare dan informasi terkait perawatan kulit.
"Bahwa demand mereka skincare etiket biru, tidak berizin juga ada di pasaran meningkat. PR kita bersama, bagaimana edukasi mereka untuk bisa agar tidak misleading,"paparnya.
Di sisi lain, Deputi bidang Pengawasan Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Komestik, Mohammad Kashuri mengatakan hal sama bahwa konsumen yang menggunakan skincare beretiket biru ialah segala usia dan paling banyak usia remaja.
"Siapa paling banyak segala usia, remaja paling banyak, terutama beli secara online," katanya melalui webinar di YouTube BPOM RI.
Skincare berlabel biru adalah produk perawatan kulit yang ditambahkan dengan obat keras tanpa resep atau pengawasan langsung dokter. Produk ini seringkali diproduksi oleh klinik-klinik kecantikan tanpa mematuhi aturan farmasi yang berkaitan dengan produk perawatan kulit dan estetika.